Destiny 9

299 39 14
                                    


~~~Happy Reading~~~

.

.

.

Hening

Ya.. Sekarang memang hening sedang menyelimuti keduanya. Di dalam ruangan berdominasi warna putih itu hanya terdengar dentingan sendok yang menggema, mereka masih saling mengatup bibir masing-masing. Sungjong bahkan hanya bergerak untuk membuka mulutnya, berbeda dengan Myungsoo yang sekarang sibuk menyuapi Sungjong.

Seusai acara sarapan Sungjong yang sudah sangat telat ini, Myungsoo membereskan piring serta mangkok soup tersebut dan meletakannya diatas nakas. Setelah itu Myungsoo menolehkan wajahnya menatap Sungjong. Ia terdiam sesaat memperhatikan wajah Sungjong membuat sang empu melirik-lirik gusar.

'Apa yang sedang ia lihat sih?' Batin Sungjong sembari terus mencoba menutupi rasa malunya.

"Tak bisa kah k-"

BLUSH

Bukannya meneruskan ucapannya, Sungjong memilih menutup mulutnya sembari menunduk.

"A-ah..Itu, Jongie. Tadi aku hanya melihat nasi di sudut bibirmu jadi...Ya...Ekhem"

Hanya sekedar berdehem untuk memecah kecanggungan, Myungsoo akhirnya ikut terdiam. Namun, sepertinya Sungjong tidak dapat menahan hatinya untuk memastikan kembali kata-kata yang beberapa saat lalu terucap oleh Myungsoo.

"Eum...Myungie!" Panggil Sungjong ragu. Panggilan Sungjong membuat Myungsoo mengangkat kepalanya terkejut.

"Ne??Mwo? Apa ada yang sakit lagi?" Tanya Myungsoo khawatir sembari menatap dalam.

"A-ani..Eopseoyeo, aku hanya ingin menanyakan sesuatu" Ucap Sungjong masih dengan kepala yang ia tundukan.

"Ye?? Mwoga? Silahkan tanya padaku" Ujar Myungsoo lagi sesaat setelah menghela napas lega.

"Anu..Tadi...Apa kau serius mengatakannya?"

Myungsoo mengangkat sebelah alisnya.

"Jadi, kau berpikir aku bercanda, Lee Sungjong?!"

Itu lebih bisa dibilang pernyataan, daripada pertanyaan. Hal itu membuat Sungjong seketika mengangkat kepalanya lalu menatap mata elang yang menurutnya sangat mempesona itu.

Flashback On

"Aku mencitaimu, Lee Sungjong"

"He?!"

Kaget, tentu saja Sungjong terkejut mendengar pengakuan tiba-tiba dari sang sahabat. Myungsoo yang merasa pernyataannya terlalu cepat melonggarkan pelukannya, lalu menjauhkan dirinya dari Sungjong. Tak hanya Sungjong, Myungsoo juga sekarang sedang berusaha untuk menyembunyikan degupan jatungnya yang bergemuruh.

"Apa yang kau katakan?" Lirih Sungjong masih dengan tubuhnya yang membeku seketika.

Myungsoo menghela napas, ia rasa ia sudah terlanjur menyatakannya. Apa boleh buat? Tak mungkin ia menyangkalnya, karena toh perasaannya memang membenarkan ucapannya tadi.

"Saranghae, Lee Sungjong. Aku mencintaimu...Tidak usah berpikir untuk menjawabnya, aku hanya menyatakannya padamu"

"A-ani..Tapi-/Sudahlah...Lupakan saja" Potong Myungsoo lalu meraih nampan makanan Sungjong.

Flashback Off

"Bukan seperti itu, hanya saja..."

"Sudah kukatakan untuk melupakannya, Jongie. Tapi, aku bersungguh-sungguh dengan ucapanku tadi" Tegas Myungsoo lalu mengusap pipi Sungjong lembut.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang