matahari yang bernama cinta
Sepertinya aku tak sanggup jika menuliskan kata hati ini meski sebait saja, aku ragu terhadap kebenaran yang aku rasakan dalam diriku saat ini..
Hal ini masih terlalu dini untuk aku ucapkan, terlebih antara kita belum terlampau jauh saling mengenaL..
Tapi entahlah, semua terasa tumbuh jadi satu ketidakpastian rasa..
Aku tak mau hanya karena sebuah keinginan yang tak kunjung bisa dipahami, lantas hal itu menjadikan kita semakin menjauh, ironisnya sedikitpun kita tidak saling dekat..
Tapi dari semua itu telah menumbuhkan harap yang tak pasti dalam diriku..
Meski pada akhirnya aku harus menelan kecewa, menelan semua rasa yang pada akhirnya menjadi sebuah kegetiran hidup yang makin histeris..
Menelan resah hanya dengan bayangmu saja, aku juga merasakan suatu bias dalam sukmaku..
Sedang kekhawatiranku akan pupus karena ketidaksepahaman kita..
Ada rasa aneh menyelinap, ada perasaan yang selalu mengusik pikiranku hingga aku susah memejamkan mata tiap malam..
Setiap kita bersapa, desiran itu seperti percikan api yang berkejaran dalam jiwaku..
Darahku seperti deras mengalir..
Dari sanalah rasa itu tumbuh..
Dari sanalah tumbuh bias2 asa; bias2 yang sedikit bisa membuatku bisa mengenal pancawarna dan juga matahari yang bernama cinta dalam taman jiwaku yang sunyi..
Dosakah bila diri ini berbuat demikian.?
Kau tau, dalam setiap abjad ini, aku sertakan getaran hatiku. Kegelìsahan,kemanisan dan kepahitan yang tak dapat kubendung..
Aku berharap ini adalah karunia Allah yang diturunkan dalam hati kecilku hingga kata2 itu menuntunku dalam naungan-Nya yang suci..
Mengaruniakan cinta kasih yang tak terkira dalam jiwa kita..
Meski terkadang ada rasa manis dalam luka cinta atas semua itu..
Apakah kita akan mengelak ketika Tuhan memberikan kesucian atas nama Cinta dalam jiwa kita.?
Semoga ketikanku ini bisa sedikit meringankan kegelisahan yang makin mendera jiwaku ini..
Aku takkan pernah menyesal telah menyimpan rasa ini..
Kalaupun ku tak memiliki jasadmu, hanya ingin ku memiliki hatimu, menyimpannya dalam peti jiwaku dan biarlah semua menjadi satu di nirwana kelak dan aku kan tetap menanti, menunggu sampai kau mengerti akan rasa hati dan jiwa ini..
