Off Sumus

21K 2K 17
                                    

We Are Off

"Pacarmu....baik-baik saja kamu menginap di rumahku?" tanya Zaid pelan saat dia dan Risa berada dalam perjalanan selepas mengantar Ibu dari bandara. 

"Aku gak punya pacar." jawab Risa singkat. Mendekap tas semakin erat.

"Yang waktu itu?" 

"Putus," Nada suara Risa terdengar sekali bahwa ia tidak mau membahas perihal itu lebih lanjut. Di sisi lain, Zaid juga lega karena Risa sudah putus. "Kalau Mas dengan Boy?"

"Eh?" Giliran Zaid yang kebingungan ditanya seperti itu. 

Risa menatap Zaid menunggu jawaban.

"Entah, Ris. Hubungan kami mendingin. Entah masih bisa dibilang ada hubungan entah sebenarnya sudah selesai," Zaid mengangkat bahu. 

"Mas gak coba pastikan?"

"Belum," 

"Belum sempat atau gak mau mendengar kenyataan?" Risa bertanya dengan nada polosnya.

Zaid tidak menjawab apa-apa. Ia hanya memandangi Risa terus menerus. 

"Kenyataan itu Mas, meskipun pahit sekali rasanya, tapi tetap lebih baik dihadapi. Karena setelah itu urusannya selesai. Daripada ditunda terus dan rasa sakitnya bisa semakin menjadi," Risa bergumam sambil memalingkan wajah. Menolak memandang Zaid.

"Karena itu kamu memilih meminta bercerai dari aku?" tanya Zaid, nada suaranya menunjukkan rasa sakit dan kekecewaan. 

"Iya,"


***

"Terima kasih sudah mengantar aku jauh-jauh ke Bogor," ujar Risa begitu keluar dari mobil dan melihat Zaid mengikutinya turun dari mobil. 

"Aku yang seharusnya terima kasih, Ris." Zaid memutari bagian depan mobil dan menghampiri Risa. Tangannya terulur meminta Risa menyerahkan tasnya agar Zaid yang membawakan.

Risa menanggapinya dengan menggeleng dan melewati Zaid masuk ke dalam rumah. 

"Aku bawa bantu barang kamu sambil aku ketemu Mama dan Papa?" Zaid menawarkan, menyela langkah Risa.

Kali ini Risa diam. Mendongak menatap Zaid yang jauh lebih tinggi daripadanya. Zaid menunggu dengan sabar apa yang akan dilakukan Risa kemudian. 

"Lebih baik tidak. Sampai disini saja cukup. Terima kasih, Mas," Risa tersenyum lagi, menepuk tangan Zaid setelah itu masuk ke rumah. Membiarkan Zaid sendirian berdiri di luar dengan perasaan bersalah.

Beribu pikiran dan kata-kata ingin Zaid ucapkan saat itu juga. Segala macam pendapat ingin Zaid keluarkan. Membahas mengenai apa yang terjadi diantara dirinya dan Risa selama beberapa bulan terakhir ini. Risa sudah menjadi seseorang yang lebih dari sekedar teman dan orang yang mencatatkan namanya sebagai istri ataupun mantan istri Zaid. Risa lah yang mampu membuat Zaid merasa rumah adalah tempatnya pulang dan beristirahat, bukan sekedar sebuah ruangan tempat ia tidur dan menyimpan barang-barangnya. Tanpa Risa sadari dan Zaid mengerti, Risa sudah punya posisi lebih di kehidupan Zaid. 

Hanya saja Zaid tidak sanggup meminta Risa untuk tetap berada di sisinya. Tidak mampu juga membuat Risa mau mendengarkannya lebih dari sekedar obrolan biasa. Tidak bisa menjadikan Risa tersenyum lagi kepadanya.

Zaid hanya bisa diam. Memandang dengan tatapan hampa.

***

Part paling sedikit :)))

The Liars - Trilogi Zaid Risa 1 - END (WATTPAD)Where stories live. Discover now