Bab 16

23.2K 1.2K 46
                                    


"Aku mencintaimu adrian"

*********************
Typo bertebaran
*********************

Dengan wajah bosan aku melihat adrian yang dari tadi memainkan ipadnya sambil tiduran di pahaku.

Setelah pengucapan tiga kata olehku tiga jam yang lalu. Adrian menjadi seperti anak anak yang manja kepada ibunya.

Padahal dari tadi sudah memintanya untuk bangkit dari pahaku.

"Adrian bangkit dari pahaku" kataku sambil mendorong kepalanya tapi kepalanya sungguh keras tak sehingga aku tak bisa menggeser kepalanya.

"Sebentar lagi" katanya sambil melihat video video di ipadnya.

Aku menghelas nafasku. Sungguh aku lelah melihat tingkahnya.

Kenapa dia begitu keras kepalaku.

"Adrian ayolah kaki jadi kebas" kataku, kataku sekali ini seperti ampuh. Karena dia memegang telapak kaki lalu menciumnya.

Yampunn....

Gina aku gk cinta orang dianya begini. Aku jadi teringat perkataan adrian tiga jam yang lalu.

Dia ingin mengajakku pindah ke new york. Tapi sebelum itu dia akan mengatakan hubungan kami (walau baru tadi) kepada seluruh keluarga besar.

Aku sih setuju setuju saja.

"Pergi yok" ajaknya tiba tiba. Aku menatapnya dengan tanda tanya di jidatku mungkin?

"Cari makanan" katanya

Tanpa berpikir panjang di menggendongku dan memasukkan tubuhku kedalam mobil.

Mengapa dia sangat hangat?

Karena dia tak dingin.

Tak lama kemudian di sudah duduk di kursi kemudinya dan berangkat ke sebuah restoran italia.

Sungguh aku tak pernah makan di sini.

Karena aku tak suka makan khas italia.

Tunggu, pizza dari italia kah? Jika ia, berarti aku suka satu makanan italia.

Adrian memesan makanan yang aku tak tau apa namanya. Tak lama kemudian seorang waiters datang ke tempat kami dengan membawa makanan yang dari baunya hmm, enak.

Adrian memotong dagingnya dan menyuapi sepotong daging ke mulutku.

Hmm, rasanya gurih, lembut. Yang paling ku suka kentangnya. Karena rasanya gurih sekali.

Yang tak kusuka adalah saus nya yang sedikit bau amis. Hmm tunggu itu saus? Sepertinya bukan.

Setelah selesai makan, ketika di jalan aku melihat ice cream yang membuat adrian turun dari mobil dan membeli ice cream yang ada di taman kota.

Ada satu hal yang tak suka, yaitu pandangan gadis gadis menor yang melirik adrian dengan tatapan mangsa.

Sungguh aku tak suka.

Jadi aku turun dari mobil dan menggandeng tangan adrian.

Aku ingin gadis gadis itu melihat jika pria ini sudah memiliki pasangan dan jika aku bukan pasangan adrian. Aku adiknya adrian.

Lagi pun aku tak akan merestui adrian dipikat oleh gadi lain. Hihihi.

****************
Halooo!!!! Makasih udah baca. Thank you so much.

Jangan lupa vote dan komen. Komen buat hal apa yang akan ada di bab 17 nanti. Rekomen kalian yang seru akan aku buat seperti itu.

Sebelumnya makasih buat udah ngevote dan ngomen. Walaupun ini gaje bgt. Lama update. Maklum ya guys. Masih sma.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

  Juli

The pshyopath brotherWhere stories live. Discover now