Chapter 1

240 2 0
                                    

Chapter 1

Sweet Memory

Masa SMP adalah awal dari segala perjalanan kisah cinta dalam cerita ini. Saat itu, aku hanya berpikir 'akhirnya aku masuk SMP juga', tidak ada yang lain. Dan di hari pertama aku masuk ke sekolah yang berseragam putih biru itu, senyum bahagiaku mengembang.

Aku tak menyangka bahwa di semester kedua, aku akan mengalami yang namanya cinta monyet, sekaligus juga cinta pertama.

Seperti biasa, kukayuh sepedaku menuju sekolah yang terletak sekitar 3 kilometer dari rumahku. Melewati jalanan berpasir dan bergelombang. Berbelok ke kiri dan melintasi jalanan beraspal. Lalu beberapa meter kemudian berbelok ke kanan, ke jalan yang berpasir campur batu. Lalu sekian meter kemudian berbelok lagi ke kanan, melintasi jalanan yang berpasir dan batu lagi. Melewati jembatan dan akhirnya melewati jalanan tanpa aspal, hanya pasir dan batu, lurus saja sampai aku menemukan bangunan bercat putih. Di sepanjang jalan tadi aku melihat banyak siswa yang berseragam putih-biru, sama sepertiku. Beberapa di antara mereka adalah teman-teman sekelasku.

Senyum riangku lagi-lagi mengembang saat sepedaku telah berhenti kukayuh. Aku turun dan selalu berpikir betapa menyenangkan sekarang sudah duduk di bangku SMP. Meninggalkan baju merah-putih yang selama enam tahun lalu menemamiku menjalani hari kecilku.

Dengan rasa gembira yang tak dapat kulukiskan aku masuk ke gerbang sekolah yang bercat putih dan terbuat dari kayu itu. Aku tuntun sepedaku masuk ke dalam gerbang. Belok lagi ke parkiran yang sederhana dan memarkirkan sepedaku di sana. Karena terlalu pagi, aku jadi dapat parkiran yang paling depan.

Usai memarkirkannya, kuambil tasku lalu menuju ke lingkungan sekolah. Bangunan yang berbuat dari kayu dan bercat putih-coklat langsung menyapaku. Berdiri kokoh dengan beberapa lubang dan guratan lapuk di sisi-sisinya seolah menegaskan keberadaannya sudah berdiri bertahun-tahun lalu. Di area luarnya tadi ditumbuhi beragam pohon besar. Kebanyakan pohon beringin dan sisanya pohon akasia. Di dekat pagarnya tadi ada beberapa tanaman Kembang Sepatu yang bersaing dengan rumput-rumput liar. Sedangkan di dalamnya, tepatnya di area halaman, ada bunga kertas, bunga pukul Sembilan, bunga mawar, bunga melati, lidah buaya, dan tumbuhan tanpa bunga yang tidak kukenal nama Indonesianya tapi warga di sini menyebutnya cocor bebek.

Usai menikmati keindahan bunga-bunga tersebut, aku menuju kelasku, kelas 1-A. kelas ini berada di paling ujung. Dekat gang kecil yang menghubungkan SD di belakang SMP ini dengan jalan di depan. Ruang kelas itu tidak besar. Tapi cukup untuk menampung kami sebanyak 40 orang. Dicat putih dengan dinding-dindingnya di hiasi tumbuhan air membuat suasana kelas terasa 'segar'.

Aku dan Ayu, teman sebangkuku memilih duduk paling depan. Di meja ke tiga dari pintu masuk kelas. Tepat berada di depan papan tulis.

Sebenarnya, bukan hanya kisah cintanya yang kuingat, tapi julukan untukku juga, 'Si Pemarah', hehehe... maklum aku seorang anak yang memang suka marah-marah.

Aku masih berumur 12 tahun kala itu. Masih seorang anak ingusan yang senang bermain-main, senang berkejaran di koridor, dan masih ingin menikmati masa kecil yang luar biasa menggembirakan. Aku tak pernah mengira, tanpa suara atau hal unik lainnya, akhirnya aku jatuh cinta. Cinta yang disebut para orang tua sebagai cinta monyet, tapi buatku adalah cinta sesungguhnya.

Yah, benar. Aku tak pernah menyangkanya. Kupikir aku hanya akan menjalani kehidupan SMP dengan belajar, mengerjakan tugas, bermain, dan nonton tv. Hanya itu. Tak tahunya malah...

Cinta pertamaku jatuh pada seorang anak laki-laki berkulit hitam, beralis tebal, rambut jabrik,berwajah jenaka, berdagu panjang, dan tubuh kecil. Menurutku ia sangat nakal, usil, dan sok kuat. Aku menilainya begitu dari pandangan pertemuan pertama kami. Dan aku makin tidak suka kala ia memilih duduk di belakangku. Anak laki-laki yang tanpa kutahu sebabnya menjadi orang yang begitu kubenci pada awalnya. Ia bernama Arlan.

Quote Novel Aku Kamu Kita (Telah Terbit)Where stories live. Discover now