2

6.8K 687 66
                                    

Author pov

"Hah be..bertanggung jawab?"
Ujar renjun gugup,  dia takut jeno akan meminta yang aneh-aneh padanya.

" ya,  pulang sekolah ikut denganku"Ujar jeno dengan smirknya yang membuat renjun semakin takut, sebenarnya sama halnya dengan renjun, jantung jeno berdetak dua kali lipat dari biasanya, karena ini adalah pertamakali bagi jeno berkomunikasi dengan renjun, den dengan cara ini dia akan pastikan bahwa dia akan lebih dekat dengan renjun, dan dia tidak sabar menunggu saat itu, melihat wajah renjun yang gugup karenanya saja itu sudah membuat  jeno ingin memeluk renjun sekarang juga, jika saja dia tidak menggingat tempat.

Jeno pun meninggalkan renjun yang masih terdiam ditempatnya, dia menuju ke tempat jeamin tadi, kantin pun menjadi riuh, pasalnya banyak yang menonton kejadian itu, ada yang terkejut, heran dan cemburu karena bisa berkomunikasi secara langsung dengan seorang lee jeno, bahkan sampai bertatap mata dengannya.

"Apa yang akan kau lakukan padanya?" Tanya jeamin saat jeno sudah sampai didepannya.

"Kau lihat saja nanti" Ujar jeno tersenyum arti pada jeamin, membuat jeamin tau Apa yang akan terjadi nantinya, yaitu jeno tidak akan melepaskan mangsanya dengan mudah apalagi mangsa yang satu ini adalah incaran jeno dari dulu, dan itu membuat jeamin kasihan dengan renjun.

Renjun pov

Puk

Aku kaget saat ada seseorang yang menepuk bahuku, dan kulihat haechan dengan wajah khawatirnya memegang bahuku dan melontarkan pertanyaan bodohnya.

"Neo gwhencahana?" Ucap haechan polos, dan membuatku kesal terhadapnya.

"Apa Aku terlihat baik bagimu?" Haechan melihat wajahku  yang sedang takut dan tubuhku yang gemetar.

"Tidak" haechan menggeleng padaku.

"Kalo begitu kenapa bertanya bodoh, dan kemana saja saat Aku sedang butuh bantuanmu tadi ?"
Ujarku sedikit emosi, karena saat jeno marah padaku haechan tidak ada disampingku sahabat macam Apa itu.

"Maafkan Aku renjun tadi sedang memesan makanan, dan Aku terlalu takut dengan jeno, jadi Maafkan Aku"Ujar haechan menyesal.

"Kenapa kau tidak mati saja haechan"aku emosi, malu, dan takut bercampur menjadi satu dan itu membuat pusing kepalaku.

Aku meninggalkannya dan pergi dari kantin untuk masuk kekelas, rasa laparku hilang karena kejadian tadi. Aku takut nanti Apa yang akan jeno lakukan padaku, kenapa begitu sulit hidupku.

"Eh renjun tunggu Aku" haechan pergi mengejarku yang lumayan jauh darinya.

#skiptime

Author pov

Teng..teng...

Bunyi  lonceng terdengar menandakan untuk pulang, semua siswa membereskan perlengkapannyan dan segera pulang kerumah masing-masing.
Dan itu membuat senang seluruh siswa. Terkecuali seorang siswa yang sedang menyendiri didalam kelasnnya,semua teman kelasnya sudah pulang dari tadi,  huang renjun dia binggung karena dia harus kabur atau ikut dengan jeno, jika ia kabur renjun takut jeno akan bertambah marah padanya, tapi jika ia ikut dengan jeno,  jeno akan berbuat macam-macam padanya. Renjun menjambak rambutnya frustasi, dan akhirnya pun dia memilih ikut dengan jeno, dan berharap semoga jeno tidak melakukan hal yang aneh-aneh menurut renjun.

Renjun berdiri dari bangkunya dan berjalan keluar kelas, haechan sudah pulang dari tadi karena ibunya menelfon untuk segera pulang karena ada urusan mendadak, saat renjun tepat didepan kelas dia melihat sosok namja yang membuatnya takut, dia lee jeno sedang menyandarkan dirinya pada dinding sambil menutup mata, dan itu membuat renjun bisa melihat bahwa tampannya seorang lee jeno, dengan kulit yang tidak terlalu  putih cocok untuk seorang pria sepertinya , badan tinggi dan atletis, rambut hitam, rahang yang keras, siapapun pasti tidak akan memikir dua kali untuk berkomentar bahwa seorang lee jeno memang tampan.

Mata jeno terbuka, dan itu membuat renjun jadi menegang di tempat, mata itu, mata tajam milik jeno membuat renjun jadi salah tingkah. Siapa pun yang berkontak mata dengan jeno akan langsung terjatuh pada pesonannya.

" mengagumiku" suara jeno memecah keheningan dan membuat renjun salah tingkah karena ketahuan melihatnya dari tadi.

" A..ada Apa jeno-ssi?"

"Cih.. kau lupa kejadian tadi siang renjun?"

Renjun heran dari mana jeno tau namanya, karena dia bukan siswa populer, tapi saat melihat arah pandang jeno dia jadi mengerti, yakni nama tagnya.

"Tidak jeno-ssi" renjun menggeleng.

"Kalo begitu ikut Aku cepat" renjun mengikuti jeno dibelakangnya.

Mereka melewati setiap kelas yang sudah lumayan sepi, karena masih ada beberapa siswa yang berkeliaran disekolah, Mereka pun sampai ditempat parkiran sekolah, renjun mengikuti jeno dibelakangnya menuju ke kendaraan yang  biasa jeno gunakan untuk berangkat ke sekolah.

" pakai ini" jeno memberikan helm pada renjun, dan renjun menerimanya dengan ragu karena dia bingung, jeno akan membawanya kemana.

" Aku tidak akan membawamu ketempat yang aneh-aneh" Ujar jeno seakan tau pikiran renjun.

Renjun pun menerima helm itu dan segera memakainya, dia pun naik ke motor jeno.

"Peganggan" Ujar jeno pada renjun.

"Hah,, kenapa?" Ujar renjun polos.

Tanpa menjawab pertanyaan renjun, jeno langsung melajukan motornya, renjun yang tidak siap langsung memeluk jeno dari belakang karena kaget.

Jeno tersenyum lebar dibalik helmnya Tanpa sepengetahuan renjun, jantungnya berpacu sangat cepat saat renjun memeluknya, jeno pun menambah kecepatan motornya dan membuat renjun semakin mempererat pelukannya,dia takut jika dia melonggarkan sedikit pelukannya saja itu akan membuat dia jatuh saat itu juga karena badannya yang kecil.

"Kau tidak ingin turun?" Suara jeno menyadarkan lamunan renjun dan tersadar bahwa meraka sudah berhenti, refleks renjun pun melepaskan pelukannya dari jeno dan segera turun dari motor jeno.
Renjun melepas helmnya dan mengikuti jeno yang sudah pergi  mendahuluinya.

Mereka sampai didepan pintu, yang renjun yakini pasti itu tempat tinggal jeno, jeno menekan angka-angka sandi apartemennya, dan pintu pun terbuka, jeno masuk dan diikuti renjun dibelakangnya.

Renjun ternganga dengan tempat tinggal jeno, diluar terlihat sederhana, tapi didalmnya begitu mewah dan besar dengan barang-barang mahal disekitarnya, mengingat jeno adalah anak seorang pengusaha kaya dia tidak heran dengan ini.

Jeno meletakkan tasnya disofa, dan segera membuka kancing seragamnya satu-satu meninggalkan kaos putih polos yang dia pakai, renjun terkejut mengapa jeno membuka  bajunya, dia pun jadi cemas, jika jeno berbuat macam- macam pada renjun, tapi saat renjun segera sadar saat jeno memberikan seragamnya pada renjun untuk mencucinya. 

"Cuci ini, dan kamar mandinya ada disana" jeno menunjukkan arah kamar mandi pada renjun, dan renjun pun menggangguk, ia melepaskan tasnya ke sofa, dan pergi kekamar mandi.

Jeno pov

Kulihat renjun sudah memasuki kamar mandi, Aku berjingkat senang, Aku tidak bisa menyembunyikan senyumku, Aku bahagiah, Aku pun mengira jika ini mimpi, dan Aku mencubit pipiku sedikit keras dan ternyata sakit, itu berarti aku tidak sedang bermimpi, aku  tidak menyangka aku bisa membawa renjun ke apartemenku, dan paling membahagiakan bagiku adalah aku berdua disini.

Owh... betapa bahagianya hatiku.

"Setelah renjun selesai mencuci aku harus bagaiman lagi ya, agar renjun tetap denganku lebih lama?"

               ~~~~~~~~

Huuuhhhh akhirnya selesai chapter 2, readers maaf ya Klo pas chapter 1 ada kslhn menulis nmanya, dan maaf juga ya kalo ceritanya gaje dan misalnya author lama buat lanjunntn ceritannya, author banyak kerjaan, karena author lg ujian.

Dan jangan lupa komentarnya readers, biar author makin semangat buatny ^_^

I WANT YOU (NOREN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang