#30. Part of Me [END]

1.5K 144 23
                                    

Janji, jika tak mampu memenuhi nya jangan sekali kali mengucapkannya.
Janji, sebuah kalimat yang membuat setiap orang mempunyai harapan.
Janji, sebuah barisan huruf yang makna nya sangat luar biasa.
dan Janji, seutas kata yang sangat mendalam jika dirasakan.

Hening.

Suasana di dalam ruangan dimana Sehun berada sangatlah hening, tak ada seorang pun yang berbicara. Yang terdengar hanyalah deruan nafas dari setiap orang yang ada disana.

"Minseok-ah, apa kau yakin mata yang di donorkan untuk Sehun itu cocok untuk nya?"

Akhirnya, seseorang memecahkan keheningan diruangan itu.

"Kuharap begitu, Abbeonim."

Suasana kembali hening setelah kalimat barusan yang dilontarkan oleh Minseok.

Sekarang ini, seluruh keluarga Sehun ada disana. Dan Hayoung pun juga ada disana, sejak ia sampai seminggu yang lalu.

Sejak Hayoung sampai, tak ada kata yang ia tuturkan selama ini. Wajahnya terlihat pucat dan matanya pun bengkak, situasi ini hanya Hayoung lah yang mengetahuinya.

"Lebih baik sekarang kita keluar, Sehun pasti butuh istirahat." Ujar Tuan Oh.

Semuanya pun setuju, kecuali Hayoung. Hayoung tetap terdiam disana sambil menatap Sehun dengan nanar. Tuan & Nyonya Oh mengerti apa yang dirasakan Hayoung, jadi mereka membiarkan Hayoung untuk tetap berada disamping Sehun.

Begitu semua keluar dari ruangan, Hayoung segera mendudukan dirinya di kursi samping tempat tidur Sehun.

Matanya kembali berkaca-kaca.

"Hun... Kumohon, buka matamu. Aku sakit melihatmu begini." Lirih Hayoung.

Perlahan air mata pun turun tanpa izin dari pelupuk mata Hayoung, hanya sebuah buliran awalnya namun semakin lama semakin deras yang jatuh dari kedua matanya.

"Meskipun tatapanmu berbeda, meskipun kehangatan dari kedua matamu telah berubah. Yang aku inginkan sekarang adalah kesembuhanmu... Hun." Isak Hayoung yang benar-benar terdengar pilu.

Diruangan bernuansa kelabu dengan cat dinding berwarna putih menjadi saksi kepedihan Hayoung saat ini, Hayoung meraih jemari Sehun lalu menggenggam nya dengan erat.

"Minho menyuruh kita untuk bahagia... Dia telah berkorban untuk ku. Untuk kita.."

Hayoung perlahan meraih sebuah kotak yang diletakan diatas meja, ia membukanya perlahan dan mengambil surat beramplop biru dengan bercak darah yang terlihat di amplop itu.

"Dia menuliskan sebuah surat, untuk ku dan juga untuk mu." Lirih Hayoung.

Hayoung membuka amplop itu dan mengambil sebuah surat yang penuh barisan kata didalamnya.

"Aku akan membacakannya."

Hayoung menghapus air matanya yang terus mengalir dan kemudian mengambil nafas perlahan-lahan sebelum membacanya.

"Untuk Hayoung,
Halo... Istriku.
Apa kabar? Aku harap kau baik-baik saja.
Akhir-akhir ini aku sangat sibuk memikirkan bagaimana keadaanmu... Hm... Terdengar sangat murahan bukan.
Kau tau aku tak bisa menulis hal semacam ini, sudahlah lupakan.
Hm.. Hayoung-ah, pertama-tama aku ingin meminta maaf padamu atas semua perilaku buruk yang telah aku lakukan. Aku sangat menyesal.
Penyesalan memang selalu datang diakhir, begitu kata pepatah. Dan memang itu benar adanya.
Hayoung-ah, aku tau pasti sangat sulit bagimu untuk memaafkanku. Dan aku akan menerima itu semua.
Maaf karna tak bisa menjadi yang terbaik di hidupmu, maaf telah menghancurkan masa depanmu, dan maaf karena selalu mengabaikan dan menyakitimu.
Tak ada kata lain selain 'Maaf' yang aku bisa katakan sekarang.
Aku adalah manusia terbodoh yang sangat menyia-nyiakan pemberian terindah dari Tuhan.
Dan sekarang, apalagi yang bisa aku lakukan selain meratapi bagaimana hampa nya hidupku?
Hayoung-ah, bohong jika aku tak mencintaimu. Aku mencintaimu, sangat. Tapi entah mengapa diriku menjadi sangat egois. Egois ingin memiliki segalanya, aku sadar cinta yang kumiliki untukmu bisa dibilang cinta yang gila. Menghancurkan & menyakiti, gila bukan?
Hayoung-ah, aku ingin kau bahagia.. Meskipun kebahagiaanmu bukan lagi denganku. Aku ingin kau selalu memeluk Minguk dan mengatakan bahwa aku sangat menyayanginya meskipun aku tak pernah bisa menyentuhnya.
Hm... Mengapa ini terasa perih?
Baiklah, hanya itu yang ingin aku katakan padamu. Semoga hidupmu selalu dipenuhi dengan kebahagiaan & tak lagi dihampiri kesedihan.

PromiseWhere stories live. Discover now