Childern Love Story | Triangel (3)

6.4K 706 93
                                    

"Sialan !!"

Ya. Kata umpatan itu selalu saja Taekwan gumamkan dalam hatinya.

Ia tak pernah menyangka, bagaimana bisa pemanis buatan itu sekelas dengannya dan juga Namsoon?

Seoltang?

Taekwan rasa orangtuanya benar-benar krisis gula saat itu sampai-sampai mengorbankan sang anak untuk diberi nama yang sangat tidak wajar -menurutnya- itu.

Sudah duduk di sebelah Namsoon, sok arab pula. Berbeda dengannya yang berselisih jarak satu meja dengan Namsoon, iya kursi milik Jaebyeol. Semakin lama semakin panas dengan keakraban mereka berdua, Taekwan akhirnya menemukan sebuah ide.

"Sstt! Sstt! Lee Jaebyeol! Sstt!!" panggilnya, dengan lirih.

Jaebyeol menoleh dengan sedikit heran, "Kau memanggilku?"

"Tentu saja! Memang ada nama Jaebyeol selain dirimu disini?" tanya Taekwan dengan tidak santainya.

"Ani! Ada apa memangnya?"

"Kau tahu tidak kalau Namsoon itu punya delusi aneh?"

Lelaki berkacamata tebal itu membelakkan kedua matanya, "Delusi?"

"Mendekatlah!" Taekwan memerintahkan dengan lambaian tangannya.

"Dia itu.. Terkadang pemikirannya tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, Jae! Bisa saja tiba-tiba pikirannya itu membawanya ke dunia tersembunyi. Yang sering ia alami itu, dia berada di dunia zombie..."

"Ha?! Zombie?!"

"Bodoh! Jangan keras-keras!"

Taekwan melihat sekitar, beberapa pasang mata tengah menatap mereka termasuk Namsoon dan si pemanis buatan -sebutan Taekwan untuk Seoltang-.

Namun, naasnya.. Namsoon masa bodo dan kemudian melanjutkan perbincangannya dengan Seoltang.

Taekwan semakin geram saja rasanya.

"Dasar! Jadi begini.. Dia bisa saja mencekik leher orang-orang yang ada disekitarnya. Termasuk dirimu ! Karena ia akan menganggap semua orang yang ada di sekitarnya itu zombie yang harus dibunuh."

GLEK

Terdengar suara ludah yang ditelan, sepertinya Jaebyeol termakan cerita bualan Taekwan.

"Kau takut?"

Jaebyeol langsung mengangguk dengan pasti, "I-Itu.. Mengapa bisa terjadi p-p-padanya?"

Taekwan sedikit menyunggingkan smirknya, "Kena kau!" batinnya.

"Ceritanya sangat panjaaaaannnngg... Kalau aku cerita padamu, kau tak akan punya waktu untuk menyelamatkan dirimu. Karena dia bisa kambuh begitu saja!"

"B-benarkah?"

Taekwan mengangguk, "Iya! Maka dari itu. Mari kita tukar tem—"

Belum selesai berbicara, Jaebyeol sudah mengemasi semua barangnya kemudian berdiri dari kursinya.

"Ayo!"

Sungguh kemudahan yang sangat mudah. Taekwan bertukar tempat dengan lelaki berkacamata itu dengan tenang. Menolehkan kepalanya ke sebelah kanan, bibirnya semakin menekuk.

"Bagaimana bisa sih mereka sedekat itu?" Batinnya.

...

Seokrin memoleskan bedak tipis pada pipi putihnya, ia kemudian menoleh ke arah ponselnya yang bergetar.


From : Kim Taekwan

Noona-ya~ Ku tunggu dibawah~

BANGTAN DADDY [COMPLETED]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora