Bonus Chapter - My Lovely Sister. TFP : Megatron x Purplewing (OC)

532 24 4
                                    

Langit disiang hari nampak teduh. Daratan tandus dan puing-puing bangunan di kota Iacon memberikan suasana mencekam.

Dalam sunyinya kota, nampak seorang wanita berjalan sendirian. Dia menoleh kesetiap sudut, dengan pandangan was-was.

Wanita itu menghela nafas panjang, berusaha untuk menghilangkan setiap perasangka buruknya sepanjang jalan.

Semakin lama langkahnya membawa dirinya kesuatu tempat yang cukup jauh dari kota, yaitu perbatasan kota Kaon.

Dia pun memutuskan untuk berhenti dan beristirahat sejenak dibawah bayang-bayang sebuah bukit besar. Matanya tertuju ke atas langit kelabu Cybertron. Seakan-akan langit itu nampak murung dan sedih. Tak ada cahaya matahari, semuanya berwarna abu-abu. Begitu suram dan kelam.

Beberapa menit kemudian, ketika matanya masih terpaku menatap langit, tak sengaja ia melihat sebuah Jet Cybertronian dari kejauhan. Semakin lama semakin jelas wujudnya. Perasaannya mulai tak enak. Sepertinya akan ada hal buruk terjadi padanya.

Wanita itu berdiri dari duduknya, dan bergegas pergi dari tempat itu. Namun sayangnya dia kalah cepat. Sebuah Jet Cybertronian itu menukik kebawah dan bertransformasi ke wujud robot. Dia mendarat tepat didepan wanita itu.

Tubuhnya terbilang dua kali lipat besar dibanding wanita itu. Terdapat sebuah canon yang menempel dilengan kanannya. Sebuah lambang Decepticon terpampang jelas ditengah dadanya yang bidang. Matanya yang berwarna merah menyala menatap tajam kearah wanita itu. Namun bukannya takut, ekspresinya tetap datar seperti sebelumnya.

"Lihat, siapa yang ku temukan disini. Seorang wanita berkeliaran sendirian disekitar perbatasan Iacon dan Kaon, bahkan aku tak tau kau dipihak siapa. Bukankah itu mencurigakan?" ucap robot pria itu.

Lalu dia melangkah perlahan mendekatinya. Walaupun jarak mereka hampir dekat, wanita itu tetap diam ditempatnya berdiri. Dia tak mundur atau maju selangkah pun. Kemudian pria itu berhenti dengan jarak beberapa centi.

"Jawab pertanyaanku!" gertaknya tak sabaran. Sang Wanita tetap tenang. Dia pun menatap pria yang ada dihadapannya itu dengan ekspresi datar.

"Aku bukan Decepticon. Dan aku juga bukan Autobot. Aku tak memihaki siapa pun, Tuanku."

Pria itu terlihat sedikit terkejut dengan jawabannya. Tenang, lembut dan tegas. Pria itu pun berjalan mengitarinya. Pandangannya tak lepas dengan wanita itu.

"Kau tentu tau siapa aku."

"Kau adalah Tuanku Megatron."

Pria bernama Megatron itu berhenti tepat dibelakang wanita itu. Dia memandangnya dengan hina.

"Jika kau bukan dari pihakku, kau tak pantas menganggapku Tuanmu!" tuturnya ketus.

"Itu hanya sebutan hormatku padamu."

Megatron mengeluarkan pedang miliknya yang menempel dilengan kanannya, lalu menghunuskan pedang itu dibelakang punggung sang wanita.

"Mengesankan. Kau begitu manis. Dan pintar menarik hati seseorang. Tapi memangnya kau pikir aku tak curiga jika aku menemukan seseorang didekat perbatasan?"

"Tuan, aku tak ingin bertarung." pintanya. Mulailah rasa cemas timbul dimimik mukanya.

Percuma, Megatron kini melayangkan pedang itu kearah wanita tersebut. Untungnya dia masih sempat menghindar.

"Ku mohon, aku tak ingin bertarung!" pintanya.

"Lalu, kau ingin aku mengasihanimu? Menyedihkan sekali."

"Ku mohon..." kini wanita itu berlutut dihadapan Megatron. Dia berhenti melangkah mendekati wanita itu.

"Selama ini aku bersembunyi menghindari perang. Dan bahkan aku tak tau harus kemana. Aku kehilangan ketiga kakakku dan sekarang aku..." ucapannya terhenti. Dia menghela nafas. Rasa sesak mulai terasa. Kemudian dia menundukkan kepalanya, tak ingin wajahnya dilihat Megatron saat ini.

TRANSFORMERS PRIME : In Human FormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang