Part 3

1.6K 223 23
                                    

SinB's POV

Hari demi hari telah berlalu. Terlepas dari akun palsu itu, aku masih saja menjalani rutinitas hidup yang membosankan. Aku ingin segera mendapatkan pekerjaan. Tapi kenapa sulit sekali??

Ah, dan tentang akun palsu itu, setiap hari akun itu tetap memposting foto-fotoku yang entah dia dapatkan dari mana dengan caption yang bagiku menjijikan. Percayalah! Gaya bahasa akun itu sama dengan gaya bahasa yang digunakan seseorang yang mengaku sebagai Hwang's SinBi beberapa bulan lalu di aplikasi chatting. Aku geram. Aku ingin marah pada siapapun yang membuat akun itu. Tapi aku bisa apa? Aku tak bisa berbuat apapun. Aku terlalu takut untuk mencaci manusia jahat yang tak terlihat itu meskipun hanya dalam pesan pribadi. Aku bukan tipe orang yang bisa melimpahkan semua isi hatiku. Aku selalu memendamnya. Dan yang paling ku benci dari diriku adalah, aku tak berani untuk melakukan sesuatu yang ku inginkan. Aku selalu dipenuhi rasa takut, ragu, dan gelisah. Padahal jauh didalam hatiku banyak yang ingin aku lakukan. Seperti menatap mata Jungkook sialan itu dan mencaci makinya sepuasku. Tapi aku tidak bisa melakukannya. Yang aku lakukan hanya diam dan diam. Kenapa aku seperti ini???

Akhirnya aku bersekongkol dengan Yuju untuk mencari tau tentang akun palsu yang telah berpura-pura menjadi diriku di dunia maya. Yuju mengirim pesan pribadi seakan-akan ia percaya bahwa akun itu adalah aku. Dan Yuju mengirim screencapture nya padaku.

From : ujuy04
"SinB-ah kau sudah menikah??? Bahkan kau sudah memiliki anak?? Kenapa kau tidak memberitahuku?! Aku kan teman baikmu!"

'Yoksi uri Yuju! ㅋㅋㅋㅋ'

From : HwangBii
"Ahh iya maafkan aku ya 😔 pernikahanku sangat mendadak. Jadi aku tidak bisa memberitahumu dan teman-teman yang lain 😔"

'Arghhh! Aku ingin muntah rasanya!'

From : ujuy04
"Heol! Bagaimana ceritanya ceritakan padaku SinB!"

From : HwangBii
"Maafkan aku Yuju, tapi aku tidak bisa menceritakannya. Ini privasi ku dengan suamiku ☺"

'Bilang saja kau tidak bisa mengarang cerita lebih lagi! Dasar bodoh! Suami? Bahkan kekasih pun aku tak punya! Ckck'

From : ujuy04
"Oh begitu ya. Baiklah aku tidak akan memaksamu. Sejak kapan kau menikah SinB?"

'Ahh! Harusnya kau memaksanya!'

From : HwangBii
"Sudah lama Yuju 😊 Terimakasih telah mengerti SinB. 😊 Yuju memang teman yang baik!"

'See? It's you! Same person! Aku yakin ini orang yang sama dengan waktu itu!'

From : ujuy04
"Tentu saja! Kita kan sahabat baik SinB."

Heol! Dia benar-benar berniat ingin menipuku dan teman-temanku.

- - - - -

Author's POV

Malam hari, seperti biasanya, Jungkook pulang setelah bekerja. Pria berumur 34 tahun ini masih terlihat sangat muda dengan tubuh tinggi atletis, otot lengan dan perutnya tidak bisa diremehkan, tidak heran jika ibu SinB tidak keberatan bersanding dengannya. Karena ibu SinB pun juga masih tampak muda meski umurnya telah menginjak kepala 4.

Selama hidupnya, Jungkook bekerja diperusahaan orang tuanya. Dan kelak, perusahaan itu akan sepenuhnya dilimpahkan kepadanya, mengingat ia satu-satunya keturunan laki-laki di keluarganya.

Dan seperti biasa, SinB akan menghindar untuk menatap atau berbicara bahkan berpapasan dengan Jungkook sekalipun. Gadis itu memilih menyibukkan pandangannya pada TV atau handphonenya.

Tiba-tiba suasana rumah berubah menjadi menegangkan ketika terdengar suara pintu di tutup dengan keras. Dan itu adalah pintu kamar Hwang Mi Young dan Jeon Jung Kook.

SinB terjungkal kaget mendengar suara itu. Akhirnya ia memilih untuk masuk ke dalam kamar dan menutupnya rapat-rapat. Sedangkan adiknya, Umji, masih menonton TV di ruang tengah. Umji cukup cuek dengan situasi tersebut. Berbeda dengan SinB. SinB sebenarnya ketakutan karena ia memiliki trauma. Tapi ia menyembunyikan ketakutannya dengan masuk ke kamar dan menutup telinganya dengan earphone dan memutar lagu dengan volume kencang. Tidak ada yang tau tentang trauma SinB, karena SinB selalu menutupinya dan berusaha mengatasinya sendiri.

SinB bisa menghabiskan sepanjang harinya hanya di dalam kamar. Hanya keluar untuk ke kamar mandi dan makan. Setelah itu ia akan kembali masuk ke dalam kamar dan sibuk dengan dunianya sendiri.

Brakkk! Bukkhh!

Lagi-lagi SinB terlonjak kaget karena ia mendengar suara gaduh dari luar kamarnya. Perlahan ia melepaskan earphone dari telinganya. Matanya membulat was-was. Ia takut ibunya mengalami kekerasan dari suaminya. Meskipun tubuhnya sendiri tegang dan ia takut setengah mati, tapi ia lebih memikirkan ibunya disaat seperti ini.

"Eomma apa kau baik-baik saja?" Ucap SinB pelan yang tentu saja tidak akan terdengar.

SinB semakin membulatkan matanya, jantungnya semakin berdetak dengan kencang ketika ia mendengar suara barang-barang yang berjatuhan.

SinB menutup telinganya dengan kedua tangannya. Ia menekan kuat kedua telinganya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Andwae! Eomma! Andwaeyo! Jangan sampai terluka eomma.." SinB menggumamkan kalimat itu sambil meringkuk di pojok dinding kamarnya.

Tak lama akhirnya suara-suara menegangkan itu berhenti. SinB menarik nafas lega dan kembali menuju ranjang tidurnya dengan perlahan. Sebenarnya kaki dan tangannya masih bergetar. Tapi ia tak mau kepergok sedang meringkuk ketakutan di pojok kamarnya jika Umji tiba-tiba masuk ke kamarnya.

Akhirnya SinB membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan perlahan menutup matanya.

'Eomma, apa kau mengalami masa yang sulit karenaku?'

'Haruskah aku melupakan akun palsu itu? Seperti yang kulakukan dulu?'

'Aku tidak suka kau bertengkar dengannya.. Tapi aku juga tidak bisa menyukainya, eomma. Apa yang harus ku lakukan?' Batin SinB.

TBC!

Ada yang mau kasih saran tentang cara penulisan ku atau yang lainnya? Boleh yaa jangan sungkan :)
Jangan lupa voment!
See you next part!
Saranghae❤

I Hate My Self ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang