xiv. junhoe's confession

2.9K 447 43
                                        


selama diperjalanan pulang, tidak ada yang membuka suara. mau itu junhoe ataupun rose. keduanya dilanda rasa tidak enak satu sama lain karena kejadian di tukang sate tadi.

motor junhoe berhenti tepat di depan rumah rose. rose segera turun dari motor cowok dingin itu.

"makasih ya, jun." kata rose.

"oke."

cowok itu menutup kaca helmnya dan menyalakan kembali motornya. namun, suara rose menginterupsi sebelum junhoe menarik gas.


"jun,"

junhoe membuka kembali kaca helmnya, "apa?"

"maaf ya."

seakan tau akan kemana arah perkataan rose ini, junhoe langsung mematikan motornya dan membuka helmnya.

"buat?"

"yang tadi."

"kenapa minta maaf?"

"karena gue salah," kata rose. "maafin ya tadi omongan gue berlebihan yang bisa aja bikin lo sakit hati." lanjut rose dengan suara yang tambah lama tambah mengecil.

junhoe yang melihat itu berusaha menahan senyumnya.


'tahan, Jun, tahan.'


"hm, gue sakit hati. lo emang keterlaluan," ucap junhoe.

rose yang semula menunduk jadi mengangkat kepalanya ketika mendengar ucapan junhoe. cewek tersebut tidak mau membuka suara, seolah mempersilahkan junhoe mengucapkan apa yang ia rasa.

"ros, gue tau kalo gue gak sebaik dan selembut donghyuk. tapi nggak seharusnya lo bilang kayak tadi. gue berasa ditolak tau nggak?"

rose mengernyitkan alisnya, "ha? maksudnya ditol—"

"gue udah bela-belain kerumah lo malem-malem eh lo malah badmood," lanjut junhoe. "gue rasa gue juga udah pernah bilang kalo gue nggak suka lo terus-terusan mikirin mantan lo. jadi tolong, ros, jangan beda-bedain sikap lo ke gue sama ke jaehyun."

rose membeku ditempat, mulai mengerti apa maksud junhoe.

junhoe turun dari motornya, kemudian berdiri dihadapan cewek yang sudah menarik perhatiannya ini, "kadang ya ros, gue ngerasa gak dihargain sama lo. mungkin yang lo pikirin kalo gue itu cowok kasar yang kalo ngomong gak pernah difilter atau apa,"

"tapi gue orangnya emang gini. gue juga yakin kalo lo juga gak sadar selama ini gue bermaksud baik ke lo karena lo ngecap gue cowok yang kayak gitu dan otak lo juga cuman bertuju ke mantan lo,"

tidak adanya jawaban melihat cewek itu membuat junhoe memegang bahu rose ketika melihat cewek itu menunduk.


"ros?"

tidak ada jawaban dari cewek itu.

"heh, gue manggil."

junhoe mendadak panik ketika bahu rose bergetar yang kemudian terdengar suara isakan dari mulut rose.

junhoe langsung membawa rose ke pelukannya. meletakkan dagunya di atas kepala rose dan mengusap belakang kepala cewek itu, bermaksud menenangkan.

junhoe tidak bisa menahan senyumnya ketika rose membalas pelukannya dan mencengkram jaketnya.

'gak sia sia gua ngomong kayak tadi.'

"maafin, gue jun. maaf. gu–gue bener-bener gak mikirin perasaan lo HUAAAAA."

bukannya tambah panik, junhoe malah merasa gemas ketika tangisan rose menjadi lebih keras.

junhoe mengeratkan sebentar pelukannya, lalu melepas pelukannya. cowok itu menangkup kedua pipi rose.

"ros tau gak? gue suka sama lo."

tangisan rose perlahan berhenti ketika mendengar junhoe. tetapi hal itu cuman sesaat, karena rose tiba-tiba menangis lagi.

"loh, kok nangis lagi? gue salah ngomong ya?"

"huhuhu kok lo bisa suka sama gue kan gue jahat!" ucap rose di iringi dengan tangisnya.

junhoe berusaha menahan tawanya, "iya, lo jahat. buktinya lo gak bales rasa suka gue."

"maaf, jun......."

tangisan cewek itu perlahan mereda lagi, kini hanya isakan kecil dari bibirnya.

junhoe menghapus air mata rose, "gue ga marah lo ga bales perasaan gue. tapi izinin gue bantu lo suka sama gue. boleh?"

rose mengangguk.

junhoe reflek tersenyum lebar.

"sekarang masuk gih, udah malem. aku juga udah mau pulang." ucap junhoe.

rose menahan senyumnya.

'aku kamu. lucu juga.'

"iya, kalo kamu udah sampe rumah bilang ya, jun."

"iya sayang."

denger kata sayang dari junhoe, rose malah tertawa sambil doromg sedikit pundak junhoe, "HAHAHAHA apaan sih! udah ah sana pulang lo udah malem."

junhoe cemberut.

"kok jadi lo-gue lagi kan tadi udah romantis."

"iya iya," rose mendorong junhoe. "udah sana kamu pulang."

junhoe menepuk kepala rose. "nanti aku chat kalo udah sampe."

rose mengangguk dua kali. "hati-hati."

"pasti."

junhoe memakai helmnya dan menyalakan motornya. cowok itu mencubit pipi rose terlebih dahulu sebelum menarik gas motornya.

rose tersenyum melihat kepergian junhoe.


'kayaknya gue beneran harus buka hati.'

wonderwall | junros [✔️]Место, где живут истории. Откройте их для себя