H-hah?

4.9K 504 172
                                    

"Alice??"

...

Saat mendengar sebuah suara yang tak asing bagi Alice, sontak gadis itu mendorong dada Daniel dan langsung turun dari meja makan. Sebelum menghampiri seseorang itu, Alice sedikit membenahi penampilannya yang sedikit —err— berantakan. Alice menyentuh bibirnya yang terasa kebas dan sepertinya terlihat bengkak. Gadis itu melirik sekilas ke Daniel dengan sinis.

"Ada apa? Mau lagi?" tanya Daniel sambil terkekeh.

'Plakk!'

Suara tamparan Alice yang  memukul lengan kekar Daniel. Dan pria itu yang meringis kesakitan. Tidak main-main pukulannya.

"Sayang? Kau sed—loh? Daniel!? Sedang apa kamu di sini??"

Ternyata seseorang itu adalah nyonya Cho. Wanita paruh baya itu terlihat sangat terkejut saat melihat 'mantan kekasihnya' berada di rumahnya.

"Kau tidak macam-macam pada anakku, kan??" kini wanita paruh baya itu menarik lengan Alice dan menyembunyikannya di belakang tubuhnya.

"Astaga Cho Yejin. Anak gadismu itu akan segera menjadi milikku. Jadi... Tak apa bukan jika kulakukan yang macam-macam padanya?" ujar Daniel sambil menaik-turunkan alisnya.

'Plakk!'

"Dasar vampir mesum! Dimana sopan santunmu pada calon mertuamu, hah!?"

Daniel kembali meringis saat mendapatkan pukulan maut di lengan yang tadi bekas dipukul Alice.

'Anak dan ibunya sama saja,' batin Daniel.

"Ah, I'm sorry Yejin. Anakmu begitu menggoda untukku haha,"

"Alice, kembalilah ke kamar. Eomma perlu bicara pada vampir mesum ini,"

"Baiklah, dadah Niel haha semoga nyawamu selamat!" ledek Alice sambil tertawa keras.

'Awas saja sayang...' batin Daniel sambil menyeringai.

"Kau! Ikut aku!"

Daniel mengangguk dan mengikuti 'mantan kekasihnya' itu yang terlihat berjalan menuju Taman belakang.

"Kau tidak berubah, Yejin-ah. Pantas saja Minhyun Hyung begitu mencintaimu," ujar Daniel saat mereka berdua sudah duduk di kursi Taman.

"Dasar gombal! Gombalanmu itu tak akan mempan bagi orang sepertiku," ujar Yejin sarkatis.

"Bagaimana kabar Minhyun Oppa? Apa dia baik-baik saja?" lanjut Yejin dengan suara yang lirih.

"Ya, dia baik. Hanya sedikit banyak pikiran karena merindukanmu, mungkin?" jawab Daniel.

"Apa dia tahu tentang anaknya?" tanya Yejin.

"Kurasa itu dilarang oleh ketua. Jika dia tahu pun, kurasa dia tak akan mempercayainya," jawab Daniel dengan datar.

"Hhh.. Aku hanya kasihan pada pada anak itu," lirih Yejin da mulai menitihkan air matanya.

"Jangan khawatirkan itu, Yejin-ah. Seiring berjalannya waktu, akan tiba saatnya anak itu mengetahui semuanya. Untuk sekarang, biarkan dia fokus pada dirinya dulu," kata Daniel dengan bijak.

"Terimakasih, Niel karena kau mau membantuku untuk menjaga Alice, walaupun dia bukanlah takdirmu,"

Tanpa mereka ketahui, Alice yang tak sengaja lewat, mendegar semua perbincangan antara Daniel dan ibunya. Gadis itu segera pergi sambil menangis saat mengetahui kenyataan bahwa ayahnya masih hidup sampai fakta dimana Daniel berbohong bahwa Ia adalah takdir dari vampir itu.

[PRIVATE] Vampire ♕ Kang DanielWhere stories live. Discover now