[4] Her (2)

4K 394 10
                                    

Author pov

Bibir mungil hinata tanpak bergerak bergumam sesuatu. Ia memasukkan tiga potong roti kedalam sebuah kotak bento kuning bergambar rubah.

Tak lama ia memasukannya kedalam tas ransel bergambar rubah milik naruto.
Ia menatap naruto yang hari ini tampak diam memakan sarapan miliknya.

"Tuan saatnya berangkat" ucap seorang pelayan pria dengan luka melintang di hidungnya.
"Ah iruka-san aku akan ikut" ucap hinata sambil membawa tas naruto.
Iruka diam tak menjawab sambil memandang naruto, melihat naruto tak bereaksi membuat iruka mengangguk pelan.

"Ayo naru" ucap hinata sambil menggandeng tangan naruto dan ajaibnya naruto menurut. Melihat itu entah kenapa hinata merasa senang.
"Mau kemana kau?" tanya kushina menghalang langkah hinata.

"Aku akan mengantar naruto, hari ini aku dapat shift siang" jawab hinata. Ia mengeratkan genggaman tangannya ditangan naruto.
Kushina mengerutkan keningnya lalu berkata "kau sudah minta maaf dengan menma?"

Hinata tak menjawab ia hanya diam sambil melipat bibirnya kedalam.
"Cih, kau tak tahu malu ya? Urusi masalahmu sekarang aku tidak ingin masalah ini semakin membesar nantinya" ucap kushina menatap garang hinata.
"Aku tahu tapi aku harus mengantar naruto dulu permisi" ucap hinata lalu menarik naruto dari sana.

Kushina membulatkan matanya melihat tindakan hinata ia mengeram kesal menatap punggung sang menantu.
.

.

.

.

.

.

Hinata hanya diam di sepanjang perjalanan menuju sekolah tempat naruto belajar sedangkan naruto asik dengan robot-robot miliknya.

Hinata melirik naruto disebelahnya ia mengangkat tangannya hendak mengelus rambut naruto namun ia urungkan. Ia menarik tangannya kembali ke pangkuannya dan meremasnya pelan.

"Kita sudah sampai" ucap iruka membuat hinata turun dari mobilnya.
Maniknya menatap bangunan yang lumaian besar itu.

Banyak anak-anak disana yang berlari kesana kemari. Sepetinya hanya naruto yang paling tua yang belajar disini.

"Naru~" panggil hinata saat melihat naruto berjalan menuju bangunan tempat sekolahnya itu.
Hinata berlari kecil kearah naruto lalu tersenyum tipis
"Belajar yang rajin ya" ucapnya lalu berjinjit dan mencium pipi kanan naruto.

Naruto tampak menegang ditempat tapi kali ini tidak mendorong hinata.
Hinata tersenyum saat naruto tidak mendorongnya seperti yang sebelumnya.

Ia melambai kearah naruto yang kali ini ikutan membalas lambaiannya dan kali ini ia tersenyum.
Kini giliran hinata yang tertegun, untuk pertama kalinya naruto tersenyum kearahnya.

Bukankah ini suatu kemajuan? Entah kenapa hinata merasa ia bisa melewati harinya dengan baik kali ini.

.

.

.

.

Menma berdecih menatap pasangan didepannya saat ini ia berbalik dan kembali masuk kedalam mobilnya menjalankan mobilnya diatas normal.
Ia memukul setirnya beberapa kali sambil mengumpat.

"Awas kau autis" gumamnya.

.

.

.

"Kenapa kau melakukan hal ini?"
"Untuk mengukur lebarnya lapangan"

.

.

It's YouWhere stories live. Discover now