Di mataku, kamu adalah prioritas,
namun di hadapmu, hadirku diberantas.Kenapa selalu aku yang berjuang mempersatukan? Sementara kamu justru berjuang memisahkan?
Bukan. Aku bukan menganggap kata akhir sebagai permasalahan. Namun coba kamu selidik lagi.
Jika kamu dan aku berpisah, mau dibuang ke mana segala mimpi yang kamu dan aku wajib capai?
Jika kamu dan aku berpisah, mau dikubur di mana segala memori yang kamu dan aku rajut bersama?
Jika kamu dan aku berpisah, mau dihapus dengan apa segala rasa yang sudah bercampur tak keruan?
Jika kamu dan aku berpisah, mau dicari di mana lagi laki-laki yang persis sama dengan kamu?
YOU ARE READING
Sekantung Prosa Berjudul Patah Hati
PoetrySudah bukan sebuah rahasia bahwa tiap-tiap hati yang jatuh, pasti akan patah. Risikonya memang begitu, dan kabar buruknya adalah: Ini terjadi padaku. Maka akan kutuliskan sekantung prosa berjudul patah hati. © September 2017 by Kansa Airlangga