Living With Jeon Part 4: Diktator

4.2K 462 12
                                    



"Temani aku ke reuni SMA ya, hari Minggu." Jungkook berujar sambil menjatuhkan kepalanya di pangkuanku. Tiga bulan hidup bersama, aku sudah memahami kebiasaannya yang sesuka hati. Jadi aku membiarkannya saja. Toh dia tidak mengganggu acara menonton dramaku.

Tak kunjung mendapat jawaban, Jungkook menekan kedua sisi wajahku hingga bibirku membentuk bibir bebek. Aku mendengus sebal, lalu mengibaskan tangannya. "Sakit, Idiot!" Dia menurut dan menjauhkan tangannya. Tapi aku masih bisa merasakan bahwa dia sedang menatapku.

"Mau menemaniku kan?" Aku diam saja. "Silence means yes."

Hei, kesimpulan dari mana itu?!

"Tidak." Aku menolaknya.

"Kenapa kau tak mau??!" Jungkook bangkit, duduk, lalu menatapku tidak terima. "Hei, tatap aku!"

"Jeon Jungkook, kau mengganggu acara menontonku." Mataku masih fokus pada adegan drama. "HEI!!" Aku refleks teriak, saat Jungkook mematikan televisi lalu membuang remote-nya entah ke mana. Aku mendelik marah.

Sialnya, laki-laki di sampingku hanya menatapku dengan ekspresi tanpa dosa. "Kalau aku sedang berbicara padamu, kau harus mendengarkanku!" Dia melipat tangannya di depan dada. "Kau-harus-menemaniku-ke-reuni-SMA!"

Kuberitahu satu hal tentang Jeon Jungkook. Selain tidak peka dan mesum, suamiku adalah seorang diktator! Dia tidak menerima penolakan dan dia akan selalu berusaha mendapatkan apapun yang dia inginkan. Dasar drakula! Hitler!

"Tidak mau!" Aku mengikuti gesturnya, melipat tangan di depan dada. Entah sejak kapan, posisi kami kini berhadap-hadapan di sofa, saling menatap tak mau mengalah. Asal kalian tahu, aku orang yang keras kepala.

"Kenapa kau tak mau?"

"Kenapa aku harus mau?"

Matanya membulat tak suka. "Aku tidak menerima penolakan, Istriku!"

"Bodo amat! Pokoknya aku tidak mau. Aku bahkan bukan alumni SMA-mu dan aku tidak mengenal siapapun di sana. Aku tidak mau!" Aku tetap pada pendirianku. Sejauh ini berhasil.

"Baiklah." Jungkook berkata lemah sambil berdiri dan membalik badan. Punggung kokohnya menghadap ke arahku. Dahiku mengernyit. Hei, tak mungkin dia menyerah semudah ini?! "Aku akan pergi sendiri." Dia meletakan tangannya di pinggang. Wow, akhirnya aku menang melawannya?

Jungkook membalik badan, menatapku. Aku harus mendongak, mengingat perbedaan ketinggian kami saat ini cukup jauh. Entahlah tiba-tiba aku punya firasat tak baik ketika melihat dia menyeringai.

"Tapi jangan salahkan aku kalau besok pagi semua koleksi komik Detective Conan-mu menghilang." Dia pergi meninggalkan aku yang masih mencerna kata-katanya. Komik-komikku yang berharga...

Shit! Dia tahu kelemahanku.

"Jeon Jungkook!!" Dia berhenti melangkah. "Baiklah, aku akan menemanimu." Aku berucap tanpa tenaga. Kalau sudah menyangkut komik-komik yang sudah seperti saudara sendiri, aku tak bisa apa-apa lagi selain menerimanya.

Tiba-tiba saja Jungkook berdiri di depanku dengan senyuman lebar. "Anak pintar." Dia menepuk kepalaku lembut. "Nah, sekarang waktunya anak pintar sepertimu untuk tidur." Tanpa aba-aba, Jungkook mengangkat tubuhku.

Aku hanya mendesah panjang sambil melingkarkan tanganku di sekitar lehernya. Sudah kubilang, dia diktator yang sulit untuk ditumbangkan! He's such jerk! But, he's my husband.

::

tbc

Living With Jeon (Jungkook X Reader)Where stories live. Discover now