Destiny

732 91 42
                                    

"You were never mine. I know cause you were never mine."

______________________________________

Suara gemericik air terdengar dari luar sana, jendela kaca setinggi satu setengah meter itu terlihat basah oleh air hujan yang turun dengan derasnya hari ini. Gadis mungil itu meletakkan tangannya di kaca jendela, rasa dingin mulai menjalar ke telapak tangannya namun tak ia hiraukan, dirinya fokus menatap ke arah luar jendela, menatap jauh ke arah jalanan di bawah sana, berharap sosok yang ia tunggu mengunjunginya hari ini.

 Gadis mungil itu meletakkan tangannya di kaca jendela, rasa dingin mulai menjalar ke telapak tangannya namun tak ia hiraukan, dirinya fokus menatap ke arah luar jendela, menatap jauh ke arah jalanan di bawah sana, berharap sosok yang ia tunggu me...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Avery Harvey

Gadis berperawakkan pendek, dengan mata yang bulat memberi kesan imut pada wajahnya, walau umurnya yang hampir memasuki 26 tahun namun wajahnya sama sekali tidak mencerminkan umurnya.

Avery kembali menghela nafas saat orang yang ditunggunya tak juga kunjung datang, orang yang Avery tunggu adalah Josh Alvaro, kekasihnya. Mungkin.

TING TONG

Avery terkesiap dari lamunanya sontak,  kepalanya menoleh kearah pintu depan. Sorot matanya berharap-harap cemas. Ia bergegas membuka pintu depan melihat siapa yang bertamu hari ini.

"Josh!? Kamu datang!" Pekik Avery tersenyum lebar dirinya menyambut Josh dengan suka cita, mengulurkan tangannya untuk membawa pria berambut coklat itu masuk kedalam.

"Kamu menungguku?" Tanya Josh, ia mengecup kening Avery cepat lalu membawa dirinya dan Avery melangkah masuk kedalam apartement yang sudah lama tidak ia kunjungi.

"Tentu saja! Aku sudah menunggumu sejak lama!" Jawab Avery singkat dirinya ikut mendudukkan tubuhnya di sebelah Josh.

Aroma manis parfum menguar dari tubuh Josh, ini bukan parfum yang biasa Josh pakai. Ini lebih beraroma manis seperti wanita, Avery hanya tersenyum tipis, ia sudah bisa memastikan apa yang membuat Josh beraroma seperti ini.

Bukan karena ia cenayang, Avery sendiri sudah tidak heran jika Josh masih sering keluar malam untuk melepas penat dari pekerjaannya sebagai CEO. Josh kerap pergi ke klub lalu bercinta dengan salah satu gadis yang ia temui disana, lalu mengajak pulang gadis itu ke apartement Josh dan menginap di sana selama beberapa hari.

Tidak heran jika banyak wanita yang tertarik dengan Josh. Wajah tampannya, khas orang Inggris dan juga berkarisma, belum lagi pekerjaan yang mapan membuat Josh bisa dengan mudah merayu wanita dan mengajaknya bercinta.

Pertemuan pertama Avery dengan Josh juga berawal saat Avery menjadi salah satu pekerja di kelab malam yang saat itu sering Josh datangi. Tak ada yang spesial dari pertemuan pertamanya dengan Josh, Avery jatuh dan terbuai pada kata-kata yang Josh keluarkan saat itu. Mereka berakhir dengan bercinta semalaman, di salah satu hotel.

Tangan Avery terulur mengusap bibir Josh. Entah sudah ada berapa wanita yang merasakan bibir Josh selain dirinya, "Tidur dengan wanita lagi? Kamu bercinta dengan mereka lagi?" Avery mencoba menjaga suaranya agar tidak terdengar bergetar.

DESTINYWhere stories live. Discover now