#PT 7

2.8K 252 4
                                    

Yerin berjalan ke kelasnya sambil tersenyum kecil. Meskipun sedikit kesal karena Sinb tidak sopan padanya, tapi Yerin tetap senang melihat Sinb menerima minuman darinya.

~di kelas~

"Kenapa Yer? Senyum-senyum?" Tanya Yuju

"Gakpapa"

"Aneh deh."

Lima menit kemudian bel masuk berbunyi. Semua murid masuk ke dalam kelasnya. Terlihat seonsaengnim sudah berjalan menuju kelas Yerin.

"Selamat pagi semua" ucap seonsaengnim

"Selamat pagi" sahut semua murid di kelas

"Saya akan kasih tugas pada kalian. Tugas kali ini kalian akan membantu membuat power point hoobae kalian. Saya sudah pilihkan kelas mana yang akan kalian dapatkan"

"Ne seonsaengim"

Duh. Kenapa harus sama hoobae coba? Kenapa gak sama kelas 11 aja? Males banget rasanya sama hoobae. Kalau aku gak tau caranya, bisa malu --batin Yerin

Semoga saja kelas ini sama kelasnya Umji --batin Yuju

"Kalian semua ikut saya ke aula. Kita akan menunggu hoobae kalian disana"

Semua murid langsung keluar dari kelasnya dan menuju aula.

Beberapa menit kemudian terlihat hoobae yang baru masuk aula. Yerin kaget melihat hoobaenya itu. Ternyata itu adalah kelasnya Sinb. Sedangkan Yuju sangat senang karena kelasnya Umji yang di pakai.

"Sudah berkumpul semua. Sekarang waktunya pengelompokan orang. Hanya terdiri 2 orang tiap kelompok. Kelas 11 ambil nama-nama anak kelas 10 dan begitu juga sebaliknya"

Semuanya mengambil pilihan mereka. Ada yang tampak senang juga kecewa. Termasuk Yerin. Lagi-lagi ia harus bersama Sinb. Yuju kembali senang karena ia sekelompok sama Umji

Yaah. Aku tidak sama Yerin eonni --batin umji

"Kok kau terus sih?! Bosen tau!" Ucap Yerin

"Emg yang mau sama kamu tuh siapa?" Balas Sinb

"Setidaknya tidak harus kau!"

"Sudah takdir kau bersama ku. Mungkin sampai kita menikah nanti"

Yerin terdiam sebentar dengan jantung yang berdegup cepat. Yerin tak percaya bisa-bisanya Sinb bicara begitu.

"Woi. Kok bengong sih? Cepat mulai"

"Ah... iya"

.
.
.

Sudah setangah jam berlalu, Yerin dan Sinb belum menyelesaikan tugasnya. Di sebabkan karena Yerin kurang focus

"Baiklah. Waktunya sudah habis. Kirim ke email saya nanti saya nilai. Yang belum selesai, kalian kerjakan saja di rumah"

"Ne"

"Gara-gara kau sih! Gak selesaikan jadinya!" Omel Sinb

"Kok nyalahin aku sih?!"

"Emang gara-gara kau!"

"Sudah laah. Kan bisa di kerjakan di rumah. Kerjakan saja di rumah Yerin" lerai Yuju

"Rumahku? Di kamarku? Ogah banget"

"Dih. Emg siapa juga yang mau di rumahmu?"

"Kalau gak ada yang mau, kalian gak akan dapat nilai"

Ucapan Yuju membuat mereka berdua diam. Yuju ada benarnya juga. Dari pada tidak dapat nilai, salah satu dari mereka harus ada yang mengalah.

"Jadi, mau ngerjain dimana?" Tanya Sinb

"Ya sudah. Di rumahku saja. Jam 6 sore."

"Geure"
.
.
.
.
.
.
《Skip》
.
.
.
.
.
.
18.20 pm

Sinb baru sampai di rumah Yerin. Ia memencet bel dan pintunya di bukakan oleh Yerin.

"Lama banget sih" ucap Yerin

"Emang kenapa? Gak boleh?"

"Ya enggak lah! Makin lama ngerjainnya nanti!"

"Iya iyaa. Maaf."

Yerin mengantarkan Sinb ke kamarnya. Sinb sedikit kaget melihat kamar Yerin yang sangat rapih. Sinb kira Yerin adalah orang yang berantakan dan tidak bertanggung jawab. Meskipun kadang Yerin tidak membereskan barang-barangnya.

Pandangan Sinb beralih ke arah boneka jibang punya Yerin. Ia ambil boneka itu di atas meja belajar Yerin. Sinb melihat tulisan di boneka itu.

'HWANGJI'

HwangJi? Hwang? Namaku? --batin Sinb.

Yerin yang melihat Sinb memegang bonekanya langsung merebut boneka itu dari Sinb

"Yaa! Jangan liat-liat!"

"Kenapa? Itu boneka dariku kan?"

"Me.. memang."

"Apa itu HwangJi? Nama boneka itu?"

"I.. iya. kenapa? Gak boleh?"

"Harus namaku?"

"Siapa yang bilang namamu hah? Ini aku pikir sendiri tau!"

"Pikirlah. Nama Wendy eonni tidak ada Hwangnya. Hanya namaku yang ada"

"Kok jadi Wendy eonni sih?"

"Kau menyukainyakan?"

Deg! Ternyata Sinb tau kalau Yerin menyukai Wendy. Yerin hanya diam. Tidak bisa berkata-kata.

"Sudah lah. Jangan kau sembunyikan. Aku sudah tau kok. Ku rasa kau tidak akan mendapatkannya"

"Sok tau!"

"Aku memang tau kok. Kau gak akan bisa mendapatkannya karena kau hanya milikku. Hanya aku yang boleh jadi pasanganmu"

Jantung Yerin kembali berdegup cepat. Lagi-lagi Sinb bicara manis begitu pada Yerin.

"Sudah lah.. ayo kita kerjakan"

Yerin hanya menganggukan kepala.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

19.30 pm

"Aahh... akhirnya selesai." Ucap Sinb

"Karena aku juga yang kerjakan"

"Apanya? Tugasmu hanya mengetik. Aku yang mengedit, mencari gambar, dan lainnya."

"Kau pikir ngetik itu gak capek? Dasar!!"

Yerin memukul pundak Sinb

"Aw! Yaa! Demen banget mukul sih!"

"Biarin!"

Yerin memukul Sinb lagi

"Aw! Sudah doong!"

"Gk mau!"

"Diam atau ku cium?"

Yerin seperti di hipnotis. Ia langsung jadi diam dengan menatap wajah Sinb.

CHU..

Tiba-tiba saja Sinb mencium singkat bibir Yerin. Yerin hanya membelokkan matanya kaget.

Kau akan jadi milikku. Hanya aku yang pantas untukmu --batin Sinb
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

YAM!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang