[2] pasangan

65 12 0
                                    

"Hanna Hanna Hanna!"

Gue hafal banget sama pemilik suara cetar ini. Ni suara kalo nyanyi keren banget, tapi kalo udah teriak atau ngegibahin orang...

... pulang-pulang harus langsung cek ke THT kayaknya ^__^

Gue yang sedang khusyuk mantengin masa depan dari balik layar ponsel pun seketika menjeda kegiatan gue. (re: streaming oppa)

"Paan, War?"

Dengan tidak santainya, Rose yang biasa gue panggil 'Mawar' menghempaskan bokongnya di kursi Yugyeom, anak yang biasanya duduk di depan gue.

Rose menjulurkan kepalanya mendekati gue.

"Kalo lo manggil gue mawar mulu, gue kutuk jadi jomblo lo ntar," ancamnya.

Sungguh tidak berhidayah.

"Gak usah repot-repot ngutuk gue juga dah jomblo kok."

Rose malah cengir.

"Iyaa juga yaa. Lagian lo juga udah ditinggal pergi lima bulan jadi–

"Woy, War!" gue tak terima.

Rose cuma cengar-cengir.

"Iyaa deh iyaa... Maaf sangat, Hanna-kuuu..."

Lalu dia mengeluarkan beragam khasanah aegyo-nya yang cuma bisa bikin gue natap dia datar.

Ngeselin banget, sih.

"Kemaren Yuju, sekarang elo," celetuk gue.

Rose bingung, "Apaan?"

Gue mengendikkan bahu, "Ya apa yang lo barusan lakukan ke gue itu lah," jawab gue jutek.

Eh, Rose malah cekikikan.

"Ya elah, itumah emang elo aja yang pada dasarnya susah move on!"

Ini cibiran atau fakta, sih? Kok gue antara ingin kesal dan ingin menyetujui?

"Au ah," gue diem aja sambil lanjut mau mantengin masa depan lagi.

Tapi seketika Rose mencegat tangan gue buat ngetap 'play' di layar ponsel gue.

"Ih tadi gue tu mau kasih info penting loh!" celoteh Rose.

Gue meletakkan ponsel gue dengan malas.

"Yaudah, paan dah," tanya gue dengan intonasi yang sama sekali tidak terdengar seperti sedang bertanya.

"Nanti pelajaran dance ujian prakteknya modern dance, lho! Pasangan lagi!" kata Rose heboh.

Gue gak mengerti di mana letak pentingnya. Ya gak aneh lah pelajaran dance ujian prakteknya modern dance. Kecuali kalau ujian prakteknya manen lele ya baru gue kaget.

Emangnya Pak Jongin juragan ternak lele, apa?

"Lalu?"

"Lo kok gak excited gitu, sih? Ya kalo pasangan kan masih ada peluang gue bisa dance bareng Junhoe!"

"Kemudian?"

Rose menatap gue heran.

"Ya elo gak ada niatan mau ngincer siapa gitu?" tanya Rose dengan ekspresi watadosnya.

Gue cuma diem.

"Mungkin kalo si dia masih ada, lo pasti menantikan banget momen-momen begini, ya," kata Rose sambil main-mainin pensil mekanik gue.

Gue diem lagi.

"Tapi... dia juga kan beda kelas sama kita," kata Rose lagi.

Gue hanya dapat menghela nafas panjang.

ephemeral -ft winwinWhere stories live. Discover now