#CuplikanNovel

10.4K 1.1K 229
                                    

Catatan Wulan: Hai! Lama enggak berjumpa di lapak ini. Sudah setahun lebih sejak pengumuman penerbitan. Gimana, enggak sabar? Hehehe, gue juga enggak sabar! 

Di bawah ini, ada cuplikan cerita yang ada di novel. Lo bisa intip-intip dan bayangin dulu, deh. Semoga lo suka! <3

P R O L O G

SEBUAH mobil sedan meluncur menuju perumahan minimalis di daerah Jakarta. Mobil itu berhenti tepat di rumah bernomor 12. Dinding rumahnya berwarna putih cerah dengan tanaman merambat hijau, menambahkan kesan asri dan sejuk. Ditambah taman kecil di depan teras. Tepat di taman itu pula, riak suara kolam ikan terdengar merdu.

Do'a pertama yang dipanjatkan anak laki-laki itu ketika sampai di sana hanya satu; semoga dia bahagia.

"Ayo, Nak," suara lembut dari samping anak laki-laki itu terdengar menenangkan. Mungkin ketika dia sulit tidur karena takut dengan monster di bawah tempat tidur, suara lembut itulah yang akan menghilangkan kekalutannya dengan membacakan dongeng.

Pintu mobil dibuka oleh pria paruh baya. Senyumnya sangat lebar ketika saling bertatapan dengan anak laki-laki dan si suara lembut.

"Ayo, Ma, Seth, turun," ucapnya penuh semangat.

Anak laki-laki yang dipanggil Seth dengan ragu turun dari mobil. Kaki kurusnya menginjak aspal setelah dua jam perjalanan. Matanya melihat sekitar, tertarik.

Pria paruh baya itu menepuk pundak Seth. "Seth, ini rumah baru kamu."

Untuk pertama kalinya Seth tersenyum sangat lebar.

Seth akhirnya punya Papa dan Mama.

•••

MATA perempuan mungil itu mengintip dari luar kamar bernuansa biru gelap. Dia mengamati sebuah mobil sedan yang berhenti di rumah bernomor 12. Seorang anak laki-laki turun dari sana, menatap bahagia pria paruh baya dan wanita di sisinya. Pikiran perempuan itu mengarah pada banyak hal, tapi tidak satu pun dia ucapkan.

Sampai akhirnya, sebuah tepukan kecil membuatnya menoleh, terkejut. Seorang anak perempuan yang sedikit lebih tinggi darinya menatap yang kecil dengan bingung.

"Rina!" seru perempuan tinggi itu. "Kamu ngapain ke kamar Matt? Kita kan lagi main-mainan di bawah. Aku nyari-nyari kamu, ternyata di sini."

"Kak Mou..., itu," tunjuk perempuan kecil bernama Rina itu ke arah jendela. Tanpa Rina berbicara, perempuan tinggi itu, Mou, sudah tahu bahwa yang dituju Rina adalah di sana. Maka perempuan itu melongok ke arah jendela, namun tak ada apa-apa selain mobil sedan yang diparkir di halaman depan rumah.

"Enggak ada siapa-siapa, tuh," ucap Mou sambil menoleh kembali pada Rina. Mou pun menarik tangan Rina keluar kamar Matt, teman mereka. "Ayo, kita balik ke bawah. Nanti Matt marah loh, kalo tau kita ada di kamarnya."

Rina patuh mengikuti Mou, kakaknya, namun dua kali dia kembali menoleh pada jendela itu. Berharap masih melihat sesuatu yang membuatnya penasaran.

Sebuah senyum dari anak laki-laki itu membuat Rina penasaran. Bagaimana caranya sampai bisa senyumnya bahagia seperti itu?[]


TRS (5) - Story of SethDonde viven las historias. Descúbrelo ahora