Happily Ever After

15.6K 907 50
                                    

Cop radio screaming, noise and tears

There's war on the TV, and then there's you

It's fucked, it's crazy, I can't concentrate

I just see your outline

Back where we left off, I watch you take your dress off

I been by myself remembering you

How your body hurts me looping round like CCTV

In all of this bitterness you stay so sweet

It's such a cruel world, I'm saving all my love for you girl

In such a cruel world maybe I found something good

- Cruel by Snakehips

Niel melajukan mobilnya pelan seraya mengacak rambut frustasi. Setelah seminggu penuh bujukan dan berhasil membawa Nina ke Jakarta sebulan yang lalu, pria itu selalu menemani Nina di apartment nya hingga larut malam. Bukan, bukan apartment yang dulu dibelikan Randy untuk Nina. Meskipun Randy bilang itu telah menjadi milik Nina, ego Niel sebagai lelaki Nina terusik. Niel membelikan Nina sebuah apartment yang selantai dengan apartment miliknya. Selain agar mudah mengawasi Nina, tentu juga membuat waktu mereka bersama semakin banyak.

Jika saja Nina tidak menolak lamarannya, mungkin saja mereka sudah tinggal satu atap sekarang. Tanpa perlu dibatasi sekat dan dinding-dinding. Ya, Nina menolak lamarannya. Mungkin tepatnya bukan menolak, melainkan menunda.

"Kita masih terlalu kacau sekarang, El. Mungkin saja rasa cintamu hanya bentuk lain dari euphoria kehamilanku. Beri aku waktu, beri kita waktu. Barangkali hingga bayi ini lahir. Jika kamu masih merasa mencintaiku, kita akan menikah. Lagipula aku tidak ingin menikah dalam kondisi buncit seperti ini."

Niel hafal jelas kalimat Nina waktu itu. Patah hati? Tidak. Hanya saja tidak habis pikir. Mengapa Nina masih belum mempercayai perasaannya? Apa dia tidak mencintai Niel? Namun Niel cukup yakin Nina memiliki perasaan yang sama dengannya. Setelah kembali ke Jakarta, Nina berubah. Dia menjadi sangat sensitive dan sangat manja. Jika sebelumnya dia mengaku tidak pernah mengidam, sekarang Nina sering sekali mengidam. Kehamilannya menginjak 10 minggu, mual-mual yang dirasakan Ninapun sudah menghilang.

Niel senang, sungguh, saat Nina semakin lengket padanya meskipun melarang kontak fisik terlalu jauh. Nina ingin menguji keseriusannya. Hanya saja, terkadang Nina menginginkan hal yang aneh. Seperti saat ini, Nina merajuk meminta Niel mencarikannya ketupat sayur. Mencari ketupat sayur di Jakarta pada pukul 11 malam, tentu membuat Niel sedikit kebingungan. Dia sudah berkeliling selama 1 jam dan belum menemukan satupun penjual ketupat sayur. Entah, mungkin bayinya memberinya hukuman karena menyakiti mamanya selama ini

Sa, kamu tau tempat jual ketupat sayur malam begini ga?

Sent.

Hubungan keempatnya membaik begitu Nina kembali ke Jakarta. Sesuai janji Raisa, Raisa menerima kembali Randy saat Nina ditemukan. Bahkan sebulan ini Nina sering menghabiskan waktu bersama Raisa. Terkadang mereka pergi ke tempat senam ibu hamil bersama, belanja bersama, atau mengobrol mengenai pengalaman masing-masing. Randy juga semakin dekat dengannya, hingga kekakuan, kekesalahan, dan kecanggungan di antara keduanya mulai mencair.

From: Sasa

Ini Randy. Kenapa? Nina mengidam?

Niel pun memutuskan untuk menghubungi nomor tersebut.

"Ndy, kamu tau dimana tempat jual ketupat sayur?" desak Niel di detik pertama telepon di angkat.

"Jika pagi hari saya tau, namun jam segini saya juga ga tau." Niel menggeram.

Third Person ( completed☑)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang