11

1.3K 131 7
                                    

Tiffany sudah menunggu kedatangan Taeyeon selama 30 menit namun Namja itu belum juga menampakan dirinya Tiffany dan Jessica memiliki kelas sore hari ini jadi dia bisa bertemu dengan Taeyeon sebelum jam makan siang. Tiffany menghentakkan kaki nya sangat kesal menunggu kedatangan Taeyeon tak lama kemudian matanya menjadi gelap seseorang sedang menutup matanya.

" Taetae? " Tiffany menebak jika yg sedang menutup matanya adalah Taeyeon. Tiffany ingin berbalik bergitu berhasil menyingkirkan tangan yg menutupi kedua matanya namun di tahan oleh Taeyeon. Taeyeon mengeluarkan boneka stitch yg ia beli kemarin.

" Annyeong Tiffany Hwang,aku Tiny. Maukah kau berteman dengan ku? " Taeyeon memainkan boneka stitch tersebut dan berbicara dengan nada cempreng seolah olah boneka itu dapat berbicara sendiri. Tiffany tertawa pelan atas perlakuan Taeyeon
Tiffany pun lalu mengambil boneka itu dan memeluk nya.

" Aku mau jadi teman mu. Jadi mari kita berteman " Tiffany berbicara pada boneka stitch yg Taeyeon berikan.

" Kamsa hamnida yeoppo " ucap Taeyeon.

" Ohh apakah kau datang sendirian? " Tiffany masih berinteraksi dengan boneka stitch itu padahal Tiffany sudah tau jika Taeyeon sedang berdiri di belakang nya dan menjadi dubber dari boneka stitch tersebut.

" Tiffany Hwang,seseorang sangat merindukan mu kurasa dia cemburu melihat interaksi antara kita berdua lebih baik kau berbalik aku takut jika nantinya aku akan di bunuh "

Tiffany terkekeh lalu meletakkan boneka itu di samping nya Tiffany berdiri dan menghampiri Taeyeon.

" Bogoshieppo " Tiffany memeluk Taeyeon. Taeyeon pun tersenyum dan membalasnya.

" Nado. Mian tak bisa ke rumah mu semalam "

" Gwenchana lagi pula aku sudah mengerjakan nya "

" Kau sudah makan ? " tanya Taeyeon. Perhatian kecil yg di berikan oleh Taeyeon membuat Tiffany semakin tak ingin menjauh dari Taeyeon.

" Belum,aku akan makan dengan Jessie kau mau ikut? " tawar Tiffany

" Tidak perlu. Ini sudah pukul 8 pagi dan aku ada kuliah mata pelajaran pukul 10 pagi. Mianhe eoh? " Taeyeon membelai rambut panjang Tiffany yg terurai.

" Gwenchana Tae ah mungkin lain kali kita bisa makan bersama Jessie " Tiffany tersenyum. Lalu Taeyeon pun pamit pada Tiffany untuk bersiap siap masuk kuliah sementara Tiffany harus mengantarkan makanan pada kedua sepupunya yaitu Mark dan Tzuyu.

***

Ini sudah pukul 08.25 KST namun Mark dan Tzuyu belum bangun Tiffany melihat luka lebam pada wajah Mark sudah mulai menghilang Tiffany penasaran apa yg sudah di lakukan kedua sepupunya semalam hingga jam segini belum bangun. Tiffany meletakkan kotak bekal di meja belajar Mark lalu mengambil ponsel Mark disana Tiffany membaca percakapan antara Mark dan Tzuyu jika Mark meminta tolong pada Tzuyu untuk datang ke depan Grand Sun Mall karna motor Mark mogok tak mau hidup.

From : Mark
Tzuyu ah cepat datang ke depan Grand Sun Mall motor ku mati tak mau hidup aku tak mempunyai cukup uang untuk memperbaiki motor ini.

To : Mark
Pabo! Ini sudah pukul 10 malam kemana saja kau keluyurah huh? Aku hanya mempunyai uang 200k di dompet ku jika aku memberikan nya pada mu apa yg akan kita makan sampai akhir bulan nanti?

From : Mark
Nanti kita pikirkan bersama cepatlah kau datang.

Tiffany terus men scroll down percakapan keduanya Tiffany terkejut ketika mengetahui bahwa Tzuyu menjual tas kesayangan nya untuk membayar tagihan service motor Mark. Tiffany meletakkan ponsel Tzuyu lalu mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya ia begitu prihatian melihat kondisi kedua sepupunya.

" Semoga kalian bisa mengelola ini dengan baik " Tiffany menyelipkan uang nya pada dompet Tzuyu.

***
Habis sudah uang yg Tiffany miliki sekarang,dia bingung harus mendapat uang dari mana lagi selain Jessica. Tetapi tidak ada salahnya mencoba meminta pada Jessica.

" Jessie " Tiffany datang ke apartemen nya dengan lesu lalu memeluk Jessica yg sedang mengeringkan rambutnya

" Waeyeo? " tanya Jessica keheranan

" Aku menyayangi mu " Tiffany mengecup bahu Jessica. Tiffany sedang merayu Jessica agar dirinya mau memberikan beberapa lembar uang pada Tiffany. Jessica sudah tau pasti ada maksud tersembunyi dari Tiffany setelah mengeringkan rambutnya Jessica memutar badan nya lalu menghadap Tiffany.

" Wae? Katakan apa kau butuh sesuatu ? " Jessica menangkup wajah Tiffany dengan kedua tangan nya.

" Jessie aku ingin umm.. Langsung saja.. Umm.. Bisakah..bisakah aku meminta uang Jessie ? " Tiffany menundukan kepalanya ke bawah.

" Aigoo uang mu habis hm? Pasti kau memberinya pada Mark dan Tzuyu " Jessica berjalan ke arah lemari dan membuang handuk kecil yg di gunakan untuk menggosok rambutnya. Tiffany tersenyum karna Jessica sudah mengetahui nya.

" Ini,gunakan seperlu nya ne? Ini masih pertengahan bulan dan kau sudah menghabiskan uang bulanan mu,kau harus lebih berhemat bulan ini karna bulan depan aku harus membayar tagihan biaya kuliah mu " Jessica menyerahkan beberapa lembar uang pada Tiffany. Tiffany bersorak ria.

" Gumawo Jessie,aku mencintai mu dan mianhe sudah merepotkan " Tiffany mengerucutkan bibir nya

" Gwenchana,apapun untukmu. Mandilah dan makan lalu istirahat aku tidak bisa berangkat kuliah bersama mu aku harus datang ke toko untuk mencatat barang yg habis " Jessica mengecup pipi Tiffany lalu melemparkan handuk hingga mengenai wajah Tiffany,Tiffany sangat kesal lalu berjalan menuju kamar mandi. Jessica melihat boneka stitch di atas ranjang nya Jessica sudah tau itu pasti pemberian Taeyeon karna hanya Taeyeon Namja satu satunya yg mengetahui Jika Tiffany menyukai boneka Stitch. Jessica mengambil boneka itu lalu memeluknya.

" Apa aku harus merelakan mu demi sahabat ku? Atau aku harus berjuang mendapat kan mu? "

Jessica dilanda dilema besar satu sisi dia menyukai Taeyeon dia sangat mengagumi Namja tersebut namun disisi lain Tiffany dan Taeyeon sama sama memiliki perasaan yg mereka belum ungkapkan masing masing. Jika Jessica merelakan Taeyeon maka hatinya akan sakit melihat Taeyeon bersama dengan sahabatnya jika ia mengejar Taeyeon ia takut kehilangan Tiffany. Jessica terlalu menyayangi Tiffany namun ia juga tak mau kehilangan Taeyeon. Jessica sudah menepis perasaan nya dan menganggap bahwa perasaan nya keliru namun semakin hari rasa itu semakin membesar sangat ingin Jessica mengungkapkan nya. Kenapa dirinya harus mencintai satu namja yg sama dengan Tiffany? Andwae! Jessica menggelengkan kepalanya.

" Aku tak mau kehilangan Tiffany " gumam Jessica lalu beranjak keluar dari kamar menuju meja makan.

The ring Donde viven las historias. Descúbrelo ahora