Fin

2.2K 149 46
                                    

Dara's POV

"Eonni! Kau berpacaran dengan Kwon Jiyong?!" teriak Miyoung heboh begitu aku masuk kedalam restoran.

"Astaga, noona!!"

"Heol! Pantas saja dia langsung membantah ketika dia diberitakan akan bertunangan waktu itu!" pekik yang lainnya.

"Jangan-jangan kalian sudah bertunangan?!"

"Ya! Aku juga berpikir seperti itu"

"Astaga! Kalian dengar tadi? 'Aku tidak bisa tidur dengan tenang semenjak kau tidak ada dirumah'. Heol!"

"Kalian tinggal bersama, eonni?" Miyoung lagi-lagi heboh.

"Woah! Ini berita besar!!"

Ini adalah kesalah pahaman. Bagaimana aku menjelaskannya pada mereka? Apa mereka akan mempercayaiku jika aku menceritakan semuanya?

Tring...

"Kau tinggal katakan 'ya' pada mereka. Biar aku urus sisanya" —Jiyong

"Kau pikir aku gila?!"

"Kalau begitu coba saja jelaskan pada mereka"—Jiyong.

Aku kembali menatap mereka yang sedang menunggu jawabanku dengan penasaran.

"Selesaikan pekerjaan kalian. Aku ingin pulang lebih awal hari ini" kataku lalu duduk disudut ruangan sambil memijat ujung pelipisku.

Astaga... kepalaku rasanya akan pecah! Semua hal yang tidak masuk akal ini terjadi hanya dalam waktu satu hari.

"Eonni, kenapa kita tutup lebih awal hari ini?" tanya Miyoung mendekatiku.

"Aku harus melihat makam adikku. Besok adalah hari peringatan kematiannya"

"Ah, maaf" ucapnya dengan wajah bersalah.

"Tidak apa-apa" sahutku.

Aku melihatnya hanya berdiri dihadapanku, "Kenapa kau masih disini?" tanyaku heran.

"Tidak ada yang bisa dikerjakan. Kita tidak melakukan apapun seharian ini" ujarnya.

Ah.. benar juga.

"Kalau begitu, kalian boleh pulang. Besok, kalian tidak perlu datang bekerja. Kita libur"

"Libur?! Wah! Sajangnim tidak pernah memberikan libur seperti ini"

"Aku mencintaimu, noona!"

Tring...

"Katakan padanya kalau hanya aku yang boleh mencintaimu! 😤"—Jiyong.

Sebentar.

Apa dia masih berada di sekitar sini? Apa dia menyewa paparazi untuk mengikutiku? Atau salah satu dari pegawai disini adalah mata-matanya?

"Ada apa, eonni?"

"Tidak ada apa-apa. Kalian boleh pulang sekarang" ucapku sambil menggiring mereka keluar.

Ah! Aku tau! CCTV!

Aku menunjuk salah satu CCTV yang ada di sudut ruangan.

"Kau mengetahuinya? Kkkkkk~"—Jiyong

***

Jiyong's POV

Sebanyak apapun kau menolakku, menjauh dariku, aku tidak akan pernah mundur, Dara.

Hari ini, tepat empat tahun yang lalu. Ditempat ini kita bertemu. Aku seperti sedang menyaksikan diriku saat itu.

Aku yang berjalan dengan semberono hingga menabrak seorang wanita buta hingga terjatuh lalu menendang tongkatnya menjauh. Meneriakinya didepan orang banyak walaupun kau sudah berulangkali mengucapkan kata maaf.

BreathWhere stories live. Discover now