The Day Fall - Pemuda Di Tengah Hujan

5.4K 621 73
                                    


Pukul delapan malam tadi baru saja terjadi sebuah kecelakaan beruntun di jalanan sekitar sungai Han. Di kabarkan 2 orang tewas 3 orang kritis dan 7 lainnya luka-luka. Kecelakaan ini terjadi karena jalanan yang tergenang air, kurangnya jarak pandang akibat badai dan...

Klik..

Yukhei mendesah malas bercampur bosan. Ia hanya tinggal sendiri, di rumah mewahnya. Persetan dengan orang tua.
Ayahnya adalah salah satu pemilik perusahaan game terbesar di Korea dan ibunya adalah kepala yayasan pendidikan. Mereka bahagia. Kecuali Yukhei.

Mereka bahagia...

Dengan pasangan masing-masing..

Ibunya terang-terangan selingkuh di depannya dan ayahnya tiga tahun yang lalu. Dan ayahnya yang Yukhei pikir adalah ayah terbaik ternyata tidak jauh berbeda dengan ibunya. Mereka sibuk dengan dunia mereka, dengan kekasih-kekasih mereka. Tanpa peduli dengan Yukhei.

Hampir setiap hari jika ayah dan ibunya bertemu, mereka selalu bertengkar. Itu adalah alasan Yukhei memilih tinggal sendiri. Tapi anehnya tidak ada yang mau bercerai. Bukan Yukhei alasannya, harta. Harta adalah alasan mereka bersama.

Tampil munafik di depan publik seolah mereka saling mencintai.

Dan hampir setiap hari juga Yukhei merasa hidupnya tertekan. Tidak bahagia. Jenuh. Dan ingin mati.

Yukhei mengambil kunci mobil dan jaketnya. Ia merasa kepalanya mau pecah.

Dalam hujan badai di tengah malam musim gugur. Yukhei mengendarai mobilnya menuju jembatan sungai Han. Tidak peduli badai, akan bagus jika ia kecelakaan dan mati.

Ddrrttt...

Ponselnya bergetar dan Yukhei melihat nama Yuan, ibunya.

"Halo."

"Yukhei!!! Dimana kau sekarang hah??!!"

"Bukan urusan mu!"

"Yah!! Anak kurang ajar!! Kau sama saja seperti bajingan-"

"Bajingan yang mana?? Kau banyak mengencani bajingan."

"Breng-"

Tutt..

Yukhei mematikan ponselnya dan membuangnya ke jalanan. Ia terus menyumpahi kelakuan kedua orang tuanya.

Tepat pukul 11.15 malam. Yukhei menghentikan mobilnya di pinggiran jembatan sungai Han.

Arus deras sungai Han saat badai memang menggoda orang-orang seperti dirinya. Yukhei menatap arus itu lama. Arus itu seolah-olah memanggilnya untuk datang dan ikut larut dalam dinginnya air.

Tubuhnya mulai menggigil kedinginan, tapi bukan Yukhei jika ia pulang begitu saja. Lebih baik kedinginan di bawah hujan daripada bertemu kedua orangtuanya yang ia yakini tengah menunggu di rumahnya sambil mengomel.

Yukhei mendekat dan saat kakinya baru saja Yukhei menapaki pagar pembatas jembatan. Sebuah suara melengking menghentikannya.

"JANGANNNN!!!!"

Yukhei menoleh dan menatap datar pemuda yang meneriakinya.
Pemuda bermata cantik itu menatapnya kaget dari balik mobilnya.

"Jangan bunuh diri!!"

Yukhei berdecak malas. "Siapa yang mau bunuh diri??!!"

Pemuda manis itu menatap Yukhei penuh harap. "Kau melihat kehadiran ku??!"

Yukhei tidak tahu apa yang sebenarnya Tuhan gariskan untuknya. Masalah hidupnya sudah banyak sekali, sekarang di tambah pemuda aneh pengganggu.

"Ya tentu saja!! Kau pikir kau apa hantu??!! Ninja??! Penyihir??!! Jelas-jelas kau berjongkok tiga meter dari ku dan berteriak. Dan menjauh dari mobil ku!!!"

Trilogy Of Life - Story 2 - The Day Fall (YukHae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang