Andrew yang mencoba mencari tau kehidupan yang dijalani Tabby, wanita yang dipilihkan neneknya untuk dijadikan pendamping hidupnya. Wanita sederhana yang berbeda dengan wanita wanita lain yang pernah ditemuinya. Sebuah rencana disiapkan andrew untuk...
Rencana yang matang telah kupersiapkan selama perjalananku menuju LA. Rencana yang akan menentukan keputusanku untuk Tabby.
Setibanya di LA,aku lalu memutuskan untuk beristirahat 1 hari sebelum aku menemui Tabby,memikirkan apa saja yang aku lakukan ketika aku bertemu dengannya. Sambil memikirkan tampilan seperti apa yang akan memudarkan penilaian Tabby tentangku. Aku tak ingin dia melihatku sebagai sosok yang kaya raya. Aku hanya ingin dia melihatku sebagai sesosok pria biasa yang membutuhkan bantuan darinya.
***** Hari ini aku memutuskan hanya mengikuti Tabby,mengetahui kegiatan apa saja yang dia lakukan. Dan bersama siapa. Aku ingin lebih meyakinkan diriku bahwa memang tak ada pria lain yang dimilikinya. Pengecualian untuk sahabat laki lakinya yang tidak kuperdulikan siapa namanya setelah melihatnya bersama Tabby di kampus. Dia bukan tandinganku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu berlalu begitu saja. Kudapati Tabby berada di sudut cafe tengah asyik menikmati bacaanya.Sebuah buku yang dengan melihatnya saja sudah membuatku mual. "Bagaimana bisa seorang wanita terlihat cantik dan seksi disaat bersamaan hanya dengan duduk terdiam sambil membaca tanpa menyebarkan pesonanya. Dia terlihat jauh lebih cantik ketika dia melepaskan kacamatanya. Jantungku berdegup kencang hanya dengan melihatnya dari kejauhan.
****** Aku memutuskan untuk mengikuti semua kegiatannya,entah sampai kapan. Aku dibuatnya jatuh cinta hanya dengan menatapnya dari kejauhan. Ketika hari minggu tiba,lagi lagi aku mengikutinya. Dan hari ini dia benar benar membuatku ingin memilikinya setelah aku mengetahui kebaikan hatinya. Hari ini aku baru mengetahui bahwa dia seorang sukarelawan yang bekerja di sebuah panti asuhan ketika hari minggu. Melihatnya bermain bersama anak-anak akhirnya meyakinkanku untuk memilihnya menjadi ibu dari anak anakku kelak. Keputusan telah kubuat. Saat ini yang aku perlukan hanya membuatnya mencintaiku dan menerimaku sebagai pendamping hidupnya.
