FR • 13

3.9K 528 59
                                    

Fake Relationship
Bagian 13 | Ali dan Andira
• • •

     Ali berdecak kesal saat melihat pesan yang ia kirim pada Prilly, hanya dibaca oleh cewek itu.

"Dasar, sok jual mahal!" gerutunya kesal.

Ali kemudian beralih menghubungi Andira. Akhir-akhir ini, komunikasinya bersama Andira berjalan dengan baik dan lancar, sama seperti saat mereka berpacaran.

rafaliandra.
Sore dir

andrdt.
Sore jg Li. Ada apa?

rafaliandra.
Gpp. Malem ini jalan yuk? Udh lama kita ga jalan :D

andrdt.
Sori Li, gw gbs deh, ada acara soalnya

rafaliandra.
Ok santai aja, gpp kok

andrdt.
:))

rafaliandra.
Btw lo lgi apa?

andrdt.
Lgi chattan sama lo

rafaliandra.
Yakin sama gw doang?:D

andrdt.
haha yakin ko. hp gw lgi sepi, kaya hati </3 wkwk:'D

rafaliandra.
boleh dong hatinya diisi sama gw:D

andrdt.
Haha bisaan aja lo:D

rafaliandra.
Ali gtulo, aapasi yg gabisa wkwk :D

andrdt.
Eh li, udh dlu ya, telpon rumah bunyi

rafaliandra.
Oke oke

Percakapan singkat lewat aplikasi LINE itu berhasil membuat Ali senyum-senyum sendiri. Cowok itu tersenyum senang melihat percakapannya dengan Andira dilayar ponselnya.

Ali semakin yakin, kalau Andira memang sudah benar-benar nyaman bersamanya. Keyakinannya bertambah saat melihat senyum manis Andira saat sedang bersamanya kemarin. Andira terlihat sangat nyaman dan selalu tertawa saat cewek itu bersamanya.

Dan Ali berpikir, lusa adalah waktu yang tepat untuk nembak Andira. Dia harus bergerak cepat, sebelum cewek cantik itu dimiliki oleh orang lain, dia tidak rela, apalagi jika Andira harus dimiliki oleh Devan. Itu tidak akan terjadi.

-----

Prilly berjalan dengan gontai menuju ke kelasnya. Rasa kantuk dan penatnya masih sangat terasa, membuatnya malas rasanya pergi ke sekolah. Sepertinya dia akan menghabiskan waktunya di UKS lagi, karena sekarang rasa pusing mulai ia rasakan.

Hari ini, Prilly sengaja datang agak terlambat dari jadwal sekolahnya yang mengharuskan datang ke sekolah paling lambat pukul enam lebih tiga puluh menit.

Prilly sampai di kelasnya yang sudah ramai dengan suara-suara gaduh yang sedikit mengganggu telinganya. Dia melihat sekitar, bangku yang diduduki Devan kosong. Artinya, cowok itu tidak masuk hari ini. Kenapa? Pertanyaan itu menghantui pikirannya.

Cewek itu kembali melirik sekitar kelasnya. Prilly melihat Ali bersama Andira yang sedang tertawa cekikikan tanpa peduli sekitar mereka. Entah apa yang mereka bicarakan, Prilly tidak begitu peduli pada mereka lagi. Itu urusan mereka, bukan urusannya lagi.

Prilly akhirnya berusaha mengabaikan sekitar dengan memasang earphone ke kedua telinganya. Dia menyalakan lagu kesukaannya dengan volume yang ia besarkan agar suara gaduh kelasnya tidak terdengar ditelinganya.

Fake RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang