Part 2

240 39 3
                                    


Yoojung membuka lipatan kamarnya dan menemukan tulisan yang sudah sangat dikenalnya, berbunyi "kamar depan tempat tidur Chaeyeon". Dia segera bersyukur di dalam hati karena tidak perlu repot memindahkan barang.

Di sana-sini terdengar teriakan gembira atau erangan kecewa. Jieqiong terutama langsung mengomel-ngomel karena dia mendapat tempat tidur Doyeon yang lama. "Itu kan kamar yang tidak ada ventilasi ke luar dan menghadap ke ruang laundri! Belum lagi tempat tidurnya di atas! Betisku bisa besar!"

Sedangkan Sohye, membuat Mina iri, mendapatkan tempat tidur lama Nayoung yang awalnya menjadi rebutan antara Somi dan Yeunjung.

"Oke, sekarang kita catat tempat tidur barunya. Sohye-ah, Kau jadi notulen!" Nayoung langsung memberikan perintah dan menunjukkan posisinya sebagai leader. Sohye mengambil kertas yang masih kosong dan spidol dari Somi dan bersiap-siap menulis.

"Mulai dari Sejeongie!"

Sejeong tersenyum lebar sekali, "Kamar utama tempat tidur Somi!"

Somi memandang Sejeong dengan tatapan seolah-olah Sejeong baru saja mengambil miliknya yang paling berharga. Dia tidak terlihat seterpukul itu saat Sejeong mengambil alih posisi pertama di pengumuman ranking pada Produce 101 dulu.

"Mina?"

"Tempat tidur Yoojung."

Yoojung mencatat dalam hati untuk nanti menawar Mina agar mau menukar tempat tidur dengannya. Dia merasa nyaman dengan tempat tidur tingkatnya yang di bawah dan tahu sebagian besar member lebih suka tempat tidur single seperti punya Chaeyeon.

"Aku tempat tidur Mina!" kata Chungha dengan nada datar, matanya terpejam dan dia terlihat bisa jatuh tidur setiap saat.

"Aku di tempat Yeunjung, Chaeyeonie di tempat Kyulkyungie," lanjut Nayoung dengan nada sama datarnya dengan Chungha.

"Chaeyeon-unnie akan sering tinggal di dorm DIA kan? Kalau begitu aku bisa tetap di tempat tidur lamaku!" Jieqiong berseru semangat.

"Kita semua akan tinggal di sini mulai sekarang sampai bubar, Kyulkyungah," kata Nayoung, kali ini dengan sedikit nada simpati. Sepertinya dia mulai agak kasihan dengan Pledis-mate-nya itu.

"Baiklah, aku di tempat tidur Doyeonie," Jieqiong akhirnya berkata sambil mengangkat tangan tanda menyerah.

"Kau sendiri dimana?" Nayoung menanyai Sohye.

"Aku di tempatmu, unnie," Sohye menjawab dengan nada bangga.

"Somi?"

"Tempat tidur Sejeong-unnie," jawab Somi lemah.

"Yeeay, kita tukaran tempat tidur kalau begitu!" Sejeong bersorak gembira, tidak sensitif dengan kondisi Somi yang kecewa. Somi kembali memberinya tatapan tatapan seolah-olah Sejeong baru saja mengambil miliknya yang paling berharga.

"Aku di tempat tidur Sohye! Yeeaa!" Yeunjung berkata ceria.

"Aku di tempat tidur Chungha-unnie," Doyeon menyambung.

"Yaah, kita tidak sekamar," Yeunjung berseru kecewa sambil memeluk Doyeon. Doyeon balas memeluknya sambil pura-pura menangis.

Yoojung memperhatikan itu semua dari tempat duduknya. Dari tadi penasaran kemana Doyeon pindah. Separuh hatinya ingin agar Doyeon tidak sekamar dengannya. Tapi separuh lagi ingin agar Doyeon tetap tidur di dekatnya setiap malam.

"Yoojungah! Yah!" dia merasa tangannya dicolek keras oleh Sohye yang duduk di lantai di depannya. "Kau dimana?"

"Di tempat tidur Chaeyeon-unnie," Somi yang menjawab setelah mengecek catatan Sohye.

"Yoojungie, kenapa melamun? Kau mengantuk?" tanya Sejeong.

Yoojung menggeleng sambil melempar senyum, berharap tidak ada yang memperhatikannya lagi. Syukurlah Sejeong langsung mengalihkan perhatiannya kepada Somi yang menawar untuk tidak pindah tempat tidur dulu malam ini.

"Sudah kan? Kalau begitu aku tidur dulu ya. Bangunkan aku kalau Kalian akan makan malam," Chungha bangkit dan berjalan ke kamarnya.

Tapi, setelah masuk, Chungha melongok keluar lagi, "Jadi malam ini aku tidur di mana? Di tempat lama atau baru?"

"Aku akan tidur di tempat unnie. Unnie tidur di atas saja malam ini," Doyeon berseru cepat, dan langsung menambahkan cengiran membujuk kepada Chungha.

"Yah! Bagaimana dengan barang-barangku?" Mina langsung protes.

"Aku akan membantumu memindahkannya," kata Doyeon.

"Sepertinya Kau ingin sekali cepat-cepat pindah," komentar Jieqiong,

Sekali lagi Yoojung melihat Doyeon agak terkejut mendengar kata-kata Jieqiong.

"Aku hanya ingin semuanya cepat berakhir, Unnie."

Yoojung memperhatikan wajah Doyeon saat mengatakannya. Orang lain akan mengira bahwa yang Doyeon maksud adalah memindahkan barang-barang. Namun Yoojung tahu bahwa bukan itu yang dimaksud Doyeon. Dia selalu mengerti Doyeon. Well, paling tidak dia merasa begitu.

***

-tbc-

When I Need You The MostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang