5; cokelat

255 46 1
                                    

"Feel better?" tanya Luke, masih dalam posisi memeluk Anin. Laki-laki itu memejamkan mata, diam-diam menikmati aroma candy yang berpadu dengan bunga kosmos dan white musk.

Sangat manis dan Luke suka itu.

Anin mengangguk, gadis itu menghela napas panjang sebelum melepaskan diri dari pelukan Luke yang membuatnya cukup tenang. Bahkan sangat tenang hingga pikirannya menjadi lebih rileks.

"Makasih ya?" Anin menunduk dan mengusap tengkuknya. Tak dipungkiri bahwa ia merasa gugup ditambah mengatahui fakta bahwa yang dipeluknya adalah seorang laki-laki asing.

"Anytime. Kita balik ke kursi?" Luke mengangkat kedua alisnya dan Anin mengangguk. Kedua remaja itu kembali ke kursi pesawat dan tak lama, seorang pramugari mendatangi mereka.

"Is there anything I can help?" tanya pramugari itu.

"Do you have chocolate?"

Anin menatap bingung ke arah Luke setelah laki-laki itu menanyakan apakah di belakang sana mereka mempunyai cokelat atau tidak. Bukannya menjawab arti tatapan Anin, laki-laki itu hanya mengedipkan mata menyuruh Anin untuk diam.

"Yes, we have some. Do you want me to bring it?"

"Yes, please. And mineral water."

Setelah pramugari tadi kembali ke belakang untuk mengambil pesanan Luke, Anin kembali menatap laki-laki di sampingnya. "What?" semprot Luke.

"You eat chocolate? I mean, why you suddenly want to eat chocolate?"

Luke mengedikkan bahu, "It's not for me."

"If it's not for you, then whom?"

"Buat kamu," jawab Luke dengan senyum canggungnya. Anin mengerutkan alis, agaknya belum mengerti betul apa maksud dari ucapan Luke.

Baru saja Anin ingin bertanya, pramugari tadi sudah datang membawa pesanan Luke, sebatang kecil cokelat dan segelas air putih kemudian setelah meletakkannya di meja, Luke berterimakasih dan pramugari itupun kembali ke belakang.

"Pertama, minum dulu." Luke menyodorkan segelas air putih ke Anin. Tanpa protes, gadis itu meminumnya hingga habis setengah gelas.

"Terus makan ini." Kali ini Luke menyodorkan sebatang kecil cokelat tadi. Dan lagi-lagi Anin menuruti perintah Luke.

"Enak," komentar Anin.

"Kalau gue lagi banyak pikiran, gue selalu makan cokelat dan itu berhasil membuat gue jadi lebih baik. Perasaan gue kayak perlahan-lahan happy lagi." Itulah penjelasan dari Luke yang berhasil membuat Anin kagum.

Jadi, Luke memberikan cokelat ini untuk dirinya hanya agar ia kembali merasa baikan lagi? Hanya hal sederhana yang mampu membuat hati Anin bergejolak. Entah karena efek cokelat atau hal lain.

Namun, Anin menyukai tatapan itu. Tatapan mata biru itu yang sangat teduh, yang menyegarkan dan penuh kelembutan. Tatapan yang sangat tulus hingga membuat Anin bisa menyerahkan rasa kepercayaannya kepada laki-laki di sampingnya.

"Hey, Luke?"

"Ya?"

"Thanks for the chocolate."

Luke tersenyum penuh arti. "How do you feel now?"

Anin cukup malu kalau harus mengakui namun, inilah perasaan yang ia rasakan sesungguhnya dan gadis itu tidak tahan untuk berkata, "A lot better."

++

dah tra sabar menanti 5sos3 :(

pesawat • lrh ✓Where stories live. Discover now