Chapter 11

3K 309 8
                                    


No edit, typo bertebaran.

KaiHun Lovea

.

.

.

.

.

Jongin menatap ke arah Luhan yang terus menunduk di hadapannya. Ini sungguh berat untuknya, menghukum tunangannya sendiri bukanlah hal yang ingin dilakukan Jongin. Namun melihat tatapan tegas dari ayahnya, Jongin tau, ia harus tetap melakukannya, suka ataupun tidak.

"Aku benci melakukan ini padamu, tapi... kau dan ibumu sudah melakukan pengkhianatan." Gumam Jongin.

"Tidak bisakah kalian memaafkanku, sungguh bukan ini yang ingin aku lakukan, aku hanya... terpaksa... ya, terpaksa... ibuku yang memaksaku." Ucap Luhan dengan raut wajah memelas.

"Jangan tertipu dengan wajahnya Pangeran." Ucap Chen memperingatkan. Ia sudah muak berada di tempat ini. Kalau saja dibolehkan, ia sudah ingin kabur dari tempat ini dan mencari Sehun. ia merasakan firasat yang buruk pada orang yang dikasihinya itu.

"Bagaimana dengan ayahmu, apakah dia juga ikut campur dalam hal ini ?" tanya Jongin pelan.

Luhan tertegun untuk sejenak, benar, dimana ayahnya sekarang, kenapa tidak muncul juga, apakah ayahnya tau perbuatan jahat yang dilakukan ia dan ibunya ? "Aku tidak tau." Jawab Luhan lirih.

"Kau yakin ? aku mendengar ayahmu sempat bicara bertiga denganmu dan ibumu sebelum ia pergi entah kemana."

"Aku benar benar tidak tau Jonginie." Ucap Luhan.

Jongin memejamkan matanya sejenak. "Baiklah, aku akan meminta pengawalku untuk mencari keberadaan ayahmu nanti, sementara itu..."

"Ku mohon Jongin, bagaimana bisa kau melakukan ini padaku. Ingat, aku ini tunanganmu, orang yang kau cintai. Kau tak mungkin tega melakukan ini padaku kan." Ucap Luhan penuh harap. Ya, satu satunya jalan untuk menghindari kematiannya adalah dengan menggoyahkan tekad Jongin. Dan ia yakin kalau Jongin masih sangat mencintainya, dan itu akan mempermudahkannya untuk memuluskan jalannya.

"Apa kau juga mencintaiku ?" tanya Jongin pelan.

"Tentu saja, aku sangat mencintaimu Jonginie." Jawab Luhan yakin.

Jongin membuka matanya yang sedari tadi terpejam, lalu tersenyum tampan. "Aku tak meragukan itu Luhanie."

"Pangeran..." ucap Chen tak percaya. Sihir apa yang dilakukan Luhan, hingga seorang pangeran vampire seperti Jongin terlihat menatapnya dengan aura penuh cinta. "Sadarlah pangeran, Luhan tidak bersungguh sungguh mencintaimu."

"Diamlah pengawal..." desis Jongin. "Aku tau apa yang harus aku lakukan."

Dalam sekejap semua rantai yang mengikat tubuh Luhan menghilang, dan gadis cantik itu terlihat bernapas dengan lega saat menatap kearah Jongin.

"Maukah kau ikut denganku tuan putri ?" Jongin melangkah mendekat dan mengulurkan tangannya.

"Tentu saja pangeranku." Luhan tersenyum manis dan segera menyambut uluran tangan Jongin.

Keduanya berjalan menyusuri aula istana dengan diiringi Chen yang meski masih terlihat marah karena tindakan pangeran Jongin, namun tetap tak bisa mengabaikan tugasnya sebagai pengawal pangeran Jongin.

"Kita mau kemana Jonginie ?" tanya Luhan dengan suara manja, yang membuat Jongdae mengeluarkan ekspresi ingin muntah di belakangnya.

"Sabar sebentar putri, kita hampir sampai." Jawab Jongin dengan tenang. Ia menuntun langkah Luhan untuk menyusuri lorong yang gelap.

The Half Blood VampireWhere stories live. Discover now