bonus

3.3K 225 35
                                    

Shielda

Aku membantu dayang istana menghidangkan sajian untuk makan malam memandangkan aku turun sedikit awal...

X lama kemudian ahli keluarga aku yang lain turun begitu juga dengan adik ipar baru aku Aurora yang baru ja di tabalkan menjadi puteri mahkota Elemental World oleh aku 2 hari lepas...

Aku mengambil tempat diantara Eli dan Eren yang tengah enak menjamah makanan...

Aurora, Licius,Eli dan Bonda sedang berbual² sambil menjamu selera...

Aku hanya memandang makanan yang kelihatan enak di hadapan aku...

Entah kenapa aku rasa x sedap badan...

X ada selera nk makan...

"Shiel? Knapa x makan?"

Persoalan bonda menyentakkan aku...

Aku menggeleng...

"X ada apa² pun bonda... Cuma... X ada selera nk makan..."

Eren yang dari tadi enak menjamah makanan pun menoleh ke arah aku...

"Kenapa? Sakit ka?"

Dia menekapkan belakang tangannya di dahi aku...

Aku menolak tangannya lembut...

"X adalah... OK ja..."

Aku tetiba rasa mual...

"Makanlah sikit Shiel... Nanti saki--"

Belum sempat bonda menghahiskan kata²nya aku terlebih dahulu berlari ke arah sinki dapur...

Kesemua isi perut aku aku muntahkan...

Eren datang menyusuli aku dengan wajah yang risau...

Belakang aku diusap lembut olehnya...

Yang lain juga datang melihat keadaan aku...

Badan aku terasa lemah...

"Eren... Bawa Shiel ke bilik... Bonda panggilkan tabib istana..."

Aku mengkumur mulut aku untuk menghilangkan rasa pahit...

"Baiklah bonda..."

Eren membantu aku melangkah ke Arah bilik...

"Licius... Nanti minta dayang bawakan air kosong ke bilik kakanda..."

Licius hanya mengangguk...

°°°°°°°°°

Eren meletakkan aku perlahan² di atas katil dan membaringkan aku...

Selimut ditarik olehnya hingga paras Dada aku...

Kepala aku tetiba rasa berat...

X lama kemudian bonda datang bersama seorang tabib istana diikuti dengan dayang dan keluarga aku yang lain...

Setelah tabib itu memeriksa badan aku dia tersenyum...

Tangan aku x lepas daripada di genggam oleh Eren...

Risau mungkin?

"Tahniah tuanku... Tuanku bakal menjadi seorang ayah..."

Waktu bagaikan terhenti saat itu...

Jap...

Ayah?

Maksudnya...

Aku...

Mengandung?

Mulut aku ditekup tanda tidak percaya...

Perasaan bahagia kini meluak² di dalam hati aku...

Magic In Heart|COMPLETE|Where stories live. Discover now