"Serius elo nggak punya cewek?" Rey benar benar terkejut saat mendengar pengakuan Ernest. Mukanya seketika berubah. Sesaat ia ternganga. Beberapa detik kemudian Berganti gelak tawa yang mendadak meluncur merenyahkan ketegangan. Rey tertawa lepas apalagi melihat muka Ernest yang cuek seakan tanpa dosa. Sedang Ernest justru memasang muka heran melihat tingkah Rey.
"Apa yang salah dariku?" Ernest bergumam lirih. Seperti memeriksa diri. Apakah dirinya tidak waras jika selama ini memilih single?
"Bro.. hari gini elo nggak punya pacar itu cemen tau? muka elo udah tampan. Penampilan elo kece. Stylist banget. Nah bukannya elo gampang kan cari cewek cantik?" Rey menepuk bahu Ernest dengan santai. Lalu memilih duduk disampingnya. Greget rasanya lihat Ernest yang ternyata selama ini memilih menjadi single man.
"Emang kenapa sih kalau gue nggak punya cewek? Emang dosa besar ya?" Rey semakin tergelak mendengar ucapan polos Ernest. mukanya sampai memerah.
"Ya nggak jaman aja, Bro. Apa gini nih gue cariin cewek buat elo biar hidup elo lebih berwarna gitu."
Ernest nyengir. Entah sudah keberapa kali ia menerima tawaran konyol itu dari teman temannya yang mendadak berubah profesi dari mahasiswa menjadi jasa mak comblang.
"Hidup gue udah berwarna banget. Udah mirip pelangi mejikuhibiniu. Justru gue bebas nikmatin hidup ini tanpa pacar. Nggak kayak elo. Kesana kemari eh ditanyain pacar. Sama siapa? Dimana ? Kok nggak diajak?" Kini berganti Ernest yang tertawa lebar. Setengah menggoda. Ia yakin ia akan menang karena ia selalu siap senjata terampuh untuk menyerang pembully seperti Rey.
"Nah gue bebas dong. Mau sama siapapun nggak ada yang ngelarang. Kesana kemari nggak ada yang nanyain. Nah elu? Hahahah.."
Berganti muka Rey yang pucat pasi. Sial. Ia ternyata tak mampu memberi umpan balik pada jawaban Ernest. Separuh hatinya justru mengangguk keras. Membenarkan kata kata Ernest.
"Dasar Elo memang gay" Rey langsung beranjak pergi meninggalkan Ernest yang masih tertawa penuh kemenangan karena telah berhasil membuatnya bungkam tak berkutik. 1-0.Lagi lagi Ernest menang. Pria itu memang sangat cerdas. Siapa sih yang mampu menarik hatinya ?
****

YOU ARE READING
Ernest
Teen FictionErnest. itulah nama laki laki berkaca mata yang super kece itu. siapa sih yang tidak tertarik dengan tampangnya yang menggoda para gadis gadis remaja ? tapi mengapa ia memilih single?