Chapter 13 : Pagi

5.3K 918 103
                                    



Pagi-pagi sekali Jisoo sudah melihat bi Minah sedang menyiapkan sarapan di dapur.

Semalam ia jadi menginap di rumah keluarga Lee dan pagi tadi ia hampir saja bangun kesiangan karena tidur terlalu nyenyak setelah seharian kemarin lelah mencari si kembar yang tiba-tiba kabur.

"Eh non Jisoo sudah bangun"
Sapa bi Minah yang melihat Jisoo berdiri di belakangnya.

"Gausah bantu bibi, duduk aja non" suruh bi Minah spontan ketika melihat Jisoo hendak mengambil alih spatula di tangannya

"Aku bantu bi, biar cepat selesai. Sepertinya anak-anak belum bangun bi?"
Tanya Jisoo melihat keadaan rumah yang masih sepi.

"Sudah non, tumben emang gak ribut, bibi juga heran"

"Tuan Lee juga ?" tanya Jisoo menanyakan Taeyong

"Den Taeyong biasanya masih lari pagi di sekitar komplek kalau jam segini non"

"Non Jisoo pacarnya Den Taeyong yah?"

Mendengar pertanyaan bi Minah membuat Jisoo cepat-cepat menggelengkan kepalanya

"Bukan bi, saya cuman guru sekolah anak-anak"

"Oh gitu non,tapi gak biasanya loh Den Taeyong bawa perempuan ke rumah, apalagi nyuruh nginep kayak semalam"

"Bibi jadi curiga, non Jisoo siap-siap aja yah" ujar bi Minah

Awalnya Jisoo tidak mengerti arti kata siap-siap yang dimaksud bi Minah, namun tak lama setelah itu ia segera menyadarinya, sehingga membuat semburat merah muncul dikedua pipinya.

"Bukan begitu bi, tuan Lee memang orang baik kok" sanggah Jisoo mencoba tetap tenang. Entah mengapa segala hal tentang Taeyong selalu berhasil membuatnya malu, sebenarnya siapa juga yang tidak malu jika digodai terus-menerus.

"Ehem" seseorang berdehem dari arah belakang, disana sudah ada Taeyong dengan setelan olahraganya sedang mengambil minum dari dispenser dekat meja makan

"Sudah pulang?" tanya Jisoo spontan merasa was-was takut Taeyong mendengar pembicaraannya dengan bi Minah barusan

Taeyong hanya mengangguk dan masuk ke kamarnya bersiap-siap untuk pergi ke kantor

Bi Minah mesem-mesem gak jelas, menurutnya mereka terlihat begitu canggung "mustahil tak ada apa-apa" pikir bi Minah.

Tak lama terdengar suara keributan dari arah tangga

"Lihat aja non, bentar lagi bakal ada peperangan" ucap bi Minah memperingatkan

Jisoo hanya melongo tak mengerti

"Satu..

Dua..

Tiga.."

Hitung bi Minah

Grudug grudug~

(Anggap aja suara langkah kaki berisik gitu yah hehehe)

Disana dua anak laki-laki berlarian menuruni tangga dengan tergesa-gesa

"Hati-hati deeeen" teriak bi Minah khawatir

Jisoo menggeleng ampun, merasa kasihan melihat bi Minah

"Wkwkwk kali ini Jaemin yang menang yeheeet(?)" seru Jaemin mengambil semua coki-coki dari kulkas

"Curang kamu itu tadi" keluh Haechan tak terima

"Hoaaam" sedang dibelakang mereka terlihat Renjun yang masih mengantuk karena setiap malam kebanyakan belajar, maklumi sebentar lagi anak itu ujian, dibelakang Renjun ada Jeno yang berjalan kalem, berbeda dengan Mark yang rusuh masangin dasinya sambil ngerap gak jelas, dan si dua bungsu yang anteng ngobrol berdua.

"Guru kim?" tanya Haechan yang menyadari kehadiran Jisoo disana

Semuanya melihat ke arah Jisoo dengan heran,

"Waktunya makaaan" ujar Jisoo riang menyiapkan piring-piring di meja makan.

Mereka yang masih keheranan mau tak mau hanya menurut saja meskipun wajah mereka masih penuh tanda tanya.






Suasana di meja makan pagi ini terlihat hening, anak-anak biasanya mengoceh namun karena ada guru mereka di sini, mereka menjadi lebih berhati-hati dalam berbicara. Taeyong sih bersyukur adik-adiknya jadi pada kalem seperti ini.

Meskipun terlihat diam, namun mereka tidak benar-benar hanya diam saja, sejak tadi mereka sibuk memperhatikan Jisoo  dengan wajah bertanya-tanya, kecuali si dua bungsu, sekali lagi. Mereka anteng dengan dunia masing-masing.

"Guru Kim nya jangan dipandangin terus, cepetan abisin makannya" ujar Taeyong melihat adik-adiknya sedari tadi diam-diam melirik Jisoo

"Ada apa? Ada yang buat kalian penasaran yah?" tanya Jisoo pada akhirnya

Semuanya menggeleng cepat

"Ooo??!!!" Jeno tiba-tiba mengingat percakapannya tempo lalu dengan guru kim sebelum mendengar kabar kedua adiknya berkelahi pada saat itu. Saking bersemangatnya ia sampai tersedak dan terbatuk-batuk.

"Waktu itu guru kim pernah cerita sempat mampir ke rumah kan?" tanyanya setelah mulai baikan.

Jisoo mengangguk.

"Masa? Kapan?" tanya Renjun linglung

"Jadi.. Yang waktu itu?" tebak Mark cepat

"Jadi calon kakak iparnya guru kim kak?" tanya Haechan tak santai, ia lupa sedang ada Jisoo disana.

Uhuk uhuk

Kali ini Taeyong yang terbatuk-batuk karena pertanyaan haechan yang terlalu mengagetkannya, diluar dugaan.

Melihat respon sang kakak yang nampak begitu kaget membuat mereka tersenyum sumringah, terutama mark, pendukung nomor satu guru kim sebagai kandidat calon kakak ipar.

"Eh?" Jisoo yang tidak mengerti hanya bisa menduga-duga.

Bi Minah menahan tawa, dengan random mengambilkan Jisoo air minum.

"Ini minumnya dikasihkan calon kakak ipar~" ujarnya bermaksud menggoda.

"Makasih bi" jisoo tersenyum canggung, kemudian memberikan air putih itu  pada Taeyong yang hanya terhalang dua kursi darinya. Taeyong duduk di kursi tengah, sedangkan Jisoo dan adiknya-adiknya di kursi samping.

Tanpa diduga laki-laki itu bersuara

"Iya, kakak yang bilang guru kim calon kakak ipar" ucapnya pada adik-adiknya, namun matanya melihat ke arah Jisoo. Lama ia tak mengalihkan pandangannya, menunggu wanita itu melihat kearahnya, ia ingin tahu respon apa yang ia dapatkan.

Merasa diperhatikan, Jisoo melirik Taeyong sekilas, namun ia kembali mengalihkan pandangannya, ia terlalu lemah untuk beradu pandang dengan mata pria itu.

"wajahku, mau ditaruh dimana" batinnya kalang kabut.

Semua orang di meja makan hanya bisa diam, dengan lambat mereka mengunyah makanannya agar tidak mengacaukan peristiwa langka bagi sang kakak.







"Serasa dunia milik berdua, kitanya nyewa" bisik Haechan pada Jaemin disampingnya

Sedang Mark berujar lantang

"Guru Kim nya jangan dipandangin terus, kasihan kak" menirukan gaya sang kakak yang tadi sempat mengkritiknya.











Failed yah feel nya, aaahhh

Maaf kalau kurang greget, "i have problem" kalau kata taeyong ketika dia ngelakuin hal yang cheesy.
Begitupun aku huhuu jadi tolong dimaafkan XD 😂😂

Sebentar lagi juga end 😘😘 apa sejauh ini alur ceritanya masih datar-datar aja? Wkwk sepertinya.

My Masternim Siblings ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang