[gawat]

3.2K 445 33
                                    




Jaehyun berjalan keliling sekolah. Ia hendak mencari Yuju. Hal ini hampir sama dengan kejadian seminggu yang lalu dimana Yuju mencari Jaehyun. Hanya saja ini berkebalikan. Lelaki itu menanyai beberapa penghuni sekolah dan nihil, tidak ada yang melihatnya.

Mereka pun mengira Jaehyun mencari Yuju karena ingin menghukumnya lagi walaupun itu salah besar.

Jaehyun berjalan ke kelas Yuju, berharap dapat menemukan sosok pujaannya. Ia melongok ke dalam kelas yang ramai itu.

"Oi Jaehyun ngapain disini?" tanya Mingyu.

"Yuju? Ada nggak?"

Mingyu mencari ke seisi kelasnya, "Gak ada tuh. Napa? Mau ngehukum dia lagi? Dia ngelanggar lagi ya?"

Jaehyun menggeleng dan tersenyum tipis, "Nggak gue cuman mau nyari dia aja."

Mingyu menutup mulutnya kaget, "Woh.. jangan-jangan lo suka ya sama Yuju?!"

Jaehyun menggeleng menyangkal perkataan Mingyu. Bisa gawat kalau rahasianya ini tersebar ke sekolah. "Eunha deh Eunha mana?"

"Eunha... WOI BANTET DICARI KETOS!"

Eunha yang lagi main hp itu langsung mendongakkan kepalanya dan menghampiri mereka. "Apaan?"

"Yuju mana?"

"Barusan keluar. Kenapa? Mau ngapain?"

Jaehyun tersenyum kecil, "Yah, lo tau lah gue mau apa."

Eunha menatap Jaehyun lalu mengangguk, "Semangat deh."

"Thank's."

Mingyu menatap keduanya bingung. "Apaan nih? Jaehyun mau ngapain? Jangan-jangan mau bunuh diri? Heh—"

"Bacot lo! Pengen tau ae lo Ming!"

"Ming, ming, lo kira gue aming?"

"Tuh tau."

Mingyu langsung mengejar Eunha meninggalkan Jaehyun yang masih berdiri di depan kelasnya. Ia lalu pergi mencari Yuju sekali lagi. Berharap bisa bertemu dan meminta maaf padanya.

Dengan langkah yang sedikit hopeless, ia akhirnya pergi mengelilingi sekolah. Lelaki itu berjalan berkeliling dan bingo! ia menemukan sosok Yuju yang berjalan menunduk.

Jaehyun menatap gadis itu dan berhenti sejenak. Yuju yang menyadari keberadaan lelaki itu ikut menatapnya dan langsung mengalihkan pandangannya. Ia berjalan mendekat dan Jaehyun semakin membeku, tidak tau apa yang harus ia lakukan.

"J..Ju.."

Yuju menatap Jaehyun. "Apa?"

Jaehyun terdiam, membisu. Lidahnya serasa dibekukan, tidak bisa bergerak sama sekali. Yuju sendiri masih menunggu Jaehyun untuk mengatakan sesuatu namun lelaki itu tak kunjung berbicara.

"Kalo gak ada yang mau dibicarain gue pergi dulu."

Yuju berjalan melewati Jaehyun yang membeku. Gadis itu tak memandang Jaehyun yang berdiri di tengah-tengah lorong. Jaehyun menoleh ke belakang, melihat punggung gadis itu yang semakin menjauh.

Ia menghela nafas pelan. Duh, Jaehyun lo bego!

.

.

Yuju bersandar di tembok. Pertahanan gadis itu hampir saja runtuh karena Jaehyun. Tatapan lelaki itu mampu membuat jantungnya berdegup sangat cepat. Ia tidak bisa terus-terusan begini.

Tap! Tap!

Yuju menoleh kaget, ia mengira Jaehyun datang lagi namun yang datang tak lain tak bukan hanyalah,

Seokmin.

Seokmin memandang Yuju dan tersenyum kecil. "Oh Ju. Ngapain disini?"

"Gak ngapa-ngapain."

Seokmin tersenyum. Lelaki itu terdiam sambil sesekali menggaruk tengkuknya gugup. "Anu, Ju, boleh ngomong bentar gak?"

"Ngomong aja."

"Nanti pas pulang sekolah. Ketemuan di taman belakang ya."

Yuju mengangguk dan Seokmin pun pergi. Yuju memandangnya sebentar dan mengira-ngira hal apa yang ingin dibicarakan lelaki itu. Mungkin mau nembak Jihyo kali ya.

.

.

"Huh? Lo mau ketemu Seokmin?" tanya Eunha pada Yuju yang kini membereskan barang-barangnya.

"Iya, tau deh mau ngomongin apa lagi."

Eunha terdiam lalu mengangguk kecil. Gadis itu menatap sebentar ke arahnya, "Anu Ju.."

"Hm?"

"Lo tadi ketemu Jaehyun gak?"

Yuju terdiam, lalu mengangguk. Eunha menatapnya lagi, "Dia ngomong sesuatu gak?"

"Nggak. Manggil doang tapi gak ngomong-ngomong. Apa maksudnya coba." Yuju mendesis kesal lalu melambaikan tangannya pada Eunha. "Duluan ya."

"Huh? I..iya!"

Yuju pergi meninggalkan kelasnya menyisakan Eunha yang masih berdiri di samping mejanya. "Huh, dasar Jaehyun. Pasti masih malu tuh anak."

"Hm?! Seokmin nolak Jihyo?!"

Eunha menoleh pada Rose dan Lisa yang lagi bergosip. "Iya, kemarin Jihyo nembak dia, kan mereka udah deket banget. Tapi Seokmin nolak dia."

"Lah ngapain coba? Bukannya dia yang pdkt?"

"Gak tau. Waktu ditanya alasannya kenapa, dia jawab.."

Eunha mendengarkan gosipan mereka dan langsung membelalakkan matanya lebar. Ia membereskan bukunya cepat-cepat dan pergi keluar kelas.

.

.

"Oi mau ngomong apa?"

Seokmin menatap Yuju dan tersenyum kecil. "Lo disini juga."

"Mau ngomong apaan?"

"Lo inget gak sih dulu kita sering ke taman belakang?" tanya Seokmin dan Yuju mengangguk. "Ck, seru banget ya. Gak nyangka udah 4 bulan yang lalu."

"4 bulan yang lalu kita putus kan?" tanya Yuju datar.

"Yep. Bener. Lo masih inget alasan gue kenapa?"

"Lo gak suka sama gue. Lo lagi suka sama Jihyo." Yuju mendengus kasar. Seokmin tersenyum, "Yep. Gue sadar perasaan gue waktu itu dan gue gak mau nyakitin lo karena perasaan gue ke lo gak sama. Makanya gue putusin."

"Lo ngajak ketemuan cuman mau ngomong ini?" tanya Yuju. "Gue balik ya."

"Lo tau gak, hari-hari setelah kita putus, gue kira gue baik-baik aja. Tapi nyatanya nggak. Gue kira gue suka sama Jihyo, nyatanya bukan. Gue masih sayang sama lo."

Yuju terdiam, memandang Seokmin aneh. "Sayang? Gak salah tuh?"

"Lo gak ngerti gimana perasaan gue pas lo sama Jaehyun deket banget. Gue cemburu banget. Apalagi lo keliatan nyaman sama dia dan sama sekali baik-baik aja waktu kita putus. Gue nyangka lo tuh juga udah gak suka sama gue."

"Hah? Baik-baik aja? Baik-baik aja lo bilang?!" tanya Yuju marah. "Lo gak ngerti gimana kagetnya gue pas lo bilang putus tiba-tiba. Di hari jadi 1 tahun kita! Lo gak tau gue nangis kayak gimana, galau kayak gimana gara gara lo! Di saat gue lagi sakit hati, gue juga dihukum sama Jaehyun! Lo gak ngerti betapa terpuruknya gue habis lo tinggal Min!"

"Ya gue tau. Makanya gue ngajak lo kesini. Buat ngomong sesuatu ke lo."

Yuju terdiam menatap Seokmin. Perasaannya sedikit tidak enak.

"Lo mau gak balikan sama gue?"





punya draft duyung-sinb sm hanbin yerin tapi terbengkalai HAHAHAHAH

[1] infelicis | yuju  jaehyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang