Story

69 19 27
                                    

==============================
CLAK... CLAK...

Darah menetes dari benda yang dipegang pemuda itu. Benda yang berlumur darah. Pisau yang baru saja ia gunakan untuk menghabisi dua orang yang sekarang sudah terkapar tak bernyawa di tanah.

"Tambah korban lagi..., "gumamnya."Tak bisakah aku pensiun dari tugas seperti ini?"

"Bicara apa kau?" sahut seseorang dari earphone yang ia gunakan. "Jika kau sudah selesai, lebih baik kau segera kembali dan selesaikan misi lain."

Si pemuda menghela nafas. Dia menyimpan pisaunya di balik jaketnya. Pistol yang ia gunakan tadi juga ia simpan kembali di kantungnya, lalu memandangi lagi korbannya. Seorang wanita dan seorang pria yang ia bunuh saat sedang melihat bunga sakura berdua.

Dia berbalik. Berniat untuk kembali dan melaksanakan misi selanjutnya. Seperti yang diperintahkan oleh orang yang berbicara di earphone tadi.

Namun, bukannya melangkah, ia malah terdiam. Terkejut dengan apa yang ada dihadapannya sekarang. Seorang gadis kecil sekitaran umur lima tahun sedang menatapnya.

Si pemuda masih terdiam. Dia yakin bahwa gadis itu adalah putri dari dua orang yang tergeletak di bawah pohon itu.

Aneh rasanya. Ia sudah banyak membunuh orang dan sudah sering pula melihat orang dewasa, bahkan anak-anak yang sedih karena orang yang disayangnya telah mati ditangan sang pemuda. Ia biasanya tak peduli dengan semua itu.

Tapi kali ini, ia merasa ia ingin melindungi gadis itu. Menjaganya dan merawatnya. Dia tidak tahu kenapa. Mungkin karena tatapan sang gadis padanya. Tatapan polosnya yang bahkan tidak tahu kedua orang tuanya sudah terbunuh.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 21, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Red SpringWhere stories live. Discover now