Bagian 1

482 12 1
                                    

Zahra menampar wajah Nathan, ketika Nathan berusaha untuk memaksa mencium Zahra.

Zahra : ( Plaak!)" Nathan apa yang kamu lakukan, kamu jahat! "

Nathan : " Aku mencintaimu Zahra! Kamu juga mencintai aku kan? Trus apa yang salah? Kenapa kamu bilang aku jahat!"

Zahra : " Kita bukan muhrim Nathan! Ya memang kita berpacaran tapi bukan seperti ini caranya! Dosa besar Nathan! Aku gak nyangka kamu bakal ngelakuin ini sama aku. Mulai sekarang kita putus! Jangan pernah mencoba untuk menghubungi aku lagi!"

Ingatan itu masih terngiang jelas di ingatan Zahra, meskipun kejadian itu sudah satu tahun yang lalu. Dia tidak akan pernah melupakan semua hal itu. Hatinya masih sakit karena ternyata orang yang berkata mencintainya tega melakukan hal itu, padahal dulu dia mengira Nathan adalah seorang laki-laki yang sholeh. Tapi ia juga menyadari bahwa itu juga kesalahannya karena ia berpacaran dengan Nathan. Andaikan dulu dia tidak berpacaran pengalaman buruk itu pasti tidak akan menjadi mimpi buruknya setiap malam.

"Dooorrr!" teriak shofwa mengageti Zahra dari belakang. "Astaghfirullahal 'adzim Shofwa! Kamu ini lho!" kaget Zahra sambil mencubit pipi shofwa adiknya.

Shofwa : "Kakak ngapain sih ngelamun? lagi mengenang masa lalu ya sama bang Nathan? Haha tuh kak kata mamah dedeh hukum pacaran itu HARAM. Btw dulu kakak mutusin bang Nathan karena apa sih? Dulu setahu aku, kakak pikir pacaran boleh aja asal sehat kan. Ayolah kak cerita, barang kali aku bisa membantu kakak untuk melupakan kenangan pahit sama kak Nathan? Kak Nathan selingkuh ya?" (Sambil memegang bahu kakaknya)

Zahra : "Enggak dik, dia gak selingkuh cuman emang kalo sama temen wanita dia emang deket. Ya emang dia orangnya supel sih. Tapi kakak juga gak tahu sih kalo mungkin dia dulu pernah selingkuh. Dulu kamu tahu sendiri kan waktu dia chat sama Kania kayak gimana. Kakak gak bisa ngasih tahu kamu detailnya gimana dulu kakak bisa putus. Tapi yang pasti ada sifat yang sangat tercela ada dalam dirinya, yang Alloh sangat gak suka dan Alloh larang. Adik tahu? Yang kakak sesali sampai saat ini kenapa dulu kakak kok bisa pacaran."

Shofwa : "Sudahlah kak semuanya sudah berlalu yang terpenting sekarang kakak sudah bertobat dan menyesalinya. Alloh kan Maha Pemaaf, jadi kakak gak usah sedih lagi ya?" ( Sambil memeluk Zahra )

Meskipun Shofwa adalah anak termuda namun dia memiliki sifat kedewasaan yang melebihi kedua kakaknya. Shofwa juga mudah akrab dengan anak kecil, dia memiliki sifat keibuan seperti ibunya. Ibu Aira.

~.~

Adzan isya' telah berkumandang, Shofwa dan bu Aira tengah bersiap-siap untuk melaksanakan ibadah sholat isya berjamaah di masjid dekat rumah mereka. Sementara Zahra masih santai nonton televise sambil ngemil beberapa makanan kecil, dia kebetulan sedang kedatangan tamu bulanan jadi dia tidak bisa ikut adik dan ibunya sholat berjamah di masjid.

Bu Aira : "Zahra! Ibu dan adik berangkat dulu pintunya dikunci ya!"

Zahra : "iya bu..."( sambil berlari menuju pintu)

"Assalaamu'alaikum....!" Bu Aira dan shofwa bersamaan.

"Wa'alaikumussalam...!" jawab Zahra sambil tersenyum tipis.

Ketika Zahra hendak mengunci pintu tiba-tiba kak Najwa datang. Dia adalah kakak dari Zahra dan Shofwa. Yang dulunya Fashionable sekarang berubah menjadi wanita muslimah yang syar'i, gaya dandanannya berubah 180 derajat. Yang dulu suka pakai celana dan kerudung yang tidak menutupi dada sekarang dia selalu memakai gamis longgar dan khimar yang menutup dada.

"Assalaamu'alaikum....!" Salam najwa sambil nyengir.

"Wa'alaikumussalam...teh...!" jawab Zahra sambil membukakan pintu yang satunya supaya motor yang dibawa kakaknya bisa masuk kedalam rumah.

Zahra : "Alhamdulillah kakak udah pulang, bawa jajan gak kak? Hehe kebab atau kue bandung gitu! Hehe"

Najwa : " Makanan aja dik, kamu nih, gendut tauk ? kakak ada cerita istimewa buat kamu nih! " ( Sambil menyetandarkan motor )

Zahra : " Wih apa tuh! Duduk dulu kak! Gimana? Gimana ? " Tanya Zahra tidak sabar.

Najwa : (Menaruh tasnya kemudian duduk bersama Zahra) "Gini dik, kamu tadi habis ditanyain mas Noval lho? Hihi "

Zahra : "tanyain gimana kak maksudnya?" Bingung.

Najwa : "Sepertinya dia naksir kamu tuh dik, dia bbm aku tadi nanyain tentang kamu, kerja dimana, sekarang punya pacar gak, kegiatan kamu apa aja dan lain-lain deh. Tapi trus aku bilang ke dia mang kamu berani val ma Zahra. Hehe"

Zahra : "Trus! Trus! Dia bilang gimana lagi kak?" Sambil nyengir penasaran.

Najwa : "cie cie hihi yang lagi penasaran. Kamu tahu kan dia umurnya lebih tua dari kakak satu tahun, kalo dilihat-lihat dia kayaknya ada mirip-miripnya gitu ma kamu. Cocok nih! Pasti dia nyarinya buat yang serius soalnya kan umurnya juga udah cukup buat nikah."

Zahra : "Tapi masak mas Noval ada rasa ma aku kak kan secara fisik aku bukanlah tipenya sama sekali." (di dalam hati berbunga-bunga).

Najwa : " Tapi kalo jodoh siapa yang tau sih dik. Berdoa aja ya. Semoga dia memang serius dan segera ngehalalin kamu. Cie cie... hiihihi... udah dulu ya kakak mau bersih-bersih. Nih badan udah gerah semua, belum sholat isya' juga... hehe"

Zahra : " Ummmm iya iya mandi sana gih, bauk!"

Dalam hati Zahra, ia mulai ada perasaan berbunga-bunga, seperti yakin tidak yakin. Tapi seketika pikiran itu berubah kala ia mengingat kejadian dulu bahwa ia sudah pernah pacaran. Ia berpikir mungkinkah Mas Noval bisa menerima dirinya.

~.~

Sebelumnya aku mau ngucapin terima kasih buat temen-temen yang udah mau baca novel aku ini. Tunggu kelanjutannya ya! Ditunggu review, pendapat dan saran kalian ya...

Terima kasih...


Penyempurna Separuh Agama ZahraWhere stories live. Discover now