Kesepian

1K 134 48
                                    



Ansatsu Kyoushitsu © Yusei Matsui

Rated: T

Story belongs to me

Warning: Asa(jr)Karu, Shounen-ai, OOC, Typo , gaje, aneh, dan masih banyak lagi.

Genre: Romance, Shounen-ai

DLDR, Sudah diperingati ya ;)

_______________


Satu minggu telah berlalu..

Seperti hari-hari sebelumnya. Ketika pagi datang, secara otomatis Karma membuka kelopak matanya. Ia merentangkan tangannya lebar-lebar di kasur miliknya— milik mereka. Kasur yang berukuran king size ini seharusnya diisi oleh dua orang. Karma bersama orang yang dicintainya. Tangan yang ia rentangkan tak menangkap keberadaan apapun. Ia sendirian.

Dirinya masih terbaring di kasur dengan tatapan yang kosong. Ia menoleh kesamping, ia masih tidak percaya dengan indera perabanya hingga ia kembali mengandalkan indera penglihatannya.


Tidak ada.


Gakushuu tidak ada.

_______________


Setelah ia memastikan barang-barang yang akan dibawanya, ia pun menutup pintu apartemen mereka. Karma menghela napasnya. Keadaan memaksanya untuk tetap bekerja walaupun ia masih merasa kehilangan.

Apa boleh buat?

Tidak bisa dipungkiri, Karma selalu memandang layar ponselnya ketika ia bekerja. Berharap Gakushuu akan menghubunginya, atau setidaknya mengirim email. Karma terus menunggu.


Namun, tidak ada notifikasi muncul di ponselnya.

________________


Ketika rekan kerjanya akan lembur untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Dengan santai Karma merapikan meja kerjanya, melepas jas hitamnya, melipatnya, dan menaruhnya di pergelangan tangannya. Salahkan otaknya yang cemerlang itu sehingga Ia menyelesaikan pekerjaannya dengan sangat efektif dan efisien. Ketika ia keluar dari gedung kantornya, ponsel di sakunya berdering. Dengan cepat ia mengambil ponselnya, berharap Gakushuu lah yang menelponnya.


'Nagisa'


Ia sebenarnya tahu, tapi pura-pura tak tahu. Karma mendengus kecewa. 'Mana mungkin Gakushuu akan menghubungiku. Dia kan sudah pergi' batinnya. Kembali sadar dari lamunannya, ia mengangkat panggilan tersebut.

"Yo, Nagisa."

"Ah, Karma kun! Apa kau sedang sibuk?"

"Hm, tidak."

"Wah! Kalau begitu temani aku makan di kafe ya? Please?"

"Sip, kebetulan aku juga sedang lapar."

"Karma kun, kafe yang di—"

Dan panggilan itu dimatikan secara sepihak oleh Karma. Toh dia tau dimana kafe yang Nagisa maksud. Matanya menatap sendu layar ponselnya yang menyala. Ia melihat dirinya tersenyum usil disamping Gakushuu yang tertidur lelap dengan tinta spidol menghiasi wajahnya.

KesepianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang