-19-

811 57 0
                                    

Minhyuk POV

"kalian mungkin bisa tertawa sekarang, tapi tak untuk beberapa hari lagi "

'siapa itu? ' batinku

Itu bukan seperti suara semua saudaraku dan Rin Na. Suaranya sangat asing di telingaku. Aku mencari seseorang yang mengucapkan kata-kata itu di semua penjuru tempat. Semua saudaraku dan Rin Na lalu menatapku heran, tapi kuabaikan. Aku terus mencari dan mulai was-was, ucapan orang itu seperti mengancam kami. Aku lalu mendongak keatas. tunggu, siapa itu yang mengintip dari kita dari jendela atas istana?

Sosok itu menggunakan jubah hitam dengan memakai tudung kepalanya, aku tak dapat melihatnya dengan jelas. Ia menyadariku menatapnya lalu ia menghilang tiba-tiba.

"MINHYUK HYUNG!! "

Aku langsung menutup telingaku karena teriakan Chen dengan suara cemprengnya tepat ditelingaku.

"apaan sih?! " bentakku

"hyung dari tadi kami panggil lho"protes Chanyeol

"jinjja? " tanyaku santai

"ada apa Minhyuk-a? Apa ada sesuatu terjadi? Ada apa diatas sana? " tanya Kris hyung sambil mendongak mengikuti arah sorot mataku tadi

"ani, hanya saja apa kalian tak mendengar seseorang berbicara? " tanyaku balik

"ne, aku mendengar Sungjae yang daritadi bicara nggak pakai titik" canda Sehun

Aku menatap Sehun dingin, Bisa-bisanya dia menjawa pertanyaanku yang serius. Dia hanya mengalihkan tatapannya padaku, mungkin dia takut.

"ani bukan itu, ah sudahlah lupakan" ucapku malas, "cah ayo kita makan, sudah hampir malam" ajakku

Author POV

Semua BTOEX dan Rin Na lalu ke ruang makan. Kali ini mereka memasak Hanwoo. Chanyeol juga ikut menggoreng bersama Minhyuk, sedangkan D.O dan Chen membakar daging diluar. Yang lainnya juga Rin Na menunggu makanan siap. Kai dan Sehun lalu izin keluar membeli 20 bubble tea untuk mereka. Karena malu hanya duduk saja, Rin Na akhirnya membantu menyiapkan peralatan makan dengan Suho dan Eunkwang. Ilhoon, Sungjae, Tao dan Baekhyun terus berbicara tanpa henti. Entah itu membicarakan tentang kerajaan, manusia, kekuatan, makanan, dan lainnya. Sisanya hanya mendengarkan ocehan mereka yang semakin tidak jelas.

Pukul 06.00 tepat, semua makanan juga minuman yang baru dibeli Sehun dan Kai telah siap di meja makan disertai peralatan makan ang lengkap.

"selamat makan! " seru mereka bersamaan.

Bunyi sendok, garpu, dan pisau yang berdentingan terus mengisi keheningan waktu makan malam itu. Tak ada candaan saat mereka makan, sepertinya mereka sudah cukup lelah dengan hari ini.

Hanya Minhyuk yang daritadi terus memikirkan sosok yang muncul dijendela atap ruangan tadi. Ia yakin, sosok itu bukan manusia melainkan vampir seperti mereka.

"oya, hyung. Tadi aku lupa mau bicara kalo tadi aku dengar ada orang yang bilang kayak ngancam kita gitu" ucap Lay membuat Minhyuk langsung menatap Lay dengan raut wajah tak bisa diartikan.

"seperti apa Lay-a? " tanya Kris

"kayak... Lay lupa hyung" jawab Lay membuat semua saudaranya yang tadi menatapnya menghembuskan nafas pasrah.

"hyung kebiasaan deh lupanya" ledek Baekhyun

"Namanya juga lupa Baek, emang kamu nggak pernah lupa? " tanya Lay

"ng.. Nggak" jawab Baekhyun agak ragu

"ye... Waktu di istana aja aku pernah suruh kamu buat ambilin panah di ruang senjata pas baliknya malah bawa apel. Terus kamu pernah suruh aku nemuin kamu di air mancur istana siang-siang, aku tungguin kamu 2 jam, eh malah tidur sama Kai. Terus juga kamu pernah nuduh aku makan sarapanmu, padahal semua saudara lain juga tahu kamu makan duluan dan yang aku makan itu sarapanku sendiri" jelas Chanyeol mencibir, Baekhyun hanya meringis dan semua saudaranya yang lain juga Rin Na tertawa mendengar cerita Chanyeol.

"hehe... Masih ingat ya... " ucap Baekhyun malu

"Rin Na-a, besok sampai seterusnya kalo mau keluar istana izin dulu ya. Kamu sekolahnya sama kita aja, gini-gini walaupun kita vampir, kita lebih pintar dari manusia kok" jelas Eunkwang

"jinjja? Tapi Hoonie disekolah ada tugas nyotek aku terus" ucap Rin Na

"itu aku cuma pura-pura Rin Na-a " sahut Ilhoon

Rin Na hanya ber oh ria mendengar ucapan Ilhoon barusan, lalu kembali menikmati makanannya. Begitu juga dengan yang lainnya.

Selesai makan, Kris, Tao, dan Lay bagian mencuci semua peralatan makan dibantu Rin Na. Sebenarnya Kris sudah menolak dibantu Rin Na, tapi Rin Na bersikeras mau membantu. Ia berpikir bahwa diam saja membuatnya bosan, karena dirumahnya ia selalu bekerja. Rin Na juga merasa berhutang budi pada keluarga Ilhoon karena mereka telah banyak membantunya.

Seperti biasa, BTOEX kembali melanjutkan aktifitas mereka masing-masing di ruang keluarga. Namun Rin Na sendiri izin untuk pergi ke kamar duluan, dan Suho mengizinkan.

Rin Na POV

Setelah ku masuk ke kamarku, aku langsung mengunci pintu kamarku karema saat ini aku tak mau diganggu. Rasanya ingin sekali aku kembali mensyukuri hari ini. Hari yang kunantikan sejak lama akhirnya datang juga. Aku berjalan menuju balkon kamarku sambil melihat ke arah kakiku bergerak. Rasanya seperti mimpi aku bisa berjalan kembali.

Kulihat ke langit malam yang dihiasi bintang-bintang dan bulan yang bersinar terang.

"eomma, appa, apa kalian sedang melihatku dari atas sana? " tanyaku sambil menatap dua bintang yang saling berdekatan.

"eomma, appa, aku tak percaya sampai saat ini. Ternyata aku punya keluarga baru yang menyayangiku disini. Walaupun mereka vampir, mereka sangat berarti bagiku. Apalagi Ilhoon, dia seperti saudara bagiku. Entahlah, aku sangat nyaman dengannya. Eomma, appa apa aku jangan-jangan suka sama dia ya? Ah tidak, tidak mungkin. " ucapku sambil menggelengkan kepalaku.

Sudah kuyakini mukaku sekarang lebih merah dari kepiting rebus, apalagi sekarang aku senyum-senyum sendiri. Sesekali aku menghembuskan nafasku mencoba untuk menenangkan jantungku yang berdetak cepat ini. Baru kali ini aku merasa seperti ini, karena aku tak pernah sekalipun dekat laki-laki selain ayahku dulu.

Tapi sia-sia saja usahaku, jantungku terus berdetak kencang dan sesekali aku mengingat raut wajah Hoonie yang senang, ceria, lucu, dan lainnya. Ah, kenapa dengan jantungku eoh? Siapapun tolong aku untuk menghentikan jantungku yang serasa mau copot ini. Semoga saja oppadeul dan Hoonie tak mendengarku tadi. Bisa gawat jika aku terdengar oleh mereka.

"eomma, appa, andai kalian masih hidup, mungkin aku takkan merasakan kejadian-kejadian ini. Aku merindukan kalian, tolong doakan Rin Na ya eomma appa. Doakan agar Rin Na baik-baik saja, juga orang-orang yang Rin Na sayangi disini." ucapku lalu berdiri dari tempat dudukku.

Buk!

"aw, appo.. " rintihku memegang kepalaku yang sepertinya membentur sesuatu.

Kudongakkan kepalaku, dan saat itu juga mataku melebar.

"jadi, kau menyukai uri Ilhoon?"

--------------------------------------------
Annyeong Chingudeul... Mianhae. Part ini kehapus ditengah-tengah cerita. Kalau semua bingung kenapa habis -18- langsung -20- maafin Author ya...
Jeongmal Mianhae.... 🙏🙏🙏

The Story Of Vampire {FF EXO X BTOB}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang