PROLOG

6.4K 249 11
                                    

"Kamu sudah tahu konsekuensinya sejak awal. Kenapa sekarang kamu meminta kepastian itu dariku." ucap Baim dengan suaranya yang lantang.

Gendis masih berdiri ditempatnya. Ia menatap Baim sedih. "Aku tahu konsekuensinya. Tapi, aku tidak tahu kalau rasanya akan sangat menyakitkan.

Menurutmu aku harus bagaimana? Melihatmu tertawa dan bermesraan dengannya setiap hari." ucap Gendis dengan suara bergetar.

"Dengar. Kamu harus bersabar. Kalau aku sudah mendapatkan semuanya. Kita pasti akan bersama-sama lagi. Please, mengertilah." ucap Baim menangkup kedua pipi Gendis, ia berusaha meyakinkan kekasihnya untuk menunggunya lebih lama lagi.

"Sampai kapan?"

(.............)

"Apa kamu bisa meninggalkannya jika hari itu tiba?"

(..............)

Gendis melepaskan kedua tangan Baim dari pipinya, ia berbalik. Menjauh dari pria yang di cintainya. Menjauh dari pria yang menyakitinya dengan segala janjinya.

"Kamu nggak bisa ngelakuin ini semua Gendis."

"Kamu nggak bisa meninggalkanku begitu saja."

"Gendis," teriak Baim frustasi.

Gendis menulikan pendengarannya. Ia tidak boleh tertipu lagi oleh suara Baim yang seolah-olah ia juga sangat terluka.

Ia harus terus melangkah, karena sekali ia berhenti maka ia tidak akan pernah bisa pergi lagi.

🦄🦄🦄

Slow Update
Give ur voment key 😉
Thanks





Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang