Draft 7: Hye Rin~ah...

224 40 43
                                    

- Januari 2017 Minggu ke-1 -

Dalam sepetak ruang berukuran 4x4 meter yang tertutup, Seo Eunkwang mendapat pertanyaan-pertanyaan kontra dari seseorang yang sudah dianggapnya sebagai saudara sendiri: Lee Minhyuk, satu-satunya orang yang mengerti kesulitannya saat ini. Beberapa kali laki-laki berjas putih itu menghela napas beratnya, hatinya masih mengeras bahkan ketika Seo Eunkwang sudah menjelaskan semuanya.

"Minhyuk~ah..."

"Sudah berapa kali kukatakan padamu, aku tidak setuju. Kenapa kau bersikeras melakukannya ketika kau tahu apa yang sudah ia lakukan pada Hye Rin dan Yun Jun? Kau tidak marah?" Lee Minhyuk meninggikan suaranya.

"Aku marah. Aku kesal. Aku bahkan ingin memukulnya meski itu tidak cukup. Tapi dia jauh lebih normal dariku. Aku hanya akan menjadi orang gila yang berjalan di sepanjang trotoar sambil memikirkan keadaan ini. Tegakah kau membuat Yun Jun menjadi bahan olok-olokan teman-temannya? Ia harus pergi ke sekolah dekat-dekat ini..."

"Kau berpikir terlalu jauh, Eunkwang~ah!" Laki-laki itu sama sekali tidak memandang sahabatnya. Ia tahu dirinya bahkan tidak berhak mencampuri kehidupan pribadi Seo Eunkwang, namun hatinya terlanjur mencintai Yun Jun juga.

"Aku tahu... aku memang bodoh dalam merencanakan apa pun. Dalam pikiranku hanya ada Yun Jun. Minhyuk~ah, menjadi orang yang terbully, itu sakit... sungguh..."

"Ak..ahhhh... tapi ditinggalkan juga menyakitkan, Eunkwang~ah..."

Lee Minhyuk tidak mengatakan apa-apa lagi. Ia beranjak bangkit dan melangkah keluar dari ruangan itu, mencoba memikirkan ulang barangkali ia telah bertindak keterlaluan dalam menilai Im Hyunsik. Dibiarkannya Seo Eunkwang duduk di sana sendiri meski ia begitu ingin berbincang dengan laki-laki itu jauh lebih lama. Entah mengapa, Minhyuk merasa perlu menata hati. Kenangan masa lalu yang tiba-tiba membalik keadaan ini sangat sulit diterima, setidaknya bagi dirinya.

Jika ia mau, ia bisa membuka fakta-fakta yang tak pernah dilihat Seo Eunkwang seperti pandangan orang-orang tentang kedatangan Im Hyunsik yang tiba-tiba setelah sekian lama melarikan diri dengan segenap ketidakbertanggungjawabannya. Namun ia menahan diri. Minhyuk tahu batasan itu: kapan ia harus mengatakan sesuatu dan kapan ia harus diam menjaga perasaan orang lain.

Masih berdiri di depan ruangan Seo Eunkwang, mata Minhyuk kemudian menangkap bayangan Yun Jun dalam gendongan laki-laki yang sudah dua hari ini mengacaukan benaknya: Im Hyunsik. Laki-laki itu berniat membalikkan badan, tak ingin melihat bahkan menyapa hoobae-nya, namun panggilan yang familiar menghentikan langkahnya: memaksa Lee Minhyuk membeku di sana.

"Dokter Lee! Dokter Lee!" teriaknya. Dokter yang dipanggil memalingkan wajahnya. Ia mendapati sesosok bocah cubby meronta turun dari gendongan laki-laki dewasa dan lari menuju ke arahnya dengan buru-buru.

"Aigooo, Yun Jun~ah..." sapanya: tak serenyah biasanya.

"Dokter mau permen?" tanyanya polos. Tangan kecil itu menyodorkan sebiji permen yang terbungkus plastik kuning ke hadapan Lee Minhyuk. Gemas, laki-laki itu mencubit pipi Yun Jun.

"Sini. Masukkan permennya ke saku dokter," jawabnya. Dengan senang hati, Yun Jun memasukkan permen ke kantong jas putih Minhyuk seolah tengah memasukkan koin dalam tabungan. Kedua lengannya lalu merajuk, minta digendong. Sekilas, ia melirik ke arah Im Hyunsik, laki-laki itu mematung di tempatnya: canggung.

"Dirawat ya, Dokter. Permennya cuma satu.. diberi Hyunsik ahjussi." pesan Yun Jun. Ia terlalu sering mendengar percakapan staf di rumah sakit. Lee Minhyuk yang hendak tertawa mengurungkan niatnya ketika nama hoobae-nya disebut.

"Hyunsik ... ahjussi?" tanya Minhyuk mengulang. Tentu saja, Yun Jun pasti belum disarankan memanggil Hyunsik dengan sebutan appa, batinnya. Dipeluknya bocah itu. Wangi bedak bayi menguar dari tubuhnya, seketika pikiran itu melayang lagi pada Seo Eunkwang: tegakah ia meninggalkan dan mempercayakan putra kecilnya pada laki-laki yang sudah mengacaukan segalanya?

[2017] FATHER, STAY HERE ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang