Kim Jisoo's past

6.1K 815 12
                                    

"KENAPA IRENE BISA HILANG??HAH?"

Tiffany berjengit takut saat siwon yang biasanya terlihat lembut dan sabar sekarang ini begitu murka membentaknya.

"a-ku juga tidak tau sayang, aku sedang tidur begitula krystal yang mengerjakan pr dikamarnya. Aku begitu kaget saat akan mengajak irene makan malam, aku sudah melihat jendela kamarnya terbuka" lirih tiffany menunjukkan wajah memelasnya, matanya memerah siap akan menangis. Tipuan tersebut sukses membuat siwon sedikit melunak.

"maafkan aku tiffany karena telah membentakmu, aku sedang kalut" siwon mengacak rambut hitamnya frustasi.

Sudah dua kali irene melakukan hal seperti ini,  apa yang salah dengan putrinya tersebut.

"tak apa aku mengerti.. " tiffany mengelus punggung siwon. Menunjukan senyum palsunya yang memuakkan.

"kuharap irene baik-baik saja.. "

==

Jisoo mengerjapkan matanya berkali-kali berusaha membiaskan cahaya matahari yang menyilaukan matanya.

Ia melirik kesana kemari,  mengamati dimana ia sekarang. 

"kamarku... "lirihnya, jisoo berusaha bangkit dari ranjang. Namun semuanya sia-sia, badannya serasa remuk. Tubuhnya masih sakit karena perkelahian kemarin.

Tak lama jisoo mendengar suara pintu terbuka, ia sempat kaget saat menemukan ibunya yang tercengang melihatnya dan segera berlari cepat kearahnya dengan terburu-buru. 

"hiks...anak bodoh kenapa kau terluka begini huh" tangisan dara pecah ia memeluk jisoo erat saat melihat putrinya tersebut sudah bangun. Ia serasa ingin memukul dirinya sendiri saat mino membawa jisoo yang terluka cukup serius kemarin.  

Jisoo menunduk merasa bersalah, ia memeluk ibunya semakin erat. "maafkan aku ibu.. " lirihnya.

Isakan dara membuat seunghyun,  hanbin bahkan sahabat-sahabat jisoo yang rela menginap demi jisoo segera berlari berhamburan memasuki kamar jisoo. 

Mereka menghela napas lega,  melihat jisoo sudah sadar kembali. 

"kim jisoo kau membuat kami takut.." seru taehyung mencubit pelan pipi jisoo.

"kau membuat kami jantungan, bodoh" bobby terkekeh mengacak rambut hitam jisoo pelan.

"jisoo kita memang kuat, aku tau kau akan baik-baik saja" tutur jaewon tersenyum manis. 

Sedangkan mino hanya terdiam, walaupun ia merasa lega jisoo sudah sadar. Namun kekhawatiran tentang irene masih mengusiknya.

Seunghyun yang daritadi sibuk mengusap air matanya, langsung berhambur memeluk putrinya.
"jangan lakukan hal seperti itu lagi.. Ayah sangat takut" jisoo hanya dapat mengangguk pelan dipelukan ayahnya.

"ayah, ibu.. "

"ya sayang ada apa?"

Jisoo melonggarkan pelukannya pada dara dan seunghyun beralih menatap mereka dalam penuh tanya.

"ada sesuatu yang ingin aku tanyakan pada kalian, kumohon jawablah dengan jujur.."

Atmosfir langsung menjadi tegang seketika, dara mengepalkan tanggannya erat. Perasaanya tidak enak, jisoo tidak pernah bertanya hal seserius ini.

"baiklah, kami berjanji.. "

Jisoo menggigit bibirnya ragu, bibirnya terasa kelu untuk menanyakannya.  Tapi ia harus tau kebenarannya. 

"a-pakah aku..putri kandung kalian?"

seketika semua yang ada disana terkejut bukan main karena pertanyaan jisoo. Terutama dara dan seunghyun mereka tidak menyangka jisoo akan mengetahuinya secepat ini.
Dara menghela napas air mata jatuh dipipinya begitu saja. Ia melirik sekilas kearah seunghyun, suaminya itu hanya mengangguk menanggapinya. Dara segera beranjak ia meninggalkan kamar jisoo tanpa kata.

Twins ✔Where stories live. Discover now