-2- Trauma apa?

247 44 1
                                    

_____
323 kata
_____
--Sejak kemarin sore, Shuuichi-san terus-terusan mengabaikanku. Apa dia dendam karena blueberry waktu itu?--
--oo--

Sabtu sore selalu membuat Shuuichi menarik segaris ujung bibirnya ke atas. Ia memang sangat menyukai sabtu sore. Segala hal positif selalu ia dapatkan pada hari dan jam yang sama setiap waktunya.

Termasuk ide untuk menjahili--bukan, tapi membuat [Name] mengaku akan satu hal dari sekian banyaknya rahasia yang ia sembunyikan.

Pandangan Shuuichi beralih ke sesuatu di tangan kanannya. Buah mungil yang jarang ditemukan di Jepang ini tenyata menyimpan sesuatu yang luar biasa.

Selain khasiatnya yang sangat terkenal mampu mencegah anemia dan menjaga kesehatan jantung, dia juga mengingatkan Shuuichi akan satu fakta.

[Name] trauma dengan buah kurma.

--oo--

"Aku tidak mau makan itu, Shuuichi-san!"

Malamnya, Shuuichi benar-benar melaksanakan hasil pemikiran jahilnya. Dengan modus mengajak [Name] dinner sambil main Tantangan dan Tantangan, ia berhasil mengelabui istrinya.

Sekeranjang penuh berisi buah khas daerah Timur Tengah berada di atas meja. Sedangkan yang ditantang--yaitu [Name] memandang penuh hina buah kurma di tangannya.

"Apa tantangannya tidak bisa diganti?"

Shuuichi menggeleng lembut seraya tersenyum penuh kemenangan, "Tidak bisa, sayang."

"Aku benci ini. Shuuichi-san pasti sengaja, kan?" dua bola mata kelam [Name] menatap tajam sang suami yang makin menarik senyum dari bibirnya.

"Nah, kalau begitu makan dulu," diambilnya kurma dari tangan [Name], lalu mendekatkannya ke bibir [Name]. "baru kau bisa mengganti tantangan lain."

"Shuuichi-san tidak adil."

"Lho, apanya yang tidak adil? Permainannya memang seperti ini, kan?"

Tangan Shuuichi ditepis pelan, kurma di tangannya diambil kembali.

"Dasar tsundere," celetuk Shuuichi. [Name] balas dengan senyuman ganjil.

"Aku makan buah ini, tapi Shuuichi-san harus tidur di luar malam ini. Oke?"

Sebelum Shuuichi sempat membantah, [Name] sudah melaksanakan tantangan dari Shuuichi.

"Deal ya, Shuuichi-san."
.
.
.
End for this chapter
___________
"Ngomong-ngomong, alasan aku tidak menyukai kurma karena aku trauma."

"Trauma apa?"

"Err ... aku pernah keselek biji kurma"

"Kok bisa?"

"Waktu itu aku makan kurma langsung ditelan begitu saja, hehe."

"...oh."

Fruits || Natori ShuuichiWo Geschichten leben. Entdecke jetzt