Be Nice

5. Hurt

Ai sedang berguling-guling dengan gulingnya di kasurnya.

Ai frustasi, ia mendapat dua ajakan kencan dalam jangka waktu dua hari.

Enak banget kan jadi Ai?

"Huhaaaaaaaahh."

Line!~

Call me HYUNG
Ai-ya, addback, ini Seokjin.

"Mati aku kan, di chat Seokjin-sunbae kan." Gerutu Ai.

AiKim: Sudah di addback sunbae.

JinHYUNG: Gomawo Ai-ya, jadi bagaimana? Besok jadi kan?

AiKim: Jangan besok sunbae, besok aku harus bekerja.

Line!~

Rapranda
Ai-ssi! Addback nde! Ini Namjoon.

"Ini apa lagi astaga, darimana sih mereka dapet id line ku?"

Line!~

Chim
Ai! Ini Jimin. Addback oke?

"Enough! Cukup!" Ai melepas baterai ponselnya dan memilih untuk tidur.

***

ㅡKim Rebecca's POVㅡ

Angin semilir disertai percikan kecil air asin itu menerpa wajahku.

Sungguh menyenangkan.

Ada ibu, bapak, Santi juga.

Dan juga, ada satu orang yang tidak aku kenal, lelaki tampan.

"Kau tidak mengenaliku?" Tanyanya.

"Kau siapa?" Tanyaku balik.

"Aku dulu adalah orang spesialmu."

Gelap.

Semuanya jadi gelap.

"Huhㅡ mimpi itu lagi." Aku menggumam dengan suara lirih.

"Syukurlah mimpi itu yang muncul, bukan mimpi buruk yang satunya."

Aku melirik jam di mejaku, "Ini masih jam satu pagi."

"Di kulkas tidak ada apa-apa, apakah disini ada minimarket atau semacamnya? Aku lapar."

Kuambil hp dari mejaku.

Memasang baterai yang kulepas tadi karena banyak chat masuk dari idolaku tercinta.

Lebih tepatnya, sekarang mereka adalah Sunbae ku.

Aku mengambil coat coklat panjang menutupi lutut, setidaknya aku tidak perlu memakai baju karena jaket ini sepenuhnya menutupi tubuhku.

Lalu aku mengambil sepatu kets, menyimpul tali sepatu converse high ku.

Ini masih pagi buta, jadi hawanya masih dingin.

Aku keluar dari apartemenku, berjalan menuju lift dengan kantukku yang belum sepenuhnya hilang.

Ting!~

Sudah sampai di lantai bawah, aku keluar dari lift dengan santai dan keluar dari gedung ini.

Aku berhenti tepat setelah keluar dari gerbang kaca pemisah dunia luar dan dunia apartemen.