Prom With Me?

117 15 4
                                    


Prom With You?

Kim Jonghyun x Choi Minki

Produce 101 as extra



Aku memandangnya dari jauh, sang super star. Sangat lucu, mengingat aku dan sang super star berada pada tingkat yang sama, namun kami sangat berbeda. Namanya Minki, Choi Minki lebih tepatnya. Memiliki tubuh yang bagus, dan wajah yang cantik, tentu saja ia menjadi primadona di sekolah ini.

"Kim Jonghyun?" Aku mendangar namaku di panggil, aku mendongak, mendapti Minki berdiri di hadapanku sambil tersenyum.

"Choi Minki?" ia tertawa, sangat manis.

"Kupikir kau tidak tau namaku. Hihi, " Bagaimana mungkin aku tidak mengetahui namamu.

Aku tersenyum canggung, "Ada apa?" tanyaku.

"Ayo temani aku ke prompt weekend ini," ucapnya dengan ceria dan senyuman lebar.

Apa ini? Bagaiman amungkin seorang Choi Minki mengajak School's geek untuk pergi ke prom bersamanya.

"Ah! Kau sudah memiliki seseorang untuk diajak pergi ya? Harusnya aku mengetahui itu. Maafkan aku," Aku saja tidak ingin datang ke promp yang akan diadakan 3 hari lagi itu.

Minki mulai berbalik, "Tunggu," ia menoleh.

"Aku belum memiliki pasangan untuk kuajak ke prom. Aku mau pergi bersamamu," Ujarku.

Minki tersenyum lebar. Ia kemudian memberikan secarik kertas padaku, "Itu nomorku, segera hubungi ya," Aku tersenyum canggung dan mengangguk, kali ini benar - benar membiarkan Minki berlalu.

Aku membaca secarik kertas yang ada di tanganku, menghafal deretan nomer itu sebelum memasukkanya ke kantung blazer ku.

Keesekokannya, 2 hari menuju promp, tadi malam, aku memutuskan utnuk tidak menghubungi Minki. Aku masih merasa janggal dengan kejadian kemarin. Sepanjang perjalanan menuju kelas, aku merasakan tatapan orang - orang, membuatku semakin minder saja. "Bukankah itu yang diajak Minki ke promp? Yakin Minki mau bersamanya? Lihatlah kacamata dan poninya, bagaimana mungkin Minki mengajaknya ke promp," aku semakin menundukkan kepalaku mendengar celotehan orang orang di samping ku.

"Kenapa tidak menghubungiku tadi malam?" Minki sudah duduk di tempat dudukku.

"Yang kemarin itu serius?" Tanyaku.

Ia berdiri, membiarkan aku duduk di tempatku. "Tentu saja serius. Untuk apa aku bercanda,"

"Bukan karena taruhan?" aku memicingkankan mataku. Ia terdiam.

Minki menunduk, memainkan ujung blazer seragamnya, "Ya sudah, Kau tidak perlu datang ke prom bersamaku," dan ia pergi ke tempat duduknya.

Saat istirahat, aku pikir orang - orang tidak lagi membicarakanku, namun ternyata salah,

"Lihat, seorang seperti dia berani menolak Minki," "Kupikir dia mengerti bahwa ia tidak pantas untuk Minki," "Lagi pula, bagaimana mungkin Minki mau bersamanya,"

Aku tidak peduli, suka - suka mereka sajalah mengatai aku apa. Toh itu memang benar, bagaimana mungkin Minki mau denganku. Mungkin tebakanku benar, mungkin aku hanya dijadikan bahan taruhan oleh Minki dan kawan - kawan nya.

xxxxxxx

1 Hari sebelum hari prom tiba, kali ini orang - orang tidak lagi mennggunjingkan ku. Anehnya, kenapa tidak ada omongan mengenai MInki atau pasangan baru Minki. Apa Minki tidak mengajak orang lain ke promp? apa ia akan pergi sendiri ke promp? Entahlah, aku tidak peduli. Minki sama sekali tidak melirik ke bangku ku seharian ini. kulihat Matanya sembab. Kenapa? Apa karena ku?

Prom With MeWhere stories live. Discover now