19 - Tak Mau

2.1K 70 3
                                    

Hepi riding :3

"about David?" tanya Irene sambil sesekali menahan air mata jatuh.
(tentang David?)

"yeah, he has some reasons"
(iya, dia punya beberapa alasan)

"reasons?"
(alasan?)

"yea, so first-"

"nope. Don't tell me anything about him now"
(gak. Jangan katakan apapun tentang David padaku, untuk sekarang)

"but this will make you understand"

"no. i-i just-" seperti tak kuat menahan bendungan air mata dengan kerasnya Irene menangis sesenggukan. Allex yang melihat dan mendengarnya pun, bingung dan berusaha menenangkan perasaan milik gadis temannya itu.

Karna merasa sangat bingung, akhirnya jatuhlah Irene dalam pelukan Allex. Dirinya berusaha mengatur ritme pernapasannya, dan menenangkan diri. Namun...

Krieett...

Seorang pria tinggi mematung tepat di depan 2 insan yang sedang berpelukan itu. Irene pun tersentak khawatir apabila David melakukan sesuatu padanya ataupun pada Allex.

Namun tak seperti dugaannya. David malah menutup kembali pintunya perlahan kemudian melangkah menjauh dari ruangan berisikan Irene dan Allex itu.

Kaki Irene seolah berkata 'tidakkah kau ingin mengejar laki laki itu?'  sedangkan hatinya seolah bertanya tanya 'apakah aku boleh menghampirinya?' . Hingga akhirnya tepukan kecil memecahkan lamunan Irene.

"oh!" 

"um..sorry if i shock you! i just-"

(maaf kalau aku ngagetin kamu)

"no, can you help me?"

"um,,as long as i can do it of course!"
(um..selama aku bisa, tentu!)

"please take me home" ucap Irene dengan muka yang memelas dan lelah

(tolong antar aku pulang)

"..."

***

Pertanyaan - pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang wanita paruh baya, diabaikan oleh Irene. Dirinya berusaha membuang wajah demi menutupi bekas air mata yang telah dikeluarkan beberapa saat yang lalu.

2 hari tak pulang dan kembali dengan raut muka yang menyedihkan. Bagaimana perasaan seorang ibu ketika hal itu terjadi pada anaknya.

Ibunya tetap diam ketika anaknya mengabaikannya. Sedangkan Irene berjalan lusuh ke arah kamarnya dan duduk di tepi ranjang. Berpikir apa yang telah terjadi pada 2 hari yang lalu, tentang dia yang 'diculik' oleh David, makan bersamanya, lalu terkejut akan kalimatnya.

Seakan akan sekeras apapun kepalanya dibenturkan ke dinding, bayangan bayangan tentang David tidak akan hilang dari pikirannya. Dan tiba tiba, Irene tersentak..

"hah!" mengingat dirinya sempat mengabaikan pertanyaan dari seorang wanita paruh baya. Sebelum dirinya memasuki kamarnya.

Kriettt...

Pintu putih yang berada di dinding kamar Irene terbuka, dan di sana telah berdiri 2 orang tua dengan wajah penuh kehangatan yang menyambut Irene ke dalam pelukan mereka. Irene pun segera jatuh ke dalam pelukan mereka, orangtuanya. Dan dirinya juga menceritakan semua kejadian itu pada ayah serta ibunya.

"hiks...ibu! ak-aku menyesal ikut dengannya, harusnya aku tidak mau ikut dengannya waktu itu T_T"

"wah...anakku..."

"SOMPLAK!!! KENAPA KAMU MAU DIAJAK LAKI LAKI ASING NGINEP, DAN BOLOS SEKOLAH 2 HARI!!?KAMU GAK TAU BERAPA BANYAK CUCIAN YANG MENUMPUK?!" *edisicapslockjebol

"tapi bu--hwaaa---ternyata ibu lebih memikirkan cucian itu---hiks--hiks"

"wahh,,,sudahlah Marine, kenapa kamu memarahi anakku?hiks--hiks--oh anakku" 

Pada akhirnya pun keluarga aneh tersebut saling berpelukan dan melepas kerinduan selama '2 hari' itu. Meskipun terkesan aneh, namun pada akhirnya, jitakan keras dari ibunya berhasil membuat seluruh luka hatinya luruh. 

***

pukul 04.21 

Irene masih memangu, menatap jendela, dan menunggu matahari terbit, karna segala aktifitas yang seharusnya ia lakukan 1 jam lagi telah selesai beberapa menit yang lalu. Dirinya masih saja mengingat tentang hal dan peristiwa abstrak yang telah ia lalui. 

"Mili...Ashley...Ara..."

TO BE CONTINUED

dan lagi lagi, muncul dengan cerita yang sangat pendek T_T tapi makasi banget yaa udah mau komentar di kolom komentar #seneng^^
#ceritaabstrak
#lamaupdate

tapi dalam waktu dekat bakal segera update kok XD see you




ObsessiveTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon