oo8.5 ;

5K 629 14
                                    


"Anjriiiit, kok jadi mewek." Dengan posisi telentang di kasur, Hayi menutup wajahnya dengan bantal. Buru-buru dihapusnya linangan air yang bersumber dari pelupuk mata. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk merelakan, walau sulit.

"Yakin gapapa makan es krim? Nanti kamu dimarahin coach padus."

Hayi menggeleng. "Gapapa, santai aja. 'Kan, aku anak kesayangannya coach." Dengan satu stik es krim di tangan, Hayi berjalan ke arah ayunan. Sore itu, mereka berdua sedang berada di taman. Hayi tiba-tiba ingin es krim.

Hanbin menempati ayunan di sebelah Hayi. Lelaki itu juga membawa es krim dengan rasa yang sama dengan milik Hayi.

"Besok dateng ke acara ulang tahunnya Lalisa?" Sambil membuka bungkus es krim, Hanbin bertanya pada gadis di sebelahnya.

Hayi mengangguk. "Ya iyalah. Kamu harus dateng juga."

"Iyalah, pasti," sahut Hanbin. Setelah membuang bungkus ke tempat sampah, bukannya duduk di ayunan tadi, Hanbin bergerak ke belakang Hayi. Lelaki itu mendorong ayunan yang ditempati Hayi dengan perlahan.

"Woi woi." Hayi langsung duduk tegak. "Bin, sumpah. Nanti jatoh."

"Nggak." Hanbin malah tertawa. "Ini pelan."

Selama beberapa saat, Hanbin membiarkan permohonan Hayi untuk menghentikan ayunan. Baginya, justru lucu saat Hayi seperti sekarang. Kemudian, Hanbin menghentikan gerakan ayunan seperti yang diminta Hayi. Kini, ia berada di depan Hayi.

"Jantungku." Hayi menarik napas. Masih dalam posisi duduk, ia berusaha memulihkan detak jantungnya yang sempat kacau.

Hanbin berjongkok di hadapan Hayi, kini jarak pandang mereka setara. "Hayi, kita udahan aja, ya?"

"Aaaaa, huhuhu," tangisan Hayi di bawah dekapan bantal makin menjadi. "Ngapain diinget-inget, siiih?!" Gadis itu menarik selimut, mencoba memejamkan mata agar terlelap.

"Maksudnya?" Hayi bersuara setelah jeda beberapa saat.

"Kita udahan." Hanbin menatap gadis itu lurus-lurus.

Hening. Cuma terdengar suara tawa anak-anak kecil yang ketika itu juga bermain di taman.

Hayi tidak memberi respons apa-apa.

Dengan tangan yang tak menggenggam stik es krim, Hanbin membelai pipi Hayi. Mungkin untuk yang terakhir kali. "Makasih," ujarnya. 

  ✦ ✦✦ 

pulang ✦ hanbinWhere stories live. Discover now