This Is Love

1.1K 103 89
                                    

Inilah akhirnya..

Kulangkahkan kakiku dgn berat keluar dari Bandara, mengedarkan pandangan dimana beberapa taksi berjejer rapi, langkahku seakan menyeret untuk masuk kedalamnya, tujuanku mengarah pada rumah bergaya minimalis yg ada di sebuah kota Seoul, perlahan tanganku mengetuk pintu dan tak lama terlihat seorang pria tampan dgn bibir merah tersenyum padaku saat membuka pintunya, aku tersenyum manis meskipun hatiku sedikit perih mengutarakan maksud kedatanganku kesini, ini kedua kalinya aku ke rumahnya.

"Channie~~" ucapnya dgn intonasi terkejut, aku tersenyum simpul menatapnya yg bahagia dgn kedatangan ku kali ini, tp sesungguhnya bukan ini sebenarnya tujuanku.

"Maaf aku tidak mengatakan jika akan kesini" dia hanya mengangguk dgn menggandeng tangan ku menuju sofa ruang tamu, aku duduk bersebelahan dgn nya tanpa ada sekat yg menghalangi, haruskah aku utarakan sekarang apa yg membuatku datang kesini?

"Aku senang kau datang kesini Chan, tinggallah bersamaku untuk beberapa waktu" tubuhku sedikit menegang mendengar permintaan yg terucap dari bibirnya, kalau tidak dalam kondisi seperti ini mungkin aku akan dgn senang hati menyetujuinya.

"Aku tidak lama disini Kris" kulihat ada guratan kecil di dahinya pertanda dia saat ini tengah bingung dgn ucapanku, ku pegang tangannya dan menatap matanya lekat, aku masih mencintainya Tuhan.

"Kris kau tau aku mencintaimu, dihatiku hanya ada namamu" Kris tersenyum manis mendengar ungkapan hati ku, kejujuran ku.

"Aku tau Chan, amat sangat tau" jawab nya dgn mencium tanganku.

"Kalau begitu kau juga akan tau jika aku menginginkan kita mengakhiri hubungan ini" Kris melepas kasar tangannya yg memegang tanganku, dapat kulihat rahangnya mengeras, tangannya mengepal dgn aura kemarahan yg menguar dari tubuhnya, jujur aku takut.

"Apa maksudmu Chan" terdengar geraman emosi dari bibir Kris saat mengucapkan hal itu.

"Aku ingin kita berpisah Kris" aku memekik saat Kris mencengkeram kuat pergelangan tanganku.

"Apa yg kau katakan" bisiknya sarat akan sebuah emosi yg siap meledak, aku harus mengatakannya sekarang karena ini yg terbaik menurutku, kita memang saling mencintai tp jarak yg membuatku takut kehilangannya, aku takut kepercayaannya padaku akan terkikis.

"Aku ingin mengakhiri hubungan kita Kris, ku mohon mengertilah" dia diam tanpa menatapku, aku tau dia menyimpan luka dalam hatinya saat aku mengatakan hal itu, sungguh bukan maksudku menyakiti hatinya.

"Mengerti? Kau datang ke tempatku hanya ingin mengatakan putus? Apa kau gila Chan? Kau tidak memikirkan bagaimana perasaanku saat ini, aku mencintaimu" ucapnya dgn mata yg menatapku tajam, nada tegas yg diutarakan membuatku tak bisa lagi menahan rasa sakit di hatiku, aku harus kuat agar Kris mau melepaskan ku.

"Kris, aku tau kita tidak bisa berhubungan jarak jauh seperti ini, kau dgn sikap overprotektif mu dan aku yg sebenarnya tidak suka dgn itu" tapi sungguh itu bukan alasan yg sebenarnya, itu terlalu klasik untuk dijadikan alasan, kulihat Kris berdiri dari duduknya, matanya menatapku penuh kemarahan jika dia berani aku bersumpah saat ini aku pasti sudah habis oleh pukulannya tp aku tau dia tidak akan melakukan hal bodoh semacam itu, melukai fisikku dgn kedua tangannya, Kris cukup tau aku lemah jika berhadapan dgn nya, tenagaku tidak akan ada bandingannya dgn tubuh tegap Kris.

"Kris mengertilah ini yg terbaik untuk kita" aku mencoba mendekatinya tp dia semakin menjauh dan berlalu menuju motor yg terparkir digarasi rumah, tanpa mengatakan apapun Kris melajukan motornya dgn kecepatan penuh, dia marah amat sangat marah dan ini karena ku.

"Tuhan jaga dia untukku" batinku dgn rasa bersalah, aku yg membuatnya seperti ini, haruskah aku menyusulnya untuk sedikit menenangkan dirinya tp itu tidak mungkin karena aku pun tidak tau kota ini.

This Is Love (END)Where stories live. Discover now