18

120 5 0
                                    

"Aku ingin menyeretmu keluar dari lukamu, seperti malam yang menyeret senja diretina mataku."


Sesederhana ini aku ingin membebaskanmu dari ruangan lukamu

Dalam jajaran jeruji-jeruji kenangan yang menyiksamu

Dalam ruangan luas namun tak ada cahaya atau udara sedikitpun untuk kau hirup

Namun, kau masih saja tak bisa beranjak dari kursi yang mengakar dan membelit batinmu.

Kurasa, aku harus melakukannya dengan cara yang kasar
Dengan menyeretmu keluar sampai akar dan jeruji kenangan yang berdiri kokoh itu terlepas

Jangan panggil aku manusia yang tak punya hati
Memperlakukan wanita anggun dengan kasar

Aku memang tak punya hati
Semenjak melihat airmatamu menenggelamkan dirimu sendiri

Haha, aku tak peduli dengan cemoohanmu itu

Sebut saja aku pria egois
Yang menginginkan dirimu terbebas dari belenggu masalalumu itu

"Kau tak perlu lakukan ini padaku, memangnya siapa kamu untukku?"

Pertanyaanmu sukses membuatku tersadar dari egoku

Tapi kau tahu aku kan, egoku lebih besar daripada hatiku

Aku adalah pria yang akan setia menjagamu

Mencegah air matamu menetes meskipun itu air mata kebahagiaan

Aku adalah pria yang akan setia menyayangimu
Tak akan pernah pudar digerus oleh waktu

Aku adalah pria yang akan mencintaimu meskipun berita miring masalalumu menggeming nyaring ditelingaku

Sudahlah, mari bangkit..

Genggaman tanganku masih setia mengapit

Mari, duduk bersamaku dibangku taman

Kita akan memulainya dengan harapan

Menikmati sunrise dan senja bersamaan

Sampai rumput-rumput tumbuh liar menutupi batu nisan

Hati Yang Tak Dirindukan LagiWhere stories live. Discover now