Part 12

822 34 21
                                    

Ryosuke POV

Aku membuka mataku....
Ah sudah pagi rupanya....
Sinar matahari sudah menembus celah-celah tirai jendela...

Aku menoleh, mendapati kekasihku masih tertidur nyenyak...

"Yuri......" bisikku sambil mengelus pipinya

"Enghhhh..." dia hanya bersuara, lalu menggeliat

"Yuri~~" kali ini aku menoel pipinya..

"Hm???" dia membuka matanya sedikit
"5 menit lagi Ryo~" lalu dia menutup matanya kembali

Aku tertawa...
Aku memposisikan diriku di atasnya...
Kakiku menjepit kakinya...
Kucium bibirnya dan kuhisap...

"Mphhhhh.." Yuri mendorongku

"2 ronde semalam belum cukup sayangku~~" kataku sambil menciumi lehernya

"OIIII!!" dan seketika Yuri langsung terbangun
"Bokongku sakit tauu karena 2 ronde itu!!!" serunya nyaring

"Lah..siapa suruh ronde kedua kamu seperti itu?? 'Ijinkan aku memuaskan dirimu...' kau melarangku berbuat apa-apa, kau yang mengontrol ronde kedua..." tanyaku sambil meraba dada bidangnya dan tanganku yang lain sudah meremas bokongnya..

"Pleaseeeeee...not now..." bisik Yuri sambil menahan tanganku dengan tangannya.

Aku melepaskan dirinya, lalu berdiri...

"Eh? Gomen...Ryosuke..aku..bukannya tidak mau...KYAAAAAA kenapa kau tidak pakai celana?!?!?"
Dia melihatku dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Kau lupa kalau kau juga tidak pakai celana.." aku mendekatinya lalu mengecup bibirnya
"Happy anniversary..." bisikku

"Eh? Anniv? Hari ini??" tanya Yuri

Aku tertawa, lalu aku membuka laci...

"Ini untukmu....hadiah anniv maybe...." kataku sambil menyerahkan amplop padanya

Yuri masih bengong menatapku..

"Go-men...aku tidak ingat...."
Matanya berkaca-kaca

Aku menepuk kepalanya..
"Tidak apa..perayaan anniv tidaklah penting..yang penting adalah cinta kita, Yuri....."

Dia menatapku..masih berkaca-kaca

"Aku mandi dulu..kau bukalah amplop itu ya..." aku mencium bibirnya lalu pergi meninggalkannya ke kamar mandi.

End of Ryosuke POV

Yuri duduk memperhatikan amplop yang diberikan Ryosuke.

Dibolak baliknya amplop itu, tapi dia tidak membukanya...

"Amplop apa ini?? Aku takut membukanya... Tapi Ryosuke bilang ini hadiah....." gumam Yuri

Akhirnya Dengan perlahan dia membuka amplop itu..

"HEH?!?!?!?!"

***

"Yuri?" Ryosuke keluar dari kamar mandi dan mendapati Yuri duduk bengong di tempat tidur....

"Heii!! Nanti kau masuk angin daritadi kau tidak memakai baju..." Ryosuke mendekati Yuri

Yuri menatap Ryosuke
"I-ini....." bisiknya sambil menyodorkan amplop yang tadi

"Gomen ne...aku tidak memberitahumu sebelumnya..." kata Ryosuke
"Sekarang kau cepat mandi! Kita sarapan lalu berkemas untuk pulang..."

Yuri masih terbengong-bengong menatap Ryosuke

"Cepat!! Perlu ku mandikan??" goda Ryosuke

Yuri menggeleng dengan cepat
"Jangan sampai kau membuat ronde baru lagi"

"Ittai!" seru Yuri saat mencoba berjalan

"Kenapa? Ada apa??"

Yuri menatap Ryosuke sambil menahan perih
"Pe-perih...." bisiknya

Tanpa berkata apa-apa, Ryosuke menggendong Yuri ke kamar mandi.

"Gomen ne..." kata Ryosuke
"Pasti perih sekali.....kau yakin bisa mandi sendiri?"

Yuri mengangguk
"Aku bisa kok..."

"Pintunya jangan dikunci!! Kalau ada apa-apa denganmu, aku bisa masuk menyelamatkanmuu!!" teriak Ryosuke saat Yuri menutup pintu kamar mandi

***

Yuri POV

Selesai mandi, aku mendapati Ryosuke di depan kamar mandi sambil memainkan amplop yang tadi dia berikan padaku.

Ryosuke menatapku, lalu memelukku..
"Bagaimana???" tanyanya

Aku menunduk malu

Ryosuke menarik kepalaku ke dadanya, "Kau tau kenapa aku melakukan ini semua??" tanyanya sambil mengacungkan amplop itu.

Aku menggeleng

"Karena, jantung ini hanya bisa berdetak selama kau disisiku...kau bisa mendengarnya bukan??"

"Gombal" bisikku sambil memukul dadanya

"Kalau aku cuma asal ngomong, kenapa aku memberikanmu amplop itu??"

Aku tersenyum malu, lalu mengambil amplop itu dari tangannya.
Aku mengeluarkan kertas-kertas yang ada di dalam amplop tu.

"Undangan pernikahan huh? Kenapa kau tidak konsultasi designnya sih???" kataku
"Tiket, visa...."

"Visa kunjungan untuk bulan madu kita..." Ryosuke memeluk pinggangku
"Untuk apa konsultasi design? Pernikahan kita dilakukan secara tertutup, hanya orang-orang terdekat saja, keluargaku dan keluargamu..."

Aku menggeleng.. "aku tidak punya keluarga lagi, Ryosuke.."

"Keluargaku adalah keluargamu juga, Yuri..." katanya sambil mencium kepalaku
"Bagaimana??? Kau mau kan???"

Aku menatapnya lalu mengangguk...

"Yakkk dengan begitu minggu depan kau resmi menjadi Yamada Yuri...dan aku tidak akan meninggalkanmu ke Amerika, karena kau juga akan pindah..."

"Dan satu lagi..." tambahnya
"Kau...tidak boleh menolak kalau aku menaikkan jabatanmu!!!"

"Haaaaai.." jawabku

"Arigatou, Yuriiiii..." dia memelukku sambil berputar-putar

"Hoiiiii!!!!! Nanti aku jatuh!!" seruku

"Jatuh pun kau masih dalam pelukkanku...." Ryosuke berhenti berputar dan mencium bibirku.


END

maaffffffff
Asliiii saya buntu...jadi saya memutuskan untuk menyelesaikan kisah ini.........

Tunggu ff berikutnya yahhh
Spoiler: sudah ditulis ff dgn judul lainnya

Knowing You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang