DUA PULUH

340 29 3
                                    

"Kak!" gue mengampiri Kak JooHyuk dan menepuknya pelan. "Kena--" Kak Joo Hyuk memotong ucapan gue. Lo motong omongan gue terus dah

"Temenin gue ya" Kak Joo Hyuk langsung masuk kedalam mobilnya tanpa nunggu jawaban gue.

Gue pun mengikuti Kak Joo Hyuk dan sekarang gue udah duduk manis di kursi mobil. "Temenin lo kemana?" gue bertanya sambil menarik seat belt.

"Taman" dan mobil pun melaju menjauhi sekolah.

"Oh" gue mengangguk dan ber-oh-ria. Tak ada yang melanjutkan pembicaraan hingga ban mobil berhenti berguling. Setelah seat belt terlepas, Kak Joo Hyuk dan gue keluar bersamaan.

"Tapi kenapa lo pengen ke taman kak?" Baru aja gue menjalankan kaki beberapa langkah, anak kecil tersenyum manis ke arah gue.

"Halo kak" anak kecil itu semakin melebarkan senyumnya sampe matanya ilang. Maksud gue eye smile gitu.

"Halo" setelah menyamakan tinggi dengan anak kecil tadi, gue tersenyum dan bertanya "kamu kesini sendiri?"

Anak kecil tadi menggeleng imut. "Hayeon kesini sama kakak Haeyon" gue pun mengangguk. "Hayeon mau es krim? Nanti Kakak itu yang bayarin deh" gue menunjuk Kak Joo Hyuk dan dia menatap gue seakan- apa maksud lo?

Hayeon mengagguk dengan semangat. Gue pun menuntun Hayeon menuju stand es krim yang letaknya cuma beberapa langkah dari posisi tadi. Setelah memesan 2 es krim vanilla; buat gue dan Hayeon, seseorang berteriak memanggil nama Hayeon.

"Hayeon!" gue dan Kak Joo Hyuk menoleh dan menemukan seseorang berlari ke arah kita. Namun, ia langsung terfokus pada Hayeon.

Hal yang pertama gue lakuin adalah melihat ekspresi Kak Joo Hyuk. Sesuai dugaan gue, ekspresi yang sama ketika gue ditarik paksa dari cafe waktu itu.

"Hayeon kenapa pergi? Kakak kan bingung kejar kamu" Hayeon tersenyum. "Hayeon di beliin es krim sama Kakak yang baik itu" Hayeon menunjuk gue dan Kak Joo Hyuk. Sang kakak pun mengalihkan pandangannya pada kami.

"Joo Hyuk?" Kak Seohyun berdiri dan menetralkan ekspresinya. "Thanks buat es krim nya. Gue duluannya" Kak Seohyun menuntun Hayeon pergi dari taman setelah anggukkan dari Kak Joo Hyuk.

Beberapa detik setelah Kak Seohyun pergi, Kak Joo Hyuk kembali melangkah menuju danau di ujung taman ini. Setelah sampai, gue menimbang-nimbang apakah hal yang ada di otak gue harus di utarakan atau ngga.

"Em, kak" gue tetap melihat ke arah danau.

"Hm?"

"Gue boleh tanya sesuatu?" gue sedikit memelankan ucapan gue dan beralih menatap Kak Joo Hyuk.

"Asal lo ga nanya lirik despacito" Kak Joo hyuk menatapku, tersenyum dan kembali melihat danau.

"Kenapa lo bisa putus sama Kak Seohyun? Gue aneh aja, kayanya kalian berdua saling ngehindar. Tapi kalo lo gak mau jawab juga gapapa" gue sedikit takut dengan jawaban yang bakal Kak Joo Hyuk omongin. Gue takut dia marah.

"Waktu itu Seohyun mutusin gue secara sepihak dan pindah ke Singapur. Sejak itu, gue gak pernah liat dia lagi. Dan gue kaget ketika taun ajaran ini dia balik lagi" Tak lama setelah Kak Joo Hyuk selesai berbicara, rintik hujan turun perlahan. Tapi Kak Joo Hyuk ga bereaksi apa-apa. Gue pun narik tangan Kak Joo Hyuk buat berlindung di depan cafe.

"Baju lo bisa basah kalo terus diem disana" gue memperhatikan Kak Joo Hyuk dan melepas genggaman tangan gue. Gue hampir lupa dengan hal yang itu.

10 menit kemudian, hujan gak berhenti turun. Handphone gue bunyi dan langsung gue angkat saat gue tau siapa yang nelfon gue.

"Halo ren"

"Kyung, lo cepet pulang ya! Gue butuh bantuan lo"

"Tapi ren-"

"Pokoknya lo ke rumah gue, penting banget"

"Oke oke" gue menutup telfon dan beralih menatap Kak Joo Hyuk.

"Kak" Kak Joo Hyuk menoleh. Sekarang kami berada dalam cafe. Abis hujannya kaga berhenti-berhenti.

"Gue harus pulang sekarang" gue berbicara lebih pelan. Gue gaenak hati karena gue bakal nyusahin dia abis ini.

"Tapi diluar masih hujan. Katanya lo bilang ke gue kalo diluar baju lo bisa basah" Kak Joo Hyuk menghabiskan sisa hot choco yang di pesan beberapa menit lalu.

"Tapi Irene, dia nyuruh gue ke rumahnya sekarang" gue menunduk dan memainkan jari. Kak Joo Hyuk melepaskan jaketnya dan berdiri.

"Yaudah, lo pake ini aja. Terus lo lari. Gue nyusul di belakang lo" Gue menatap Kak Joo Hyuk dan dia tersenyum manis. Manis banget sampe gue diabetes.

"Tapi kalo lo-" ucapan gue terpotong lagi.

"Irene ngamuk tau rasa lo" Gue pun tersenyum dan mengangguk. Kini posisi kami sudah berada di depan cafe. Gue masih gak enak sama Kak Joo Hyuk. Ide pun melintas di pikiran gue.

"Tunggu dulu kak" gue melebarkan jaket ke kepala Kak Joo Hyuk. Meskipun gue harus jinjit karena gue sedikit kurang tinggi. Kak Joo Hyuk terdiam. Sebelum dia ngoceh, gue menatap jalan dan memberi aba-aba.

"Kalo gue bilang 123 lo lari ya kak" Kak Joo Hyuk mengangguk dan gue mengambil ancang-ancang. "1..2..3 LARI KAK!" Kini kita nampak seperti anak kecil di kejar anjing.













800 WORDS WOW. TEPUK TANGAN GENGS HEHEHE🤗 Oh iya, gue bingung mau namain siapa buat ade nya Seohyun. Karena gue inget defendant, gue kasih nama Hayeon aja. Gue tau semua cast di ff ini gak ada nyambungnya sama sekali. Huhuhu:')

Karena gue sebentar lagi masuk sekolah, mungkin updatenya akan sedikit lama. Sedikit kok heheh.

Jangan lupa vomment. Tinggalkan jejak kalian yaa biar gue bisa mengenang kalian😁 yaudah gue ngomong terus. See yaaa!!;)

Curahan Hati; Lee Sung Kyung {Swag Couple√}Where stories live. Discover now