9. Niall,Harry.

66.4K 4.2K 1K
                                    

"Oh,kau." Kataku ketika melihat sosok lelaki dihadapanku ini.
Bahkan menyebut namanya saja aku malas. Sialan.

"Summer,izinkan aku menjelaskan semuanya padamu." Katanya sambil menahanku.

"Maaf,Harry. Tapi aku harus berangkat." Tolakku.

"Biarkan aku mengantarmu." Tawarnya.

Aku menggeleng cepat-cepat.

"Tidak,terima kasih. Aku bisa pergi sendiri. Sampai jumpa." Kataku lalu segera pergi dari hadapannya.
Tak kupedulikan ia yang memanggilku berkali-kali.

Mungkin aku jahat. Ya,tak membiarkan ia menjelaskannya. Tapi itu kan hak-ku. Lagipula apa yang mau dijelaskan? Semua sudah jelas.

Entah kenapa,aku sakit hati sekali. Rasanya aku tak ingin bertemu dengan Harry dulu.
Biar dia dengan kekasihnya saja. Kalian bilang aku cemburu? Iya! Jelas aku cemburu. Aku mulai menyukainya sejak ia membuat perutku hampir meledak. Katakan aku gila,karna terlalu cepat jatuh cinta pada orang. Tapi apa aku bisa mengatur kapan aku akan jatuh cinta pada seseorang? Aku bukan Tuhan.

Good job,Harry. Moodku sudah benar-benar hancur sekarang. Sialan.

Aku segera menaiki bis menuju sekolahku. Aku duduk didekat jendela agar bisa melihat pemandangan London. Kampungan ya? Hahaha tak peduli.

45 menit kemudian,aku sampai didepan sekolahku.

Aku berjalan mencari kantor tata usaha untuk mengambil jadwalku.
Tapi dimana kantor tata usahanya?

Tatapanku tertuju pada seorang anak laki-laki berkacamata yang sedang berjalan. Tanpa pikir panjang,aku mencegatnya.

"Hey,boleh minta bantuan?" Tanyaku.

Lelaki itu mengangguk.
"Dimana kantor tata usaha?" Tanyaku.

"Oh,kau anak baru ya?" Katanya sambil tersenyum.

Aku mengangguk.

"Aku Max Wellington. Kau siapa?" Tanyanya.

"Aku Summer. Summer Horan." Jawabku sambil tersenyum.

"Kau adiknya Niall Horan itu ya?" Tanya Max.

Aku mengangguk.

"Adikku suka sekali One Direction. Pasti dia akan bahagia sekali kalau kukatakan aku bertemu adik idolanya." Kata Max.

"Aku terlalu banyak bicara. Kau tadi mencari kantor tata usaha,kan? Mari kuantar." Katanya lagi
Aku terkekeh.
"Tidak apa." Kataku.
"Baiklah,ayo." Ajaknya.
Aku mengangguk dan mengikutinya.

"Sampai disini saja ya. Aku ada urusan. Sampai ketemu lagi,Summer." Pamit Max setelah sampai didepan kantor tata usaha.

"Terima kasih,Max." Kataku yang dibalas anggukan olehnya.

Aku mengetuk pintu dan suara dari dalam terdengar menyuruhku masuk.

"Ada yang bisa kubantu?" Tanya seorang wanita cantik yang duduk dibalik meja tata usaha.

"Aku..anak baru. Aku mau meminta Jadwalku,mrs.."

"Penelope." Katanya sambil tersenyum.

"Ya,Mrs.Penelope." Kataku malu.

Setelah itu ia menyodorkan kertas kepadaku.
Berisi daftar pelajaran dan nomor loker.

Kelas pertamaku hari ini adalah Kimia.

"Baiklah,terima kasih."kataku pada Mrs. Penelope.

Aku segera permisi dan bergegas mencari lokerku.

Summer ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang