PART 13

20.8K 1.1K 17
                                    

"Siapa yang udah nikah,? " tanya seseorang dari arah belakang Digo dan Prissy.
Hal tersebut kontan membuat Tiga pasang mata menoleh bersamaan ke asal suara.

"Gue, " jawab Digo saat tahu jika yang bertanya adalah salah seorang sahabat nya,  Amanda.

Amanda mengambil posisi duduk berdampingan dengan Caka, gadis dengan rambut panjang dan di curly itu menatap Digo dengan intens,

"Kok loe nggak ngundang kita-kita sih, ?" ujar Amanda dengan mata menyipit memandang Digo.
Digo hanya menghidikan bahu nya sekilas lalu menjawab,
"Kita emang nggak ngundang banyak orang. "

Sudah mabuk minuman di tambah lagi judi, masih saja akang tergoda janda kembang tak sudi ku tak su,-

"Iya, Hallo ??" semua mata langsung menoleh ke Sumber suara ringtone handpone serta pemilik nya yang tengah mengangkat telepon entah dari siapa mereka juga tidak tahu.

Prissy. Si pemilik Handphone dengan suara Nada panggilan masuk Mabuk Janda, cuek dan tak perduli pada sekitar dan pada orang-orang yang tengah memperhatikan nya.  Memang kenapa jika suara nada panggilan masuk nya itu musik dangdut?  Toh semua lagu dangdut merupaka kesukaan Prissy semua, bahkan selama ini semua jenis lagu yang sudah di hafal nya  kebanyakan music dangdut.

"Prissy, kamu dimana,?? " tanya suara di seberang sana setelah Prissy mengangkat telepon tersebut.

"Prissy lagi di Kampus Uncle, kenapa,?"

"Kamu nggak ke PC Group,?? "

Prissy mengerut kening nya. Ke PC emang mau ngapain. Batin gadis itu bingung dengan pertanyaan Uncle yang tak lain adalah suami dari Bibi nya.

"Mau ngapain Uncle Prissy kesana,??  Prissy lagi sibuk nihh, "

"PRISSY CONSTANTIA,  BUKAN KAH HARI INI KAMU SEHARUSNYA KE KANTOR BUAT NGELAMAR KERJA JADI OB???? " sebuah suara bernada geram terdengar dari arah seberang sana. Bukan, itu bukan suara Uncle nya tetapi itu merupakan suara.

"Isssh. Uncle tolong bilang sama Opa jangan teriak-teriak nanti jantung Opa kumat lagi, "

"PRISSY CONSTANTIA KEMARI SEKARANG JUGAAAAAA, "

"iya-iya, Prissy meluncur sekarang. Opa ini teriak-teriak terus, tidak takut apa pita suara nya habis. Aiiiissss, " gerutu nya kemudian tanpa menunggu jawaban dari Opa nya atau Uncle nya, Prissy bangkit dari posisi duduk nya dan tanpa menoleh ke ke Digo dan kedua sahabat nya Prissy melangkah pergi dan, melupakan jika tadi Ia sedang terlibat obrolan serius dengan Digo dan kedua sahabat nya.

"Loe yakin kalo loe nikah sama Cewek model begitu,?? " tanya Caka sanksi saat melihat bayangan Prissy sudah menghilang di balik tembok Kantin.

Digo langsung menatap tajam kata Caka karena merasa pertanyaan Caka bermakna hinaan untuk Istri nya.

"Maksud loe apa ngomong gitu??  Dia emang istri gue, " ketus Digo

"Yaa,,,yaa bukan gitu maksud gue. Secara gitu ini loe. Treandigo Jarec si Dosen ganteng di Universitas ini,  masa iya nikah sama Pelayan kantin gitu loohh, enggak Etis, " ujar Caka mengomentari perkerjaan Prissy yang menurut nya tidak cocok dengan Digo.
Caka memang pria selektif, dalam memilih pasangan pun Ia harus mendapat kan gadis yang selevel dengan nya atau lebih, Ia tidak mau berhubungan dengan gadis dari kalangan biasa.

"So, why,?? Kalaupun istri gue cuma pegawai Kantin nggak masalah kan,?? Toh dia juga nyari uang halal bukan hasil jual diri. " tandas Digo kemudian tanpa menunggu jawaban dari Caka Ia langsung pergi meninggalkan Kantin tanpa menoleh lagi ke meja dimana tempat Mereka duduk tadi.  Caka yang tercengang mendengar pernyataan berbada ketus sarat akan kemarahan yang baru Ia dengar dari Digo selama mereka bersahabat hanya bisa terdiam tanpa mampu membuka suara lagi.

PENGANTIN BAJAKAN [SUDAH TERBIT] Where stories live. Discover now